DPL Desa Mattiro Deceng

cagar alam tersebut didirikan Francour 1991. CPUE untuk lobster di DPL Pulau Columbretes Spanyol adalah 6-58 kali lebih besar daripada di area penangkapan Goni et al. 2001. Pada dasarnya, DPL akan menarik ikan dari daerah yang berdekatan sebagai tempat mencari makan dan berkembang biak, ikan-ikan kecil juvenil yang terbawa oleh arus selanjutnya menetap di kawasan DPL. Juvenil tersebut mulai membesar sehingga jumlah ikan yang menetap di DPL menjadi semakin padat. Hal ini mengakibatkan ikan-ikan yang berkembang di wilayah DPL mulai berenang dan menetap di luar wilayah DPL yang akhirnya akan ditangkap nelayan. Konsep ekologis penerapan DPL dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. DPL sebagai terumbu karang sumber dan penampung Tulungen et al. 2002

2.3.4 DPL Desa Mattiro Deceng

Berdasarkan Peraturan Desa Mattiro Deceng No. 01 Tahun 2007 tentang Daerah Perlindungan Laut Lampiran 1, tujuan pembentukan DPL Desa Mattiro Deceng antara lain untuk i menghentikan danatau menanggulangi pengrusakan terhadap biota perairan desa, ii menjamin dan melindungi kondisi lingkungan dan sumberdaya perairan desa dan iii meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat desa dalam menjaga dan memelihara sumberdaya perairan desa. Pembentukan DPL tersebut diharapkan dapat bermanfaat untuk i mempertahankan produksi ikan dalam DPL, ii menjaga keanekaragaman sumberdaya hayati perairan desa, iii tempat satwa danatau spesies langka bertelur dan mencari makan, iv laboratorium alam untuk penelitian, v sarana pendidikan pelestarian sumberdaya perairan desa dan vi tujuan wisata. DPL Desa Mattiro Deceng terletak di Pulau Badi dengan luas 3.943 Ha. Kondisi tutupan karang tahun 2008 dan 2009 di kedalaman 3 m berturut-turut yaitu 42 kategori sedang dan 53 kategori baik Prayudha dan Petrus 2008, COREMAP II 2009. Jenis karang batu yang banyak dijumpai di lokasi tersebut adalah Montipora sp., Seriatopora spp., Stylophora pistillata dan Porites spp. Tahun 2008, ikan karang yang dijumpai adalah 61 spesies dari 14 famili dengan kelimpahan tertinggi ikan ekor kuning, Chromis ternatensis Prayudha dan Petrus 2008. Kelimpahan ikan di DPL Pulau Badi adalah 319 ind250 m 2 pada tahun 2009 COREMAP II 2009. Indikator keberhasilan pengelolaan DPL Desa Mattiro Deceng adalah peningkatan kondisi ekologi terumbu karang di DPL meliputi peningkatan persentase tutupan karang hidup, kelimpahan ikan dan megabenthos. Indikator ekonomi dan sosial masyarakat belum dilakukan kajian tersendiri untuk melihat keberhasilan DPL. Pengelolaan DPL Mattiro Deceng diharapkan dapat berjalan secara berkelanjutan. Suatu kegiatan dinyatakan berkelanjutan, apabila kegiatan pembangunan secara ekonomis, ekologis dan sosial politik bersifat berkelanjutan. Berkelanjutan secara ekonomis berarti bahwa suatu kegiatan pembangunan harus dapat membuahkan pertumbuhan ekonomi, pemeliharaan kapital capital maintenance dan penggunaan sumberdaya serta investasi secara efisien. Berkelanjutan secara ekologis mengandung arti, bahwa kegiatan dimaksud harus dapat mempertahankan integritas ekosistem, memelihara daya dukung lingkungan dan konservasi sumberdaya alam termasuk keanekaragaman hayati biodiversity sehingga diharapkan pemanfaatan sumberdaya dapat berkelanjutan. Sementara itu, berkelanjutan secara sosial politik mensyaratkan bahwa suatu kegiatan pembangunan hendaknya dapat menciptakan pemerataan hasil-hasil pembangunan, mobilitas sosial, kohesi sosial, partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, identitas sosial dan pengembangan kelembagaan Fauzi dan Anna 2003.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Mei 2010 di Desa Mattiro Deceng, Kecamatan Liukang Tuppabiring, Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan. Gambar 5 menunjukkan lokasi penelitian, yaitu Desa Mattiro Deceng yang meliputi Pulau Badi dan Pulau Pajjenekang. Penentuan lokasi ini didasarkan pada: i Desa ini memiliki DPL sejak 2007 dan merupakan salah satu lokasi program COREMAP II dengan potensi terumbu karang desa termasuk dalam kondisi baik, ii Desa Mattiro Deceng termasuk kawasan Spermonde yang merupakan salah satu daerah penyebaran terumbu karang di Sulawesi Selatan dan iii Desa ini mudah dijangkau dengan angkutan reguler setiap hari dari Paotere, Makasar sehingga memudahkan mobilitas. Gambar 5. Peta lokasi penelitian

3.2 Pengumpulan Data

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data kualitas perairan pada saat penelitian, tutupan karang hidup, ikan karang, datakondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Data b b b b U P. Badi P. Pajenekang 4° 58 30 4° 58 30 4° 5 8 00 4° 58 00 119°1700 119°1700 119°1730 119°1730 119°1800 119°1800 119°1830 119°1830 119°1900 119°1900 119°1930 119°1930 Peta Lokasi penelitian Desa Mattiro Decceng Kab. Pangkajene Kepulauan 200 400 m Pulau Tutupan Terumbu Batas Daerah Perlindungan Laut DPL Keterangan :