sekitar daya tarik wisata untuk dijadikan tenaga kerja. Komponen manfaat ekonomi dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 dijelaskan melalui tujuan
dan prinsip pariwisata untuk mengatasi pengangguran, menghapus kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Komponen edukasi dalam Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2009 dijelaskan melalui tujuan pariwisata dan menyelenggarakan pelatihan dan penelitian tentang pariwisata. Komponen wisata
dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 dijelaskan melalui pengertian wisata, tujuan kepariwisataan, azas kepariwisataan, prinsip kepariwisataan,
pembuatan rencana induk pembangunan pariwisata, tanggung jawab pelaku kegiatan wisata, dan kewenangan pemerintah.
5.5.2 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1990 merupakan kebijakan nasional
tentang koservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 digunakan sebagai dasar konservasi dalam pengelolaan
hutan berkelanjutan. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 berisi empat komponen wisata alam yaitu konservasi, manfaat ekonomi, edukasi dan wisata.
komponen yang paling banyak terdapat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 ialah komponen konservasi yang dijelaskan dalam 8 pasal dan komponen
yang paling sedikit terdapat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 ialah komponen manfaat ekonomi, edukasi dan wisata yang hanya dijelaskan dalam
satu pasal. komponen konservasi dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 terdapat pada pasal 1-5, 11, 28 dan 37, komponen manfaat ekonomi terdapat pada
pasal 36, komponen edukasi terdapat pada pasal 37, dan komponen wisata terdapat pada pasal 36. Komponen partisipasi tidak terdapat dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1990 karena partisipasi masyarakat lebih difokuskan pada kegiatan konservasi seperti menumbuhkan dan meningkatkan sadar
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di kalangan rakyat melalui pendidikan dan penyuluhan pasal 37.
Komponen konsevasi dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 dijelaskan melalui pengertian konservasi sumberdaya alam hayati KSDAH,
tanggung janggung jawab KSDAH di tangan pemerintah dan rakyat, kegiatan KSDAH
yang meliputi
perlindungan sistem
penyangga, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, pemanfaatan lestari sumberdaya alam hayati, dan pengembangan peran masyarakat dengan
menumbuhkan dan meningkatkan sadar konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Komponen manfaat ekonomi dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1990 dijelaskan melalui pemanfaatan tumbuhan dan satwaliar dalam bentuk penangkaran, perburuan dan perdagangan. Komponen edukasi dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 dijelaskas melalui bentuk pengkajian, penelitian dan pengembangan tumbuhan dan satwaliar. Komponen wisata dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 dijelaskan melalui peragaan tumbuhan dan satwaliar kepada pengunjung.
5.5.3 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999