Tumbuhan penghasil pakan ternak

tumbuhan yang sangat populer dikenal sebagai tumbuhan penghasil minyak atsiri. Tumbuhan yang berasal dari Famili Myrtaceae yang menghasilkan minyak atsiri yang sangat terkenal adalah kayu putih dan ekaliptus, dari Famili Myrysticaceae adalah pala, dan dari Famili Lauraceae adalah kayu manis. Menurut Heyne 1987, tumbuhan penghasil minyak atsiri, antara lain dari Famili Poaceae, misalnya akar wangi Andropogon zizinioides, Lauraceae contohnya kayu manis Chinnamomum burmanii, Zingibereceae misalnya jahe Zingiber officinale, Piperaceae misalnya sirih Piper betle, Santalaceae misalnya cendana Santalum album, Anonaceae misalnya kenanga Canangium odoratum dan sebagainya. Tumbuhan penghasil minyak atsiri bersumber dari daun, batang, bunga, biji, kulit, buah dan akar atau umbi rhizoma.

2.2.5 Tumbuhan penghasil pangan

Menurut kamus bahasa Indonesia, tumbuhan pangan adalah segala sesuatu yang tumbuh, hidup, berakar, berdaun, dan dapat dikonsumsi oleh manusia jika pada hewan disebut pakan. Contohnya buah-buahan, sayur-sayuran, gandum dan padi. Sastrapradja et al. 1977 diacu dalam Purnawan 2006, membagi tumbuhan pangan berdasarkan kandungannya : 1. tumbuhan mengandung karbohidrat, 2. tumbuhan mengandung protein, 3. tumbuhan mengandung vitamin, dan 4. tumbuhan mengandung lemak. Tanaman pangan di Indonesia ada yang memiliki daerah penyebaran khususnya hanya terdapat di daerah tertentu karena perbedaan iklim dan ada yang menyeluruh. Demikian pula dengan penggunaannya, selain memenuhi kebutuhan pangan dengan berbagai bentuk, digunakan pula untuk kepentingan lain Moeljopawiro Manwan 1992.

2.2.6 Tumbuhan penghasil pakan ternak

Menurut Dwanasuci 2006 tumbuhan yang biasanya dijadikan sebagai pakan untuk ternak, yaitu adalah tumbuhan yang terdiri dari hijauan dan konsentrat. Secara umum penggolongan hijauan pakan ternak adalah rumput- rumputan, contohnya rumput gajah Pennisetum purpureum, rumput raja King grass, dan rumput benggala Brachiaria decumbens, leguminose, seperti pohon, contohnya kaliandra, turi Sesbaria grandiflora dan petai cina Leucaena leucocephala, legum semak, contohnya stylo Stylosanthes sp., kecang gude Cajanus cajan, bunga telang Clitonia ternatae, geger sore Crotalaria usaramoensis, dan hahapuan Flemmingia congesta, legume merambat, contohnya centro Centrosoma pubescens, calopo Colopogonium muconoides, dan limbah pertanian, seperti jerami padi, daun jagung, daun kacang-kacangan, daun ubi jalar, sorgum, dan pucuk tebu Siregar 1996. 2.2.7 Tumbuhan penghasil pestisida nabati Pestisida nabati adalah bahan aktif tunggal atau majemuk yang berasal dari tumbuhan daun, buah, biji atau akar berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas pemandul, pembunuh dan bentuk lainnya. dapat untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan OPT. Pestisida nabati bersifat mudah terurai bio-degradable di alam sehingga tidak mencemari lingkungan, dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residu mudah hilang. Efektivitas tumbuhan sebagai pestisida nabati sangat tergantung dari bahan tumbuhan yang dipakai, karena satu jenis tumbuhan yang sama tetapi berasal dari daerah yang berbeda dapat menghasilkan efek yang berbeda pula, ini dikarenakan sifat bioaktif atau sifat racunnya tergantung pada kondisi tumbuh, umur tanaman dan jenis dari tumbuhan tersebut. Beberapa jenis tanaman yang dapat dijadikan sebagai pestisida diantaranya adalah bawang putih, biji jarak, daun mimba, biji mimba, umbi gadung, jahe, kunyit, dan kencur Meilin 2009.

2.2.8 Tumbuhan penghasil bahan pewarna dan tanin