menjaga dan memelihara sumberdaya perairan desa. Pembentukan DPL tersebut diharapkan dapat bermanfaat untuk i mempertahankan produksi ikan dalam
DPL, ii menjaga keanekaragaman sumberdaya hayati perairan desa, iii tempat satwa danatau spesies langka bertelur dan mencari makan, iv laboratorium alam
untuk penelitian, v sarana pendidikan pelestarian sumberdaya perairan desa dan vi tujuan wisata. Perdes ini akan menjadi salah satu lembaran daerah dalam
Peraturan Daerah Perda Pengelolaan Terumbu Karang dimana saat ini masih dalam proses pembahasan di Pemerintah Kabupaten Pangkep.
4. Pemasangan tanda batas
Pembatasan wilayah DPL di Pulau Badi dimulai dari pangkal rataan terumbu yang berupa garis pantai hingga ke ujung tubir terumbu, sehingga bentuk
bidang wilayahnya tidak berbentuk persegi pada umumnya. Pada garis pantai bentuk batas DPL mengikuti lekuk garis pantai dan pada wilayah tubir terumbu
polanya mengikuti bentuk batas terumbu. Pemasangan tanda batas dengan pelampung dilakukan pada 4 titik penempatan sehingga nantinya membentuk
formasi persegi panjang. Koordinat titik penempatan pelampung tanda batas DPL Pulau Badi dapat dilihat pada Tabel 14. Jenis tanda batas yang digunakan di DPL
disajikan pada Gambar 9 dan 10. Tabel 14. Koordinat titik penempatan tanda batas DPL Pulau Badi
Titik Posisi
Keterangan LS BT
I 04 58’22.1” 119
17’2.6” Barat Daya Pulau
Luas DPL: 3.943 Ha II 04
58’16.3” 119 16’55.3”
III 04 58’12.7” 119
16’59.1” IV 04
58’16.4” 119 17’4.0”
Sumber: Perdes No. 01 Tahun 2007
5. Pelatihan dan studi banding
Pelatihan dan studi banding dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas SDM dan melihat pembelajaran dari daerah lain tentang pengelolaan sumberdaya
terumbu karang. Pelatihan yang pernah diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep, dalam hal ini COREMAP II terkait dengan
pengelolaan DPL antara lain pelatihan tentang pengelolaan DPL, pelatihan sistem
pengawasan masyarakat dan pemantauan kondisi terumbu karang berbasis masyarakat. Studi banding yang diselenggarakan oleh COREMAP II antara lain
studi banding ke Bali, Taman Nasional Bunaken dan Karimunjawa.
Gambar 9. Tanda DPL Pulau Badi
Gambar 10. Tanda DPL Pulau Pajjenekang
6. Pembentukan kelompok pengelola
Kelompok pengelola DPL tidak dibuat secara khusus, melainkan diserahkan langsung kepada LPSTK Desa Mattiro Deceng. Adapun kelompok
pengelola ini mempunyai tugas antara lain: 1.
Membuat perencanaan pengelolaan DPL dengan persetujuan masyarakat. 2.
Mengelola DPL secara berkelanjutan. 3.
Menjaga kelestarian dan pemanfaatan DPL untuk kepentingan masyarakat. 4.
Melakukan penangkapan terhadap pelaku yang terbukti melakukan pelanggaran.
5. Melakukan perampasan atas barang danatau alat-alat yang dipergunakan oleh
pelanggar. 6.
Memberikan laporan keadaan DPL secara periodik kepada Kepala Desa.
7. Pengawasan DPL