IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RS. Telogorejo Semarang. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit tipe B yang telah memiliki sistem pengelolaan limbah,
baik cair maupun padat. Selain di RS. Telogorejo Semarang, penelitian juga dilaksanakan di kawasan perumahan penduduk sekitar, yaitu warga Jalan
Anggrek, Semarang Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari dan Maret 2009.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data sekunder yang dikumpulkan berupa: penilaian pengelolaan limbah
yang telah dilakukan dalam penelitian di bidang kesehatan lingkungan, peraturan atau perundang-undangan mengenai limbah, kondisi umum RS. Telogorejo
Semarang dan kawasan Anggrek, pengelolaan limbah di RS. Telogorejo Semarang, uji laboratorium inlet dan outlet limbah RS. Telogorejo dan
keseluruhan biaya pengelolaan limbah. Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah dan penelitian terdahulu
yang terkait. Sedangkan data primer yang diambil adalah respon warga Anggrek RT 06 RW V Semarang terhadap pengelolaan limbah RS. Telogorejo Semarang
serta dampak yang mereka rasakan.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan dengan mempelajari pengelolaan limbah rumah sakit di RS. Telogorejo Semarang. Pokok utama yang diteliti adalah pengelolaan
limbah secara keseluruhan, IPAL dan penilaian masyarakat sekitar rumah sakit. Secara umum, data yang diambil dalam penelitian mengenai pengelolaan limbah
ini mencakup: nama rumah sakit, alamat, status, kelas, luas, jumlah tempat tidur, prosedur pengelolaan limbah, unit pelayanan dan unit pengelolaan limbah yang
dimiliki serta luas unit pengolahan limbah cair. Mengenai IPAL, data diambil dengan menggunakan data sekunder dari
analisis laboratorium yaitu hasil uji laboraturium terhadap inlet dan outlet limbah cair serta biaya yang diperlukan dalam pengolahan limbah cair. Teknik
wawancara secara mendalam dengan Sanitarian RS. Telogorejo dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas. Data yang diambil mengenai kajian unit
pengolahan limbah cair mencakup: tahun pendirian, biaya instalasi, tipe unit pengolahan limbah buatan dan metodenya, biaya operasional, waktu pemeriksaan,
kualitas limbah, tempat buangan limbah rumah sakit, sumber air bersih yang dapat digunakan, cara daur ulang, disinfektan, alur pengumpulan, pengangkutan,
pembuangan jarum suntik, jaringan tubuh, kasa, bahan infeksius dan limbah laboratorium.
Data hasil uji laboratorium limbah yang digunakan adalah inlet sebelum memulai IPAL dan outlet setelah melalui IPAL. Data tersebut berupa data
sekunder yang ada di BLH Kota Semarang dan RS. Telogorejo. Analisis laboratorium terhadap sampel limbah cair meliputi parameter yang mengacu pada
Perda Prov. Jateng102004, yang terdiri atas Total Suspended Solid TSS, BOD
5,
COD, NH
3
bebas, dan Phosphat. Standar baku mutu mengenai parameter- parameter tersebut terdapat dalam Tabel 1 pada halaman 7.
Data mengenai pandangan masyarakat terhadap pengelolaan limbah diambil dengan survey menggunakan kuesioner yang mencakup: nama responden,
umur, pekerjaan, pendidikan, lama menetap, pendapatan, pengetahuan tentang limbah rumah sakit dan dampaknya, jarak rumah dengan rumah sakit, merasa bau
atau tidak terhadap limbah dari rumah sakit, perasaan terganggu atau tidak, mengetahui atau tidak adanya pengolahan limbah rumah sakit, merasa ada efek
positif atau tidak dari pengolahan tersebut dan penilaian masyarakat terhadap pengelolaan limbah rumah sakit.
Jumlah rumahtangga yang tinggal di sekeliling gedung RS. Telogorejo adalah 52 dan jumlah responden dalam survey ini adalah sebanyak 40
rumahtangga yang diambil secara acak. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hal ini dikarenakan pengambilan
responden dilakukan dengan memilih rumahtangga secara sengaja dengan kriteria tertentu untuk dijadikan sampel. Kriteria tertentu yang dimaksud adalah
rumahtangga yang bertempat tinggal di samping RS. Telogorejo dan sejauh ini pernah mencium bau tak sedap dari RS. Telogorejo. Selain itu, penentuan sampel
tersebut merupakan rekomendasi dari Ketua RW setempat.
4.4. Analisis Data 4.4.1. Keragaan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit