Keterkaitan antara Ekologi, Ekonomi dan Sosial Masyarakat

Dari kondisi penilaian peran pemerintah tersebut, dapat dikatakan bahwa peran pemerintah masih menonjol dalam pembentukan dan pengelolaan DPL karena pemerintah sebagai pengorganisir dan penyokong dana dalam pembentukan dan pengelolaannya. Dalam hal ini faktor project masih lebih besar karena adanya target-target yang harus dipenuhi demi penilaian project. Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor project merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pengelolaan DPL Pollnac dan Crawford 2001.

4.6 Keterkaitan antara Ekologi, Ekonomi dan Sosial Masyarakat

Suatu bentuk pengelolaan pesisir dan lautan akan menimbulkan dampak terhadap ekologi, ekonomi dan sosial dimana ketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kondisi ekologi yang baik dari lingkungan diharapkan dapat mendukung perekonomian masyarakat serta terjaga atau terciptanya suatu kebiasaan konservasi sehingga dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kondisi lingkungan tersebut. Disamping hal tersebut, kondisi sosial menuntut adanya suatu partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan. Secara deskriptif keterkaitan antara aspek ekologi, ekonomi dan sosial adalah bahwa kondisi tutupan karang hidup di DPL dapat dikategorikan baik. Kondisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Sejauh ini, dampak DPL terhadap perekonomian masyarakat belum tampak jelas. Berdasarkan persepsi masyarakat terhadap pendapatan dan hasil tangkap rata-rata menunjukkan tidak ada perubahan pendapatan dan hasil tangkap nelayan yang signifikan dari tahun ke tahun 2005 – 2009. Dampak pengelolaan DPL pun belum dapat menunjukkan terciptanya mata pencaharian alternatif bagi nelayan agar tidak menggantungkan hidupnya pada penangkapan ikan langsung di perairan. Beberapa hal yang dapat dilihat terkait kondisi sosial masyarakat antara lain adanya kelembagaan dan partisipasi masyarakat Fauzi dan Anna 2003. Kedua hal tersebut berperan dalam keberlanjutan pengelolaan DPL di masa yang akan datang. Pembentukan DPL untuk menjaga ekosistem terumbu karang yang ada mendorong dibentuknya suatu badankelompok pengelola DPL. Kelembagaan LPSTK yang diprakarsai oleh Pengelola Program COREMAP II Kabupaten Pangkep merupakan lembaga yang ditunjuk untuk mengelola DPL sehingga maksud dan tujuan pembentukan DPL tercapai. Kelembagaan merupakan hal penting dalam suatu program karena kelembagaan tersebut terkait dengan pelaksanaan segala bentuk kesepakatan dan pengaturan yang ditujukan untuk menjamin terlaksananya upaya-upaya pencapaian tujuan. Pengelolaan DPL yang ada diharapkan adanya suatu partisipasi masyarakat agar pengelolaan ke depan dapat mandiri dan tidak tergantung dari bantuan pemerintah. Implementasi di lapangan, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan DPL masih tergolong rendah. Adanya suatu pemikiran bahwa DPL ini merupakan program pemerintah dan dikelola oleh beberapa orang tertentu saja menyebabkan masyarakat kurangtidak merasakan kepemilikan adanya program ini dan tidak berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan. Sejalan dengan hal itu, program yang berjalan ini diharapkan dapat mendorong kegiatan atau kebiasaan konservasi di desa tersebut karena sebelum adanya DPL ini, masyarakat tidak memiliki kebiasaan konservasi.

4.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengelolaan DPL