Alur model tersebut berawal dari konsumen yang menerima informasi atau pesan iklan F. Informasi yang diterima dapat menyebabkan tiga
kemungkinan pengaruh yang dimulai dari pengenalan merek oleh konsumen B atau dari informasi yang dapat langsung menambah perbendaharaan
pikiran konsumen sebagai tingkat kepercayaan C. Atau dari informasi itu yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen menunjukkan yang
akan membentuk sikap A. Kemudian, dari pengenalan merek B dievaluasi apakah pengenalan tersebut sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan, kemudian membentuk sikap A, serta menambah tingkat kepercayaan C. Pengenalan merek mempunyai sumbangan berupa
penguatan terhadap sikap dan keyakinan konsumen terhadap merek yang ditawarkan, sehingga diharapkan mampu menimbulkan niat beli I
konsumen. Hal ini tentu saja akan mampu mempengaruhi konsumen untuk melakukan suatu pembelian nyata P.
2.7. Penelitian Terdahulu
Umbyar 2011, dalam penelitiannya mengenai “Efektivitas Iklan
Televisi Es Krim Magnum versi Magnum Classic: Magnum Temptation Royal Treatment dalam mengkomunikasikan pesannya kepada konsumen,
menyimpulkan bahwa pengulangan iklan televisi menunjukkan pengaruh terhadap
pembelian Magnum
oleh konsumen
berdasarkan hasil
penelitiannya dengan metode CDM pengaruh tehadap pembelian Magnum melalui Jalur infromasi televisi yang mengenalkan merek, fisik warna,
ukuran, bentuk, kemasan serta desain. Pratama 2011,
dalam penelitiannya mengenai “Pengukuran Efektivitas Iklan Es Krim Wall’s Magnum terhadap Mahasiswa Program
Strata 1 IPB dengan menggunakan model persamaan Struktural ”
menyatakan bahwa Efektivitas iklan es krim Wall’s Magnum yang telah ditayangkan di televisi dengan menggunakan metode analisis model
struktural sudah mampu mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan dengan efektif kepada konsumen. Penyebaran informasi yang dilakukan
melalui iklan televisi F mengenai es krim Wall’s Magnum secara efektif dapat mempengaruhi sampai kepada pembelian nyata P, yaitu melalui
pengenalan merek B yang merupakan landasan untuk terciptanya sikap A dan kepercayaan konsumen C. Selanjutnya sikap konsumen A dapat
memacu niat beli I serta melakukan pembelian nyata P dengan membeli es krim Wall’s Magnum. Pesan iklan menjadi lebih efektif mempengaruhi
niat beli hingga pembelian nyata melalui variabel pengenalan merek B yang merupakan variabel antara, artinya variabel pengenalan merek B
dapat memperkuat pengaruh variabel pesan iklan F ke sikap konsumen A.
Astriyani 2011, mengenai Analisis Efektivitas Iklan Televisi Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Es Krim Wall’s Magnum
Berdasarkan Karakteristik Gender Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Strata-1 IPB menyatakan bahwa korelasi kanonik pada mahasiswi
menghasilkan enam faktor yang paling berpengaruh terhadap pembelian nyata untuk membeli es krim Wall’s Magnum, yaitu faktor status
mahasiswa, manfaat mengkonsumsi, pengetahuan tempat pembelian, kepercayaan, kepribadian dan gaya hidup. Sedangkan, faktor yang
mempengaruhi pembelian nyata es krim Wall’s Magnum pada mahasiswa adalah faktor wiraniaga, besar pengeluaran, gaya hidup dan iklan.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Perkembangan teknologi yang kian pesat serta semakin ketatnya persaingan antar produsen motor merupakan situasi dimana produsen motor
tidak hanya dituntut untuk dapat melahirkan produk yang berkualitas pun juga produsen harus memiliki strategi yang efektif agar produknya dapat
diterima oleh masyarakat dengan mempertimbangkan aspek penjualan. Adanya strategi pemasaran yang efektif diharapkan perusahaan mampu
meningkatkan angka penjualan produknya guna mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Salah satu fokus strategi pemasaran yang dinilai menjadi ujung tombak perusahaan yaitu penilaian dari sisi promosi karena pada salah satu
lini ini lah suatu produk dapat menjadi tolak ukur apakah produk dapat diterima oleh masyarakat atau sebaliknya. Upaya produsen pun dilakukan
dengan mengemas secara apik produk yang akan ditawarkan kedalam bentuk sebuah iklan. Selain berfungsi sebagai media informasi produk baru,
kemasan iklan yang menarik diharapkan mampu mendongkrak sisi penjualan produk dari produsen.
Mendapatkan kemasan iklan yang menarik dan efektif terhadap penjualan tentunya harus disertai dengan aspek penelitian, selain itu aspek
penelitian ini dapat sebagai media bagi perusahaan untuk mengetahui selera dan ekspektasi pasar terhadap produk yang diharapkan. Penilaian suatu iklan
dapat efektif atau tidak dapat di teliti dengan alat analisis Consumer Decision Model dan faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam
mengambil keputusan memilih suatu produk motor. Hasil penilaian CDM kemudian dihubungkan dengan faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen melalui alat analisis model persamaan struktur. Dengan demikian dapat diketahui apakah iklan yang
selama ini dikemas oleh produsen berpengaruh kepada keputusan konsumen dalam membeli produk motor Honda. Namun jika hasilnya tidak ada