strategi pengembangan ekowisata tersebut tidak merusak atau menurunkan kualitas ekologi yang ada saat ini.
Keberadaan DPL dapat dijadikan suatu wahana penelitian untuk melihat sejauh mana dampak DPL terhadap ekologi, ekonomi dan sosial masyarakat
secara time series. Data tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan pengelolaan DPL bagi pihak yang membutuhkan.
6. Outputmanfaat DPL terhadap kondisi ekologi dan pendapatan
Salah satu manfaat yang diharapkan adanya DPL antara lain dapat menjagamelindungimemperbaikimeningkatkan kualitas ekosistem terumbu
karang. Penutupan karang dan kelimpahan ikan di lokasi DPL Pulau Badi mengalami peningkatan karena tidak adanya aktifitas penangkapan yang
dilakukan di DPL tersebut. Hal ini senada dengan kondisi DPL di Philiphina yang menunjukkan adanya peningkatan tutupan karang di Balicasag’s sanctuary 8 ha
sebesar 119 dalam 5 tahun setelah ditetapkan sebagai no take zone Christie et al. 2002.
Selain tutupan karang hidup, DPL berpengaruh juga terhadap kelimpahan ikan. Suatu area yang dilindungi dapat meningkatkan settlement larva ikan
Roberts dan Polunin 1991 sehingga dapat meningkatkan ketersediaan juvenil dalam populasi. Dampak DPL terhadap ikan antara lain kepadatan, biomassa dan
nilai CPUE lebih besar daripada lokasi non-DPL Buxton et al. 1989, Francour 1991
,
Wantiez 1997, Goni et al. 2001 dan Cowley et al. 2002. Kondisi ekologi yang baik, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat. Peningkatan pendapatan masyarakat ini dapat diperoleh dari hasil penangkapan atau aktivitas lainnya seperti mata pencaharian alternatif dan
ekowisata. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa keberadaan DPL belum dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penangkapan maupun
aktivitas lainnya. Hal ini disebabkan karena masih singkatnya umur DPL sehingga belum mampu menyuplai ikan di luar DPL yang dapat ditangkap oleh nelayan.
Hal ini akan berpengaruh terhadap perolehan ikan dan pendapatan nelayan. Terkait suplai ikan tersebut masih diperlukan penelitian lanjutan terkait larval
dispersal untuk mengetahui kemana arah distribusi larva dan ikan dari DPL ke
luar DPL. Mata pencaharian alternatif di Desa Mattiro Deceng belum berkembang
baik. Pilot project mata pencaharian alternatif yang pernah dikembangkan antara lain budidaya rumput laut gagal berkembang. Saat ini budidaya yang ada adalah
budidaya kuda laut, teripang, lola dan abalone. Budidaya tersebut diinisiasi oleh pihak swasta dimana masyarakat belum ada yang tertarik untuk melakukan
budidaya tersebut.
7. Konflik masyarakat