Tabel 19 Lanjutan
No. Nama lokal
Nama ilmiah Pengguna
laki-laki Pengguna
perempuan
17. Kihareng
Diospyros pseudoebenum 3,33
- 18.
Bajogol -
- 3,33
19. Sereh
Cymbopogon nardus 3,33
- 20.
Jambu biji Psidium guajava
3,33 -
21. Pacing
Costus speciosus 6,67
- 22.
Jeruk nipis Citrus aurantifolia
- 3,33
23. Kejibeling
Seriocalyx crispus -
3,33 24.
Sembung Blumea balsamifera
- 3,33
25. Suji
Pleomele angustifolia -
6,67
Berdasarkan Tabel 19 dapat dilihat bahwa lempuyang, kunyit dan sarira merupakan tumbuhan obat yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
kaum laki-laki maupun perempuan. Menurut hasil wawancara tumbuhan lempuyang biasanya digunakan masyarakat untuk jamu bagi para ibu setelah
melahirkan, begitupula dengan kunyit, kunyit dipercaya dapat menghilangkan bau ”anyir” setelah melahirkan. Kunyit dan lempuyang biasanya ditumbuk halus dan
dicampur dengan beberapa jenis tumbuhan lain sperti kencur dan beberapa jenis dedaunan, seperti daun sarira dan sembung. Hasil dari tumbukan ini kemudian
dimakan sebagai lauk bagi para ibu yang melahirkan. Seperti sama halnya dengan daun kacapiring dan daun suji, daun muda tumbuhan sarira juga dipercaya dapat
menurunkan panas dalam pada anak-anak. Sedangkan laki-laki lebih banyak memanfaatkan tumbuhan tersebut sebagai jamu untuk sakit badan.
5.2.5.2 Tumbuhan hias
Tumbuhan hias yang berada di Desa Tapos umumnya hanya digemari oleh para kaum perempuan saja, karena yang lebih sering berinteraksi dengan segala
bentuk keperluan rumah adalah perempuan. Jumlah tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat sebagai hiasan di Desa Tapos sebanyak 20 spesies dari 11 famili.
Adapun tumbuhan yang biasa digunakan oleh masyarakat desa Tapos sebagai hiasan terlihat pada Tabel 20.
Tabel 20 Tumbuhan digunakan sebagai hiasan
No. Nama local
Nama ilmiah Famili
1 Kadaka
Asplenium nidus Aspleniaceae
2 Pacar air
Impatiens balsamina Balsaminaceae
3 Bunga pukul empat
Mirabilis jalapa Nyctaginaceae
4 Lidah mertua
Sanmsevieria laurentii Liliaceae
5 Andong
Cordyline fruticosa Liliaceae
6 Keladi hias merah
Caladium bicolor Araceae
7 Kejibeling
Seriocalyx crispus Acanthaceae
8 Kembang sepatu
Hibiscus rosa-sinensis Malvaceae
9 Jarak pagar
Jatropa curcas Euphorbiaceae
10 Gandarusa
Gandarusa vulgaris Acanthaceae
12 Keladi hias putih
Alocasia sp. Araceae
13 Euphorbia
Euphorbia milii Euphorbiaceae
14 Tapak liman
Elephantopus scaber Compositaceae
15 Pohon sig-sag
Pedilanthus tithymaloides Euphorbiaceae
16 Puring
Codiaeum veriegatum Euphorbiaceae
17 Suji
Pleomele angustifolia Ruscaceae
18 Bunga bahagia
Diffenbachia maculate Araceae
19 Bunga bahagia albino
Diffenbachia sp Araceae
20 Tumbuhan teh-tehan
Acalypha siamensis Euphorbiaceae
21 Portulaka
Portulaka grandiflora Portulacaceae
Tumbuhan dari berbagai macam spesies tersebut ditanami masyarakat untuk menghiasi pekarangan rumah dan ada beberapa spesies yang sekaligus dijadikan
sebagai pagar, seperti jarak pagar Jatropa curcas dan tumbuhan teh-tehan Acalypha siamensis. Berikut merupakan beberapa gambar tumbuhan hias yang
ada di Desa Tapos.
Gambar 10 Keladi hias merah. Gambar 11 Pohon sig-sag.
5.2.5.3 Tumbuhan aromatik
Tumbuhan aromatik dapat juga disebut tumbuhan penghasil minyak atsiri. Tumbuhan penghasil minyak atsiri memiliki ciri bau dan aroma karena fungsinya
yang paling luas dan umum diminati sebagai pengharum, baik sebagai parfum, kosmetik, pengharum ruangan, pemberi rasa pada makanan atau pada produk
rumah tangga lainnya Agusta 2000. Penggunaan tumbuhan sebagai aromatik di Desa Tapos hanya sekedar untuk pewangi dalam pembuatan makanan saja dan
sebagian dipergunakan oleh para perempuan dalam memasak, seperti pembuatan kue, sayur, nasi uduk, dan bubur kacang.
Berdasarkan hasil wawancara telah didapatkan informasi bahwa tumbuhan yang biasa dipergunakan masyarakat sebagai aromatik, diantaranya adalah daun
pandan wangi Pandanus amaryllifolius, sereh Cymbopogon nardus, daun suji Pleomele angustifolia, jahe Zingiber officinale, dan daun salam Syzygium
polyanthum. Tumbuh-tumbuhan tersebut dipilih sebagai pemberi aroma pada makanan karena tumbuhan-tumbuhan tersebut memiliki aroma yang khas dan
enak. Menurut Heyne 1987, salah satu famili yang spesiesnya merupakan penghasil minyak atsiri yang sudah umum adalah dari Famili Zingiberaceae.
Berikut merupakan beberapa gambar yang digunakan masyarakat sebagai aroma makanan.
Gambar 12 Suji. Gambar 13 Pandan wangi.
5.2.5.4 Tumbuhan penghasil pangan