2.11. Penelitian Terdahulu
Djunaedi 2007, melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas IPAL dalam pengolahan limbah cair, hubungan kinerja pengelolaan
limbah dengan kualitas limbah rumah sakit dan meramalkan parameter-parameter limbah yang harus dipantau dalam masa yang akan datang. Metode yang
digunakan dalam penelitian tersebut adalah efektivitas IPAL, cost-effectiveness, dan principal component analysis PCA.
Penelitian ini dilakukan di berbagai rumah sakit kelas A, B, C dan D di Jakarta. Hasil dari penelitian tersebut adalah tingkat efektivitas IPAL rumah sakit
di Jakarta bervariasi dan secara umum tidak efektif dalam menurunkan parameter pencemar. Djunaedi mengungkapkan bahwa parameter limbah yang ada dalam
KepMen No.58.MenLH121995 harus tetap dipantau. Hasil analisis dalam menduga hubungan antara kinerja pengelolaan limbah dengan kualitas limbah
menunjukkan bahwa tidak sepenuhnya kinerja pengelolaan limbah berhubungan dengan kualitas limbah yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
empat kelas rumah sakit di Jakarta, masing-masing kelas rumah sakit tersebut memiliki ketidak-efektifan dalam pengolahan limbah cair pada parameter-
parameter tertentu dan tidak selalu sama antara satu rumah sakit dengan yang lainnya.
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1. Aktivitas Rumah Sakit sebagai Penghasil Limbah
Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang potensial menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Seperti halnya sektor industri,
kegiatan rumah sakit berlangsung 24 jam sehari dan melibatkan berbagai aktivitas orang banyak sehingga potensial dalam menghasilkan sejumlah besar limbah.
Limbah yang dihasilkan tersebut terdiri dari berbagai bentuk dan jenis yang berasal dari aktivitas medis maupun non medis; padatan, cairan maupun gas.
Limbah rumah sakit terutama yang berasal dari aktivitas medis berpotensi besar menurunkan kualitas lingkungan, baik lingkungan rumah sakit maupun
lingkungan sekitarnya. Rumah sakit juga merupakan tempat yang sangat potensial bagi transmisi
dari berbagai agen penyakit yang ada di rumah sakit yang dapat menginfeksi ke pasien, para pegawai rumah sakit, maupun pengunjung rumah sakit. Berkaitan
dengan hal tersebut, berbagai kebijaksanaan pemerintah pusat maupun daerah dalam bidang pengelolaan lingkungan yang tertuang dalam peraturan dan
perundang-undangan serta berbagai program lingkungan, selalu melibatkan rumah sakit sebagai sumber pencemar yang harus dikelola dengan baik dan benar
Yayasan Pelangi Indonesia, 2002.
3.1.2. Uji Nilai Tengah
Uji nilai tengah digunakan untuk menguji hipotesis dari suatu populasi, bahwa nilai tengah populasinya misal: µ sama dengan nilai tertentu misal: µ