Government-based management Model-model Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan

masyarakat community-based management atau kerjasama antara pemerintah dan masyarakat co-management Satria 2002.

2.2.1 Government-based management

Sistem pengelolaan ini bersifat sentralistik, dimana pemerintah memiliki otoritas penuh dalam mengelola sumberdaya perikanan dalam semua tahapan dan komponen pengelolaan sumberdaya perikanan mulai dari pengumpulan informasi, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi. Pengelolaan oleh pemerintah ini dilaksanakan lembaga atau instansi pemerintah yang ada di tingkat pemerintah pusat maupun di daerah Nikijuluw 2002. Menurut Lawson 1984 in Nikijuluw 2002, terdapat beberapa kelemahan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan oleh pemerintah antara lain: 1. Kegagalan dalam mencegah eksploitasi sumberdaya perikanan karena keterlambatan dalam pelaksanaan peraturan yang sudah ditetapkan. Hal ini dapat terjadi karena keputusan yang dibuat pemerintah pusat membutuhkan waktu lama untuk disosialisasikan, diketahui dan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat di daerah. 2. Kesulitan dalam penegakan hukum karena kurangnya personel dan fasilitas untuk melakukan pengawasan dan pengendalian di lapangan. Jika pelanggaran hukum dapat diidentifikasi, masalah berikutnya yang timbul adalah lambatnya proses hukum serta peradilan untuk membuktikan apakah hukum telah dilanggar dan sanksi yang harus diberikan. 3. Kemampuan dan keberhasilan masyarakat untuk menghindar dari peraturan. Ini sering terjadi karena peraturan yang dibuat pemerintah pusat seringkali berhadapan dengan peraturan setempat, peraturan lokal yang informal atau adat dan budaya yang seringkali lebih kuat pengaruhnya sehingga lebih diutamakan. 4. Kebijakan yang tidak tepat dan jelas atau adanya kebijakan yang saling bertentangan. 5. Administrasi yang tidak efisien dalam bentuk biaya transaksi yang relatif tinggi untuk kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pengelolaan sumberdaya perikanan, seperti biaya administrasi. 6. Wewenang yang terbagi-bagi kepada beberapa lembaga atau departemen. 7. Data dan informasi tidak kurang benar dan akurat. 8. Kegagalan dalam merumuskan keputusan pengelolaan.

2.2.2 Community-based Management dan Co-management