Berdasarkan pada Gambar 7 dapat disimpulkan terkait hubungan pesan iklan motor Honda dengan pengambilan keputusan kensumen terhadap
pembelian motor Honda pada PT. San Prima Sentosa. Ternyata hanya ada satu hubungan yang tidak berpengaruh siginifikan pada taraf alpha 5, yaitu
hubungan antara pengenalan merk B terhadap sikap konsumen A dengan nilai 0,77. Sementara untuk hubungan yang lainnya dapat dikatakan terdapat
hubungan yang berpengaruh pada taraf alpha 5.
4.7. Analisis Model Persamaan
4.7.1 Analisis Model Persamaan Struktural
Dalam proses analisis model struktural, maka berbagai kombinasi indikator-indikator yang membangun konstruk diolah
hingga mencapai optimal. Hasil analisis ini sekaligus digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian. Pengujian statistik untuk hipotesis
hubungan kausal model struktural ini dilakukan dengan tingkat signifikansi 5, sehingga nilai kritis dari t adalah + 1,96. Hasil
estimasi semua hubungan kausal dapat dilihat pada Lampiran 7. Model struktural ini bermaksud menggambarkan hubungan
antar variabel latent dan dapat dijelaskan melalui persamaan model struktural berikut ini.
Persamaan Model Struktural : BR = 0.31FI, Errorvar.= 0.90, R
2
= 0.097 C = 0.17BR + 0.086FI, Errorvar.= 0.20, R
2
= 0.19 A = 0.057BR + 0.27FI, Errorvar.= 0.91, R
2
= 0.086 I = 1.01C + 0.19A, Errorvar.= 0.69, R
2
= 0.31 P = 0.64I, Errorvar.= 0.59, R
2
= 0.41 Penjelasan dari persamaan model struktural di atas dapat
disimpulkan bahwa pesan iklan FI memberikan kontribusi terhadap pengenalan merk BR sebesar 0,31 dan untuk R-square dapat
dijelaskan bahwa besar keragaman pengenalan merk dapat dijelaskan oleh pesan iklan sebesar 9,7 dan sisanya dijelaskan pada persamaan
lainnya. Sementara untuk persamaan berikutnya dapat disimpulkan
bahwa pesan iklan FI memberikan kontribusi sebesar 0,086 dan pengenalan merk BR memberikan kontribusi sebesar 0,17 terhadap
kepercayaan konsumen C sedangkan untuk R-square dapat dijelaskan bahwa besar keragaman kepercayaan konsumen dapat
dijelaskan oleh pesan iklan dan pengenalan merk sebesar 19 dan sisanya dijelaskan diluar penelitian ini. Begitu juga dengan sikap
konsumen A, ternyata untuk pesan iklan FI memberikan kontribusi sebesar 0,27 dan pengenalan merk BR memberikan kontribusi
sebesar 0,057 terhadap sikap konsumen A. Sedangkan untuk R- square dapat disimpulkan bahwa besar keragaman sikap konsumen
dapat dijelaskan oleh pesan iklan dan pengenalan merk sebesar 8,7 sedangkan sisanya dapat dijelaskan diluar penelitan ini. Sementara
untuk persamaan berikutnya yaitu dilihat berdasarkan niat beli I, ternyata sikap konsumen A memberikan kontribusi sebesar 0,69 dan
kepercayaan konsumen C memberikan kontribusi sebesar 1,01 terhadap niat beli I dan untuk besar keragaman niat beli dapat
dijelaskan oleh sikap konsumen dan kepercayaan konsumen sebesar 31 sedangkan untuk sisanya dapat dijelaskan diluar penelitian ini.
Persamaan terakhir dapat disimpulkan bahwa niat beli I memberikan kontribusi sebesar 0,64 terhadap pembelian nyata P dan untuk besar
keragaman pembelian nyata dapat dijelaskan oleh niat beli sebesar 41 sedangkan sisanya dapat dijelaskan diluar penelitian ini.
4.7.2 Analisis Model Pengukuran