Tumbuhan obat Klasifikasi kelompok kegunaan tumbuhan berdasarkan pemanfaatan oleh masyarakat

dimanfaatkan tersebut berasal dari kawasan konservasi diperlukan adanya pengawasan dan pengaturan dalam pemanfaatannya.

5.2.5 Klasifikasi kelompok kegunaan tumbuhan berdasarkan pemanfaatan oleh masyarakat

Berdasarkan hasil wawancara dengan 30 orang responden telah didapatkan sekitar 101 spesies yang terdiri dari 46 famili yang digunakan masyarakat pada kehidupan sehari-harinya. Dari 101 spesies tersebut 2 spesies yang terdiri dari 2 famili merupakan tumbuhan yang sulit untuk ditemui, yakni kemang Mangifera caesia dan alkesa Lucumma nervosa. Data rinci mengenai tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat dapat dilihat pada Lampiran 10.

5.2.5.1 Tumbuhan obat

Tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang bagian tumbuhannya daun, batang atau akar mempunyai khasiat sebagai obat dan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan obat modern atau tradisional Suhirman 1990. Sedangkan menurut Hamid et al. 1991 tumbuhan obat adalah semua tumbuhan baik yang sudah ataupun belum dibudidayakan, dapat digunakan sebagai tumbuhan obat, berkisar dari yang terlihat dengan mata hingga yang hanya nampak di bawah mikroskop. Berdasarkan hasil wawancara telah ditemukan sebanyak 25 spesies dari 14 famili yang berkhasiat sebagai obat. Daftar spesies-spesies tersebut dan pengunanya dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19 Spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan No. Nama lokal Nama ilmiah Pengguna laki-laki Pengguna perempuan 1. Kunyit Curcuma domestica 3,33 10,00 2. Kencur Kaempferia galangal 3,33 3,33 3. Dadap serep Erythrina subumbrans 6,67 3,33 4. Lempuyang Zingiber aromaticum 10,00 20,00 5. Honje Nicolalia speciosa 3,33 3,33 6. Rosela Hibiscus sabdariffa - 3,33 7. Kacapiring Gardenia jasminoides 6,67 3,33 8. Sambiloto Andrographis paniculata 3,33 - 9. Antawali Tinospora crispa - 6,67 10. Sarira Acronychia laurifolia 3,33 13,33 11. Lengkuas Languas galangal - 3,33 12. Parahulu Amomum aculeatum - 3,33 13. Kicaang Xerospermum noronhianum - 3,33 14. Singugu Clerodendron serratum - 3,33 15. Cangkudu Morinda citrifolia - 3,33 16. Sungkai Peronema canescens - 3,33 Tabel 19 Lanjutan No. Nama lokal Nama ilmiah Pengguna laki-laki Pengguna perempuan 17. Kihareng Diospyros pseudoebenum 3,33 - 18. Bajogol - - 3,33 19. Sereh Cymbopogon nardus 3,33 - 20. Jambu biji Psidium guajava 3,33 - 21. Pacing Costus speciosus 6,67 - 22. Jeruk nipis Citrus aurantifolia - 3,33 23. Kejibeling Seriocalyx crispus - 3,33 24. Sembung Blumea balsamifera - 3,33 25. Suji Pleomele angustifolia - 6,67 Berdasarkan Tabel 19 dapat dilihat bahwa lempuyang, kunyit dan sarira merupakan tumbuhan obat yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat kaum laki-laki maupun perempuan. Menurut hasil wawancara tumbuhan lempuyang biasanya digunakan masyarakat untuk jamu bagi para ibu setelah melahirkan, begitupula dengan kunyit, kunyit dipercaya dapat menghilangkan bau ”anyir” setelah melahirkan. Kunyit dan lempuyang biasanya ditumbuk halus dan dicampur dengan beberapa jenis tumbuhan lain sperti kencur dan beberapa jenis dedaunan, seperti daun sarira dan sembung. Hasil dari tumbukan ini kemudian dimakan sebagai lauk bagi para ibu yang melahirkan. Seperti sama halnya dengan daun kacapiring dan daun suji, daun muda tumbuhan sarira juga dipercaya dapat menurunkan panas dalam pada anak-anak. Sedangkan laki-laki lebih banyak memanfaatkan tumbuhan tersebut sebagai jamu untuk sakit badan.

5.2.5.2 Tumbuhan hias