mencuci mobil serta endapannya dapat dijadikan batu bata. Selain itu, air hasil olahan dapat dijadikan pengisi kolam ikan hias atau membuat ternak ikan non
konsumtif seperti ikan hias dan ikan sapu-sapu. Sampah limbah padat rumah sakit tidak bisa dimanfaatkan seluruhnya.
Hanya sampah non-infeksius yang dapat dimanfaatkan, misalnya sampah tersebut dijadikan kompos untuk dijual sebagai pupuk tanaman. Pemanfaatan sampah
infeksius rumah sakit tidak diperkenankan karena mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan penggunanya. Oleh karena itu, sampah infeksius harus
selalu dimusnahkan.
2.9. Kendala dalam Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
Menurut Djunaedi 2007, kendala dalam pengelolaan limbah rumah sakit adalah :
a. Terbatasnya lahan yang tersedia merupakan salah satu kendala dalam pengolahan limbah. Hal ini ditentukan oleh lokasi lahan baik di perkotaan atau
pedesaan, jarak dengan sumber limbah dan penataannya. b. Dampak terhadap lingkungan yang dapat menjadi hambatan dalam pencapaian
target pengelolaan limbah. c. Dampak kesehatan yang timbul akibat zat pencemar yang berasal dari fasilitas
pengolahan limbah. d. Keterbatasan sumberdaya manusia yang dapat mengolah limbah dan yang
memberikan pelatihan. e. Keterbatasan alat, bahan dan teknologi yang dapat mempengaruhi pencapaian
target pengelolaan limbah. f.
Masalah pendanaan dalam penyelenggaraan pengelolaan limbah.
2.10. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses dengan mana seseorang mengorganisasikan dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami dan mengolah pertanda atau gejala
sesuatu yang terjadi di lingkungannya. Bagaimana segala sesuatu tersebut mempengaruhi persepsi seseorang natinya akan mempengaruhi perilaku yang
dipilihnya. Persepsi dapat diartikan sebagai tanggapan, pendapat yang
mengandung unsur penilaian seseorang terhadap objek dan gejala berdasarkan pengalaman dan wawasan yang dimilikinya Hammaer dan Organ dalam Syaf,
2005. Hal-hal yang mempengaruhi persepsi dibagi menjadi dua, yaitu internal
dan eksternal. Faktor internal meliputi: kecerdasan, minat, emosi, pendidikan, pendapatan, kapasitas alat indera dan jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternal
meliputi : pengaruh kelompok, pengalaman masa lalu dan perbedaan latar belakang sosial budaya.
Persepsi individu dibatasi oleh 1 perbedaan pengalaman, motivasi dan keadaan; 2 perbedaan kemampuan alat indera; 3 perbedaan sikap, nilai dan
kepercayaan. Perbedaan tersebut selanjutnya mempengaruhi perbedaan respon seperti kecenderungan memandang sesuatu yang sesuai dengan sikap, nilai-nilai
dan kebutuhan seseorang, kecenderungan hanya menerima stimulus yang konsisten dengan sikap, nilai dan kepercayaan dan kecenderungan untuk
mengingat pesan yang sesuai dengan sikap, nilai dan kepercayaan. Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera
menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu persepsi visual, auditori, perabaan, penciuman, dan pengecapan.
2.11. Penelitian Terdahulu