µ
1n
= nilai rataan parameter n tanpa perlakuan µ
2n
= nilai rataan parameter n dengan perlakuan Selain membandingkan nilai rataan baku mutu limbah pada inlet dan
outlet, pada penelitian ini dilakukan pula pengujian nilai tengah untuk mengetahui apakah hasil pengolahan limbah rumah sakit memenuhi standar baku mutu yang
telah disyaratkan. Data yang digunakan dalam pengujian ini adalah sama dengan pengujian statistik sebelumnya, yaitu 36 hasil outlet dari uji laboratorium. Uji ini
bertujuan untuk mengetahui apakah nilai outlet masing-masing parameter akan berada di bawah standar baku mutunya. Misalkan, nilai outlet BOD yang
dihasilkan apakah sudah memenuhi standar baku mutunya, yaitu 30 mgl. Uji statistik yang digunakan adalah 1-sample t pada software Minitab 14.
Notasi yang digunakan dan artinya:
x
n
= nilai outlet parameter n Penentuan H
dan H
1
untuk setiap parameter akan ditunjukkan pada Tabel 6 dimana hipotesis setiap parameter disesuaikan dengan standar baku mutu masing-
masing parameter. Tabel 6. Penentuan H
dan H
1
untuk Uji Nilai Tengah Pencapaian Standar Baku Mutu Masing-masing Parameter
Hipotesis BOD
COD TSS
NH
3
PO
4
H µ
≥ 30 µ
≥ 80 µ
≥ 30 µ
≥ 0.1 µ
≥ 2 H
1
µ 30 µ 80
µ 30 µ 0.1
µ 2
4.4.3. Unit Daily Cost
Unit Daily Cost UDC adalah rata-rata biaya pengelolaan limbah cair yang dikeluarkan per harinya dibagi dengan jumlah kamar pasien Djaja, et.al.
2006. Biaya pengelolaan limbah cair adalah biaya yang dikeluarkan dalam
keseluruhan proses pengolahan limbah cair, mencakup biaya instalasi serta biaya operasional dan pemeliharaan. Setelah mengidentifikasi keseluruhan biaya yang
dibutuhkan dalam pengelolaan limbah cair, nilai biaya tersebut dibagi dengan kapasitas tempat tidur rumah sakit. UDC dapat dijadikan salah satu jenis biaya
yang dapat dibebankan pada pasien kelas tertentu. Konsep ini diharapkan dapat membantu rumah sakit untuk tetap mempertahankan keuntungannya dan
meningkatkan kinerja pengelolaan limbah cair.
4.4.4. Biaya Efektif dalam Penurunan Baku Mutu setiap Parameter Limbah Cair
Sama halnya dengan perhitungan UDC, sebelum menghitung biaya efektif, yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi keseluruhan biaya pengelolaan
limbah cair. Perhitungan biaya pengelolaan IPAL dapat dipergunakan untuk menentukan strategi dalam mengurangi biaya pengelolaan IPAL pada khususnya
dan biaya pengelolaan rumah sakit pada umumnya. Manfaat yang diharapkan dari pengolahan limbah cair dengan menggunakan IPAL adalah berkurangnya
konsentrasi dari parameter-parameter yang terdapat pada limbah. Kualitas limbah ditentukan oleh konsentrasi dari setiap parameter. Konsep
efektivitas biaya dapat membantu mengidentifikasi biaya penurunan dari masing- masing parameter yang paling efektif dalam pengolahan limbah cair melalui
IPAL. Rasio efektivitas biaya dalam penelitian ini ditunjukkan oleh keseluruhan biaya pengelolaan limbah cair yang dibandingkan dengan manfaat yang
dihasilkan dalam pengelolaan tersebut. Manfaat yang dihasilkan adalah penurunan konsentrasi pada masing-masing parameter limbah yang diamati. Nilai rasio yang
paling kecil menunjukkan efektivitas biaya yang paling baik. Rasio efektivitas
biaya dalam ilmu kesehatan lingkungan khususnya dalam manajemen limbah ditunjukkan dengan rumus biaya penurunan per satuan parameter.
liter per
parameter mg
per penurunan
liter per
pengolahan biaya
parameter mg
per penurunan
biaya
ratahari -
rata limbah
debit i
totalhar biaya
liter per
pengolahan biaya
lain -
lain biaya
an pemelihara
dan l
operasiona biaya
instalasi biaya
IPAL pengolahan
total biaya
Djaja, 2006 Keterangan: parameter yang diamati adalah BOD, COD, TSS, NH
3
dan PO
4
. Seluruh jenis biaya yang dipakai dalam penelitian ini adalah biaya instalasi
yang dibagi dengan umur ekonomis IPAL, biaya operasional dan pemeliharaan rutin selama tiga tahun, yaitu dari Januari 2005 sampai dengan Desember 2007.
Data konsentrasi limbah pada masing-masing parameter menggunakan rataan inlet dan 36 sampel outlet. Efektivitas biaya penurunan parameter limbah ditunjukkan
dengan membandingkan biaya penurunan pada masing-masing parameter yang merupakan rasio efektivitas biayanya. Hasil olah data akan terlihat biaya
penurunan parameter yang efektif diantara parameter lainnya.
4.4.5. Analisis Pengaruh Biaya Penurunan Per Satuan Parameter dengan Kualitas Limbah Cair Rumah Sakit
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas x
n
= biaya penurunan per satuan parameter n terhadap variabel tak bebas y
n
= penurunan konsentrasi parameter n dari limbah cair. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Persamaan regresinya adalah:
y
n
= a+bx
n
Keterangan:
y
n
= nilai dugaan untuk penurunan konsentrasi parameter n dalam mgl
x
n
= biaya penurunan per satuan parameter n dalam Rupiah a = intersep bilangan konstan
b = koefisien variabel x atau gradien Data yang diambil dalam analisis ini adalah data series selama 36 bulan,
yaitu biaya penurunan per satuan parameter limbah rumah sakit sebagai x
n
dan penurunan konsentrasi parameter limbah yang menunjukkan kinerja IPAL. Kedua
data tersebut diolah dengan menggunakan keseluruhan data biaya pengelolaan IPAL dan uji laboratorium inlet dan outlet limbah pada bulan Januari 2005 sampai
dengan Desember 2007. Parameter limbah yang diamati mengacu pada Perda Prov. Jateng102004 yang terdiri dari BOD, COD, TSS, NH
3
dan PO
4
.
4.4.6. Penilaian Masyarakat terhadap Pengelolaan Limbah Rumah Sakit