tenaga kerja outsourcing. Bagian kebersihan menangani seluruh kegiatan kebersihan rumah sakit termasuk pengumpulan dan pengelolaan sampah.
Sama halnya dengan bagian kebersihan, bagian sanitasi juga dipegang oleh Kepala Bagian. Terdapat dua staf di bagian sanitasi yaitu, satu petugas pratama
pengawas dan satu pelaksana. Struktur manajerial pengelolaan limbah RS. Telogorejo dapat dilihat di Gambar 3.
6.2. Pengelolaan Limbah Padat RS. Telogorejo
Pengelolaan limbah padat yang dipegang oleh bagian kebersihan bukan hanya bertugas tentang pengumpulan sampah rumah sakit melainkan juga
termasuk kegiatan-kegiatan pembersihan rumah sakit seperti menyapu, mengepel, membersihkan bagian-bagian yang berdebu dan kotor dari semua area dan unit
RS. Telogorejo. Berdasarkan pengamatan di lapangan, area dan unit-unit di RS. Telogorejo dalam kondisi bersih. Bahkan, petugas-petugas kebersihan stand by di
masing-masing titik tempat tugas mereka sehingga peluang adanya area yang kotor sangat kecil.
Beberapa kegiatan dari pengelolaan limbah padat adalah membersihkan sampah atau kotoran cleaning dari sumber-sumber yang ada seperti ruangan
perkantoran, kamar pasien, kamar mandi, taman dan lain-lain. Khusus untuk kegiatan cleaning kamar pasien setelah pasien keluar, terdapat dua jenis yaitu,
general cleaning dan semigeneral cleaning. General cleaning ditujukan untuk bekas kamar pasien yang mengidap penyakit yang dapat menyebabkan infeksi
nosokomial karena virus dan bakteri. Kamar bukan hanya dibersihkan namun juga terdapat pembunuhan kuman dengan sterilisasi selama dua jam dalam kegiatan
tersebut. Sedangkan semigeneral cleaning ditujukan untuk bekas kamar pasien yang tidak mengidap penyakit infeksius dan dibersihkan tanpa adanya sterilisasi.
Infeksi nosokomial harus sangat dihindari sehingga perlu penanganan yang serius dalam hal kebersihan rumah sakit. Terjadinya infeksi nosokomial,
akan menimbulkan banyak kerugian, antara lain: lama hari perawatan makin panjang,
penderitaan bertambah,
biaya meningkat.
Permenkes No.
986MenkesPerXI1992 dan SK Dirjen PPM PLP No. HK.00.06.6.44 mengatur persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit, agar rumah sakit tidak
menjadi depot bagi berbagai macam kuman penyakit. Kenyataan infeksi nosokomial masih menjadi masalah pokok di rumah sakit Suwarni, 2001.
Kegiatan lain dari pengelolaan limbah padat adalah pengumpulan sampah. Alur dan proses pengumpulan sampah di RS. Telogorejo adalah sampah dari
ruang-ruang dan unit pelayanan ditampung dalam suatu bak atau tempat sampah dengan pembedaan warna kantong plastik pada tempat sampah. Terdapat dua
warna kantong plastik yang digunakan untuk membedakan antara sampah domestik biasa dan klinis termasuk sampah medis dan infeksius. Sampah
domestik ditempatkan di kantong plastik berwarna hitam dan sampah klinis ditempatkan di kantong plastik berwarna kuning. Setelah itu, sampah dari seluruh
ruangan yang sudah terkumpul diangkut dengan gerobak khusus yang tertutup untuk dibuang ke tempat penampungan sementara. Petugas kebersihan yang
mengangkut sampah-sampah tersebut dilengkapi dengan personal protective equipment PPE seperti masker, sarung tangan, baju tertutup dan sepatu boot.
Proses pengumpulan sampah ini berlangsung terus-menerus dan tidak mengenal hari libur. Selama sehari, pengumpulan sampah dibagi menjadi tiga jadwal, yaitu
jadwal pagi pukul 07.00-14.00, jadwal siang pukul 14.00-21.00 dan jadwal malam 21.00-07.00. Masing-masing jadwal pengumpulan sampah dipegang oleh
satu orang petugas dengan sistem shift. Sampah domestik akan diambil oleh truk pengangkut sampah dari Dinas
Kebersihan Kota Semarang dari tempat penampungan sementara. Pengangkutan dilakukan pada pukul 08.30 yaitu waktu dimana orang-orang beraktivitas di luar
rumah. Pengangkutan sampah pada waktu ini sangat mungkin sekali menganggu orang-orang yang kebetulan berpapasan dengan truk sampah ataupun warga yang
berdomisili di sekitar rumah sakit. Tentu saja hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi lingkungan.
Setelah sampah tersebut diangkut, sampah kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir TPA. RS. Telogorejo wajib membayar retribusi sampah
sebesar Rp 1.000.000,- per bulan. Sedangkan sampah klinis dimasukkan ke dalam peti dan diangkut oleh mobil khusus yang tertutup untuk kemudian dibakar di
insenerator di luar RS. Telogorejo, yaitu insenerator Yayasan Pancaka. Sebenarnya, RS. Telogorejo memiliki insenerator sendiri namun tidak
dipergunakan karena bau yang dihasilkan dari proses pembakaran mengundang protes masyarakat sekitar. Pengiriman sampah klinis dilakukan selama dua kali
dalam seminggu dimana satu kali pengiriman dapat mencapai 7-8 peti sehingga dalam sebulan RS. Telogorejo dapat mengirim sampai 59 peti dengan biaya Rp
120.000,- per peti. Secara ringkas, alur pengumpulan sampah atau limbah padat di RS.
Telogorejo dapat dilihat dalam Gambar 4.
Sumber: Hasil Pengamatan Selama Penelitian, 2009
Gambar 4. Diagram Alir Proses Pengumpulan Limbah Padat RS. Telogorejo Semarang.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, pengelolaan limbah padat RS. Telogorejo memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
Kelebihan: a. Pengangkutan sampah baik yang berada di ruangan maupun di TPS
dilakukan tidak lebih dari 24 jam. b. Sampah tidak dibiarkan menumpuk dan berceceran.
c. Pemilahan sampah domestik dan klinis sudah efektif diterapkan karena tidak ada pencampuran diantaranya.
d. Pengemasan masing-masing jenis sampah sudah baik. e. Petugas pengumpul sampah dilengkapi dengan alat pelindung diri
seperti masker, sarung tangan, baju tertutup dan sepatu boots. Mobil khusus
tertutup -
R. Perawatan -
Poli Spesialis -
Laboratorium -
Farmasi -
R. Operasi -
Renal Unit -
ICU -
UGD -
Poli Umum -
Radiologis -
R. Tunggu -
Halaman -
Parkir -
Taman Tempat sampah
klinis
Tempat sampah umum
domestik Troli pengangkut
sampah
Troli pengangkut sampah umum
TPS Klinis
TPScontainer sampah umum
insinerator Sumber sampah
- DapurGizi
- Perkantoran
Armadamobil Dinas Kebersihan
TPA
f. Gerobak sampah untuk proses pengumpulan adalah gerobak tertutup.
Kekurangan: a. Belum adanya atap untuk melindungi sampah klinis dan domestik di
TPS dari hujan dan panas b. Sampah klinis tidak langsung dibakar dalam insinerator.
6.3. Pengelolaan Limbah Cair RS. Telogorejo