kondisi ekosistem atau komunitas yang tertekan. Untuk melihat ada dan tidaknya dominansi dapat dilihat dari nilai Indeks Dominansi Simpson Odum 1993:
Keterangan : C =
Indeks Dominansi
S = Banyaknya spesies ikan
Pi = Perbandingan antara jumlah individu spesies ke-i dengan
jumlah total individu = niN ni
= Jumlah individu spesies ke-i N
= Jumlah total individu spesies Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan dominansi spesies ikan yaitu
indeks mendekati 0 berarti indeks semakin rendah atau dominansi oleh satu spesies ikan dan indeks mendekati 1 berarti indeks besar atau kecenderungan
dominansi oleh beberapa spesies ikan.
3.3.2 Analisis Persepsi Ekonomi
Analisis ini hanya menggunakan persentase jumlah responden terhadap jawaban dari pertanyaan kuisioner yang ada, yaitu tingkat pendapatan dan hasil
tangkapan setelah adanya DPL dibandingkan dengan sebelum adanya DPL. Terdapat tiga jawaban pilihan terhadap pertanyaan tersebut, yaitu i meningkat,
ii tidak terjadi perubahan dan iii terjadi penurunan. 3.3.3
Analisis Data Sosial 3.3.3.1
Uji Validitas Kuisioner
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan validshahih jika memiliki
tingkat validitas yang tinggi dan sebaliknya jika instrumen memiliki tingkat validitas yang rendah maka instrumen dapat dikatakan kurang valid. Pengujian
validitas berguna untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun dapat mengukur
dengan tepat
suatu variabel
yang akan
diukur Santosa dan Ashari 2005.
Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antar skor masing-masing
item pertanyaan dengan skor total item total correlation. Perhitungan validitas dilakukan dengan rumus teknik korelasi product moment Singarimbun dan
Effendi 1995. Perhitungan validitas dilakukan dengan jalan mengkorelasikan antar skor
tiap butir X dengan skor total Y yang merupakan jumlah tiap skor butir, dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
Keterangan: r
XY
= Koefisien korelasi antara X dan Y
n = Jumlah sampel
Xi = Variabel independen
ke-i Yi
= Variabel dependen ke-i
Bila koefisien korelasi untuk seluruh item telah dihitung, perlu ditentukan angka terkecil yang dapat dianggap cukup tinggi sebagai indikator adanya
konsistensi antara skor item dan skor keseluruhan. Dalam hal ini tidak ada batasan yang tegas. Prinsip utama pemilihan item dengan melihat koefisien korelasi
adalah mencari harga koefisien yang setinggi mungkin dan menyingkirkan setiap item yang mempunyai korelasi negatif - atau koefisien yang mendekati nol
0.00. Menurut Friedenberg dan Lisa 1995 biasanya dalam pengembangan dan
penyusunan skala-skala psikologi, digunakan harga koefisien korelasi yang minimal sama dengan 0.30. Dengan demikian, semua item yang memiliki korelasi
kurang dari 0.30 dapat disisihkan dan item-item yang akan dimasukkan dalam alat test adalah item-item yang memiliki korelasi diatas 0.30 dengan pengertian
semakin tinggi korelasi itu mendekati angka satu 1.00 maka semakin baik pula konsistensinya validitasnya.
Uji validitas ini dilakukan terhadap kuisioner yang digunakan dalam penelitian. Keseluruhan kuisioner memiliki koefisien korelasi 0.3 dan kuisioner
dinyatakan valid Lampiran 2.
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
} }{
{
2 2
2
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n r
i i
i i
i i
i XY
3.3.3.2 Uji Reliabilitas Kuisioner
Reliabilitas adalah sebuah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan Singarimbun dan Effendi, 1995.
Uji reliabilitas merupakan suatu cara untuk melihat apakah alat ukur berupa kuesioner yang digunakan konsisten atau tidak. Apabila suatu alat pengukur
dipakai dua kali atau lebih dan hasil pengukuran yang diperoleh konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel.
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas
berkisar antara 0.00 – 1.00, akan tetapi pada kenyataannya koefisien reliabilitas sebesar 1.00 tidak pernah dicapai dalam pengukuran karena manusia sebagai
subjek pengukuran psikologis merupakan sumber kekeliruan yang potensial. Di samping itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif + atau negatif -,
akan tetapi dalam hal reliabilitas, koefisien reliabilitas yang besarnya kurang dari nol 0.00 tidak ada artinya karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu kepada
koefisien reliabilitas yang positif. Teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan disini adalah
dengan menggunakan Koefisien Reliabilitas Alpha yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
r
xy
= Koefisien Reliabilitas Alpha k
= Banyaknya belahan item x =
Variabel independen
y = Variabel
dependen
∑
= k
j xj
1 2
σ
= Varians dari item ke-j
2 y
σ
= Total varians dari keseluruhan item
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− −
=
∑
= 2
1 2
1 1
y k
j xj
xy
k k
r
σ σ
Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan
hubungan bisa digunakan kriteria Guilford 1956, yaitu:
1. 0.20
= Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan
2. 0.20 - 0.40 =
Hubungan yang kecil tidak erat 3.
0.40 - 0.70 = Hubungan yang cukup erat
4. 0.70 - 0.90 =
Hubungan yang erat reliabel 5.
0.90 - 1.00 = Hubungan yang sangat erat sangat reliabel
Uji reliabilitas ini dilakukan terhadap kuisioner yang digunakan dalam penelitian. Keseluruhan kuisioner memiliki Koefisien Reliabilitas Alpha antara
0.726 – 0.960 dan kuisioner dinyatakan reliabel – sangat reliabel Lampiran 2.
3.3.3.3 Analisis Persepsi Masyarakat
Variabel yang digunakan dalam analisis persepsi masyarakat terhadap sumberdaya dan DPL terdiri dari 8 variabel pertanyaan seperti yang tercantum
dalam Tabel 3 X1 – X8. Analisis ini menggunakan skala pengukuran skala Likert
. Setiap variabel pertanyaan memiliki skor, dimana skor terkecil adalah 1 dan skor terbesar adalah 5. Penilaian skor dilakukan pada setiap variabel
pertanyaan kemudian dihitung total skor keseluruhan variabel pertanyaan untuk mengetahui tingkat persepsi masyarakat. Jika jumlah responden 70 orang, maka
jumlah skor tertinggi setiap variabel pertanyaan 5 x 70 = 350 dan jumlah skor terendah 1 x 70 = 70. Jika jumlah pertanyaan 8, maka perhitungan skor tertinggi
keseluruhan variabel pertanyaan 5 x 8 x 70 = 2 800 dan skor terendah 1 x 8 x 70 = 560. Kriteria interpretasi skor setiap variabel dan keseluruhan
variabel pertanyaan persepsi masyarakat disajikan dalam Tabel 4.
3.3.3.4 Analisis Partisipasi Masyarakat
Variabel yang digunakan dalam analisis partisipasi masyarakat terdiri dari 10 variabel pertanyaan seperti yang tercantum dalam Tabel 3 Y1 - Y10. Analisis
ini menggunakan skala pengukuran skala Likert. Setiap variabel pertanyaan memiliki skor, dimana skor terkecil adalah 1 dan skor terbesar adalah 5. Penilaian
skor dilakukan pada setiap variabel pertanyaan kemudian dihitung total skor keseluruhan variabel pertanyaan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat.
Jika jumlah responden 70 orang, maka jumlah skor tertinggi setiap variabel pertanyaan 5 x 70 = 350 dan jumlah skor terendah 1 x 70 = 70. Jika jumlah
pertanyaan 10, maka perhitungan skor tertinggi keseluruhan variabel pertanyaan 5 x 10 x 70 = 3 500 dan skor terendah 1 x 10 x 70 = 700. Kriteria interpretasi skor
setiap variabel dan keseluruhan pertanyaan partisipasi masyarakat disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 4. Kriteria interpretasi skor variabel pertanyaan persepsi masyarakat
No Kisaran skor
Interpretasi
Masing-masing variabel 1.
70 – 125 Tidak bagusmendukung
2. 126 – 181
Sedikit bagusmendukung 3.
182 – 237 Cukup bagusmendukung
4. 238 – 293
Bagusmendukung 5.
294 – 350 Sangat bagus mendukung
Keseluruhan variabel
1. 560 – 1 007
Tidak bagusmendukung 2.
1 008 – 1 455 Sedikit bagusmendukung
3. 1 456 – 1 903
Cukup bagusmendukung 4.
1 904 – 2 351 Bagusmendukung
5. 2 352 – 2 800
Sangat bagus mendukung Tabel 5. Kriteria interpretasi skor variabel pertanyaan partisipasi masyarakat
No Kisaran skor
Interpretasi
Masing-masing variabel 1.
70 – 125 Tidak seringpernah
2. 126 – 181
Sedikit seringjarang 3.
182 – 237 Cukup sering
4. 238 – 293
Sering 5.
294 – 350 Sangat sering
Keseluruhan variabel
1. 700 – 1 259
Rendahtidak aktif 2.
1 260 – 1 819 Sedikit aktif
3. 1 820 – 2 379
Cukup aktif 4.
2 380 – 2 939 Aktif
5. 2 940 – 3 500
Sangat aktif
3.3.3.5 Analisis Peran Pemerintah
Variabel yang digunakan dalam analisis peran pemerintah terdiri dari 9 variabel pertanyaan seperti yang tercantum dalam Tabel 3 Y11 - Y19. Analisis
ini menggunakan skala pengukuran skala Likert. Setiap variabel pertanyaan memiliki skor, dimana skor terkecil adalah 1 dan skor terbesar adalah 5. Penilaian
skor dilakukan pada setiap variabel pertanyaan kemudian dihitung total skor keseluruhan variabel pertanyaan untuk mengetahui tingkat penilaian peran
pemerintah. Jika jumlah responden 70 orang, maka jumlah skor tertinggi setiap variabel pertanyaan 5 x 70 = 350 dan jumlah skor terendah 1 x 70 = 70. Jika
jumlah pertanyaan 9, maka perhitungan skor tertinggi keseluruhan variabel pertanyaan 5 x 9 x 70 = 3 150 dan skor terendah 1 x 9 x 70 = 630. Kriteria
interpretasi skor setiap variabel dan keseluruhan pertanyaan peran pemerintah disajikan dalam Tabel 6.
Tabel 6. Kriteria interpretasi skor variabel pertanyaan peran pemerintah
No Kisaran skor
Interpretasi
Masing-masing variabel 1.
70 – 125 Tidak bagus
2. 126 – 181
Kurang bagus 3.
182 – 237 Cukup bagus
4. 238 – 293
Bagus 5.
294 – 350 Sangat bagus
Keseluruhan variabel
1. 630 – 1 133
Tidak bagus 2.
1 134 – 1 637 Kurang bagus
3. 1 638 – 2 141
Cukup bagus 4.
2 142 – 2 645 Bagus
5. 2 646 – 3 150
Sangat bagus
3.3.4 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengelolaan DPL