Agung hanya sebagai mitra UPTD Tahura WAR dalam menjaga kawasan Tahura WAR sedangkan Pengusaha Sumanenanti hanya sebagai mitra Disbudpar Bandar
Lampung pada pelaksanaan kegiatan wisata di Wisata Alam Batu Putu. Masyarakat memiliki kepentingan dan pengaruh kecil karena masyarakat belum
dapat memanfaatkan peluang adanya objek wisata untuk menambah penghasilan kecuali sebagai pekerja di objek wisata. Selain itu masyarakat juga masih
dianggap sebagai objek yang dipengaruhi bukan sebagai pelaku kegiatan wisata.
4.3 Identifikasi TUPOKSI dan aturan kelembagaan stakeholder
Setiap instansi pemerintah memiliki Tugas pokok dan fungsi TUPOKSI sesuai bidang yang dimandatkan kepada instansi. Stakeholder yang berasal dari
lembaga swasta dan kelompok masyarakat memiliki aturan kelembagaan yang menjelaskan fungsi dan tujuan lembaga. TUPOKSI instansi pemerintah dan
aturan kelembagaan lembaga swasta serta kelompok masyarakat yang telah dianalisis dapat dilihat pada Tabel 5. TUPOKSI instansi pemerintah pada Tabel
5 telah mencakup seluruh instansi yang terlibat dalam pengelolaan wisata alam di KBL tetapi aturan kelembagaan yang tercantum pada Tabel 5 belum mencakup
seluruh stakeholder wisata alam di KBL. Hal itu karena beberapa lembaga swasta dan kelompok masyarakat belum memiliki aturan kelembagaan secara tertulis
meskipun telah memiliki struktur organisasi.
Tabel 5 Hasil analisis TUPOKSI dan aturan kelembagaan Stakeholder
No. Nama Instansi
Lembaga Kelompok Dokumen
Komponen Keterangan
1. Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Bandar Lampung
TUPOKSI Konservasi
Pasal 21 Partisipasi
Pasal 23,26 Manfaat ekonomi
Pasal 24 Edukasi
Pasal 4,11 Wisata
Pasal3,4,16,17,19,20,21, 25, dan 26
2 Dinas Kelautan dan
Perikanan Bandar Lampung
TUPOKSI Konservasi
Pasal 23 – 24
Partisipasi -
Manfaat ekonomi -
Edukasi Pasal 21
Wisata -
No. Nama Instansi
Lembaga Kelompok Dokumen
Komponen Keterangan
3. Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Bandar Lampung
TUPOKSI Konservasi
Pasal 15,20,21 Partisipasi
- Manfaat ekonomi
- Edukasi
- Wisata
- 4.
BKSDA Lampung TUPOKSI
Konservasi Pasal 2,3,11,12,14,15, 17
Partisipasi -
Manfaat Ekonomi Pasal 3
Edukasi Pasal 12,14,16,17
Wisata Pasal 3,14,16,17
5. Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Lampung TUPOKSI
Konservasi -
Partisipasi -
Manfaat ekonomi Pasal 20
Edukasi -
Wisata Pasal 20
6. UPTD Taman Hutan Raya
Wan Abdul Rachman TUPOKSI
Konservasi Pasal 155
Partisipasi -
Manfaat ekonomi -
Edukasi Pasal 157
Wisata -
7. Kelompok sadar wisata
THKT Taman Hutan AD-RT
Konservasi Pasal 1 dan 7
Partisipasi Pasal 7
Manfaat ekonomi Pasal 7
Edukasi Pasal 1
Wisata Pasal 1
8. Perhimpunan Hotel dan
Retoran Indonesia AD-RT
Konservasi -
Partisipasi -
Manfaat ekonomi Pasal 6
Edukasi Pasal 6
Wisata Pasal 7
9. Himpunan Pramuwisata
Indonesia AD-RT
Konservasi -
Partisipasi -
Manfaat ekonomi Pasal 8
Edukasi Pasal 6
Wisata Pasal 6
10. Asosiasi Tour dan Travel
Indonesia AD-RT
Konservasi -
Partisipasi -
Manfaat ekonomi Pasal 8
Edukasi Pasal 6
Wisata Pasal 6
11. Watala
Visi dan
Misi
Konservasi Visi dan misi
Partisipasi Tujuan khusus
Manfaat ekonomi -
Edukasi Tujuan khusus
Wisata -
12. PT Sutan Duta Sejadi
Visi dan
Misi
Konservasi -
Partisipasi -
Manfaat ekonomi -
Edukasi -
Wisata Visi dan misi
Analisis isi TUPOKSI dan aturan kelembagaan pada Tabel 4 menunjukkan komponen yang paling banyak dijelaskan dalam TUPOKSI dan aturan
kelembagaan adalah komponen wisata sedangkan komponen yang paling sedikit dijelaskan dalam TUPOKSI dan aturan kelembagaan adalah komponen
partisipasi. Komponen wisata paling banyak dijelaskan karena sebagian besar stakeholder merupakan pelaksana kegiatan wisata di KBL. Komponen partisipasi
paling sedikit dijelaskan karena sebagian stakeholder tidak melibatkan masyarakat dalam bidang wisata melainkan melibatkan masyarakat dalam bidang
kerja masing-masing misalnya UPTD Tahura WAR yang melibatkan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan sumberdaya alam.
5.4 Hubungan stakeholder wisata alam