Hasil analisis persepsi terhadap input, proses dan output pengelolaan DPL menunjukkan efek warm glow karena persepsi terhadap input cukup bagus, proses
kurang bagus sedangkan output yang dihasilkan bagusbermanfaat. Efek warm glow
ini terkait dengan masalah altruisme dan dapat terjadi karena responden berusaha menyenangkan pewawancara dengan cara memberikan jawaban setuju
untuk sesuatu hal tanpa mengharapkan imbalan tertentu Fauzi 2006.
4.7.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengelolaan DPL
Hasil pemilihan variabel dengan SPSS 13.00 diperoleh 35 variabel faktor yang memberikan kontribusi dalam pengelolaan DPL di Desa Mattiro Deceng.
Variabel-variabel faktor tersebut disajikan dalam Tabel 18. Variabel-variabel tersebut diikutkan dalam analisis faktor dengan metode ekstraksi PCA. Hasil
analisis ini disajikan pada Lampiran 12. Hasil analisis faktor dengan metode ekstraksi PCA dan rotasi matriks komponen varimax diperoleh 9 kelompok faktor
yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan DPL. Kelompok faktor tersebut disajikan pada Tabel 19.
Total varian yang dapat dijelaskan oleh kesembilan kelompokkomponen faktor tersebut adalah 81.16 dari ketigapuluh lima variabel faktor. Berdasarkan
hasil pengelompokan, dapat dikatakan bahwa terdapat 9 kelompok faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan DPL, antara lain: i peran pemerintah
dalam pembentukan dan pengelolaan DPL, ii partisipasi masyarakat dalam pembentukan DPL, iii partisipasi masyarakat dalam pengelolaan DPL,
iv persepsi
masyarakat terhadap
potensi sumberdaya
dan DPL,
v outputmanfaat DPL untuk ekowisata dan penelitian, vi outputmanfaat DPL terhadap kondisi ekologi dan pendapatan, vii konflik masyarakat,
viii outputmanfaat terhadap hasil tangkapan dan ix pendanaan.
1. Peran pemerintah dalam pembentukan dan pengelolaan DPL
Pembentukan dan pengelolaan DPL di Desa Mattiro Deceng tidak terlepas dari peran pemerintah melalui program COREMAP II. Peran pemerintah dalam
pembentukan dan pengelolaan DPL di Desa Mattiro Deceng meliputi sosialisasi tentang pengelolaan terumbu karang, pemberian bantuan pemberdayaan
masyarakat, penyelenggaraan pelatihan dan studi banding, pengelolaan DPL, pengawasan, pemberian tanda batas DPL, pendanaan dan pendampingan
pengelolaan DPL. Peran pemerintah tersebut berkecenderungan termasuk dalam faktor project, dimana peran yang dilakukan untuk memenuhi target project yang
dijalankan terkait implementasiaktifitas project Pollnac dan Crawford 2001. Tabel 18. Variabel faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan DPL
No. Kode Faktor-faktor
variabel
1. X2
Persepsi kelimpahan ikan 2.
X3 Pengertian DPL
3. X4
Dukungan pembentukan DPL 4.
X5 Manfaat DPL
5. X6 Sanksi
pelanggaran 6.
X7 Keberlanjutan DPL
7. X8 Kebiasaan
konservasi 8.
Y1 Pembentukan LPSTK dan Pokmas
9. Y2 Kegiatan
Pokmas 10.
Y3 Kegiatan LPSTK
11. Y4 Sosialisasi
DPL 12.
Y5 Penetapan DPL
13. Y6
Survei lokasi DPL 14.
Y7 Pelatihan 15.
Y8 Studi banding
16. Y9 Pengawasan
DPL 17.
Y10 Analisis dampak program
18. Y11 Sosialisasi
pemerintah 19.
Y12 Bantuan pemberdayaan
masyarakat 20.
Y13 Pelatihan 21.
Y14 Studi banding
22. Y15
Pengelolaan terumbu karang 23.
Y16 Pengawasan DPL
24. Y17 Tanda
batas DPL
25. Y18 Pendanaan
DPL 26.
Y19 Pendampingan pengelolaan
27. Y20 Kunjungan
ke desa
28. Y22 Program
desa 29.
Z1 Kondisi terumbu karang
30. Z2 Kelimpahan
ikan 31.
Z4 Pendapatan 32.
Z6 Hasil tangkapan
33. Z9 Tingkat
konflik 34.
Z10 Ekowisata 35.
Z11 Pendidikan terumbu karang
Tabel 19. Kelompok faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan DPL
Kelompok Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9
X2 X3
X4 X5
X6 X7
X8 Y1
Y2 Y3
Y4 Y5
Y6 Y7
Y8 Y9
Y10 Y11
Y12 Y13
Y14 Y15
Y16 Y17
Y18 Y19
Y20 Y22
Z1 Z2
Z4 Z6
Z9
Z10 Z11
2. Partisipasi masyarakat dalam pembentukan DPL
Partisipasi masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan pembentukan DPL. Menurut Crawford et al. 2000, rasa memiliki masyarakat
yang kuat terhadap Daerah Perlindungan Laut DPL dan partisipasi masyarakat dalam tahap-tahap perencanaanpembentukan dan pelaksanaanpengelolaan
merupakan hal yang penting dalam mendukung keberhasilan pengelolaan DPL.
3. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan DPL