Tanggapan Masyarakat terhadap Input, Proses dan Output Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengelolaan DPL

LPSTK yang diprakarsai oleh Pengelola Program COREMAP II Kabupaten Pangkep merupakan lembaga yang ditunjuk untuk mengelola DPL sehingga maksud dan tujuan pembentukan DPL tercapai. Kelembagaan merupakan hal penting dalam suatu program karena kelembagaan tersebut terkait dengan pelaksanaan segala bentuk kesepakatan dan pengaturan yang ditujukan untuk menjamin terlaksananya upaya-upaya pencapaian tujuan. Pengelolaan DPL yang ada diharapkan adanya suatu partisipasi masyarakat agar pengelolaan ke depan dapat mandiri dan tidak tergantung dari bantuan pemerintah. Implementasi di lapangan, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan DPL masih tergolong rendah. Adanya suatu pemikiran bahwa DPL ini merupakan program pemerintah dan dikelola oleh beberapa orang tertentu saja menyebabkan masyarakat kurangtidak merasakan kepemilikan adanya program ini dan tidak berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan. Sejalan dengan hal itu, program yang berjalan ini diharapkan dapat mendorong kegiatan atau kebiasaan konservasi di desa tersebut karena sebelum adanya DPL ini, masyarakat tidak memiliki kebiasaan konservasi.

4.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengelolaan DPL

4.7.1 Tanggapan Masyarakat terhadap Input, Proses dan Output

Pengelolaan DPL Variabel faktor dalam input, proses dan output pengelolaan DPL digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan DPL. Hasiljawaban kuisioner adalah skor. Persentase skor hasil tanggapan masyarakat terhadap input pengelolaan DPL adalah 65.39 dari total skor ideal Lampiran 9 dan dikategorikan cukup baik. Hasil tanggapan masyarakat terhadap proses pengelolaan DPL adalah 46.29 dari total skor ideal Lampiran 10 dan dikategorikan kurang baik. Hal ini disebabkan masih rendahnya partisipasi masyarakat secara keseluruhan dan lebih menonjol adanya peran pemerintah. Hasil tanggapan masyarakat terhadap output pengelolaan DPL adalah 69.43 dari persentase total skor ideal Lampiran 11 dan dikategorikan bermanfaat. Salah satu indikasinya adalah adanya kenaikan tutupan karang hidup, penurunan mortalitas karang dan peningkatan kelimpahan ikan. Hasil analisis persepsi terhadap input, proses dan output pengelolaan DPL menunjukkan efek warm glow karena persepsi terhadap input cukup bagus, proses kurang bagus sedangkan output yang dihasilkan bagusbermanfaat. Efek warm glow ini terkait dengan masalah altruisme dan dapat terjadi karena responden berusaha menyenangkan pewawancara dengan cara memberikan jawaban setuju untuk sesuatu hal tanpa mengharapkan imbalan tertentu Fauzi 2006.

4.7.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengelolaan DPL

Hasil pemilihan variabel dengan SPSS 13.00 diperoleh 35 variabel faktor yang memberikan kontribusi dalam pengelolaan DPL di Desa Mattiro Deceng. Variabel-variabel faktor tersebut disajikan dalam Tabel 18. Variabel-variabel tersebut diikutkan dalam analisis faktor dengan metode ekstraksi PCA. Hasil analisis ini disajikan pada Lampiran 12. Hasil analisis faktor dengan metode ekstraksi PCA dan rotasi matriks komponen varimax diperoleh 9 kelompok faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan DPL. Kelompok faktor tersebut disajikan pada Tabel 19. Total varian yang dapat dijelaskan oleh kesembilan kelompokkomponen faktor tersebut adalah 81.16 dari ketigapuluh lima variabel faktor. Berdasarkan hasil pengelompokan, dapat dikatakan bahwa terdapat 9 kelompok faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan DPL, antara lain: i peran pemerintah dalam pembentukan dan pengelolaan DPL, ii partisipasi masyarakat dalam pembentukan DPL, iii partisipasi masyarakat dalam pengelolaan DPL, iv persepsi masyarakat terhadap potensi sumberdaya dan DPL, v outputmanfaat DPL untuk ekowisata dan penelitian, vi outputmanfaat DPL terhadap kondisi ekologi dan pendapatan, vii konflik masyarakat, viii outputmanfaat terhadap hasil tangkapan dan ix pendanaan.

1. Peran pemerintah dalam pembentukan dan pengelolaan DPL

Pembentukan dan pengelolaan DPL di Desa Mattiro Deceng tidak terlepas dari peran pemerintah melalui program COREMAP II. Peran pemerintah dalam pembentukan dan pengelolaan DPL di Desa Mattiro Deceng meliputi sosialisasi tentang pengelolaan terumbu karang, pemberian bantuan pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan pelatihan dan studi banding, pengelolaan DPL, pengawasan, pemberian tanda batas DPL, pendanaan dan pendampingan