memenuhi kebutuhan hidupnya mereka akan memanfaatkan segala sumberdaya yang ada di sekelilingnya. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Salim 2004
yang mengatakan bahwa kerusakan hutan dapat disebabkan oleh berbagai macam
faktor, diantaranya adalah bertambahnya jumlah penduduk, berkurangnya tanah pertanian dan sosial ekonomi masyarakat di sekitar hutan, perladangan berpindah-
pindah, sempitnya lapangan pekerjaan, dan kurangnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya fungsi hutan dan lain-lain.
5.2.2 Komposisi tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat berdasarkan habitus
Tumbuhan yang
digunakan masyarakat
sangat beranekaragam,
keanekaragaman tersebut terlihat pula pada komposisi habitusnya. Berikut merupakan komposisi tumbuhan berdasarkan habitusnya.
Tabel 18 Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan habitus.
Perhitungan komposisi habitus spesies yang dimanfaatkan oleh masyarakat ini dilakukan terhadap 100 spesies saja karena ada 1 spesies yang tidak
teridentifikasi habitusnya. Tumbuhan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat banyak berasal dari habitus pohon, yakni sekitar 40 spesies 40, semak 23
spesies 23, herba 16 spesies 16, perdu 14 spesies 14, rumput 3 spesies 3, liana 2 spesies 2, epifit dan palem masing-masing 1 spesies 1.
Masyarakat banyak menggunakan tumbuhan berhabitus pohon dikarenakan kondisi lingkungan masyarakat sekitar yang sangat mendukung, dimana hampir di
setiap sisi, baik di pekarangan ataupun kebun banyak sekali pohon-pohon yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
No. Habitus
Jumlah
1. Pohon
40 2.
Semak 23
3. Herba
16 4.
Perdu 14
5. Rumput
3 6.
Liana 2
7. Epifit
1 8.
Palem 1
5.2.3 Komposisi spesies tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat berdasarkan famili
Tumbuhan yang digunakan masyarakat sekitar kawasan CA Yanlappa dalam kehidupan sehari-harinya sangat beragam. Keragaman tersebut tidak hanya dari
spesiesnya saja melainkan dari komposisi familinya juga. Jumlah famili spesies tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat telah teridentifikasi sebanyak 46
famili yang terdiri dari beberapa famili dengan jumlah spesies pada masing- masing famili yang berbeda-beda.
Tumbuhan yang paling banyak digunakan masyarakat berasal dari Famili Zingiberaceae dan Euphorbiaceae. Spesies dari Famili Zingiberaceae paling
banyak digunakan karena spesies ini paling mudah dibudidayakan karena tidak memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang khusus. Sehingga banyak
masyarakat yang menanam spesies dari famili ini di kebun-kebun atau pekarangan rumah mereka. Berikut merupakan gambar tumbuhan Famili Zingiberaceae yang
ditanam masyarakat di kebun dan pekarangannya. Data mengenai spesies untuk masing-masing famili dapat dilihat pada Lampiran 9.
Gambar 6 Kunyit di pekarangan. Gambar 7 Kunyit di kebun.
Gambar 8 Komposisi tumbuhan berdasarkan famili.
8 7
5 5
4 4
4 4
4 4
3 3
2 2
2 2
2 2
2 2
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
Zingiberaceae Euphorbiaceae
Meliaceae Araceae
Liliaceae Papilionaceae
Verbenaceae Mimosaceae
Acanthaceae Poaceae
Rubiaceae Myrtaceae
Asteraceae Malvaceae
Rutaceae Solanaceae
Anacardiaceae Arecaceae
Amaryllidaceae Sapindaceae
Portulakaceae Theaceae
Sapotaceae Melastomataceae
Leeaceae Caryophyllaceae
Clussiaceae Polygonaceae
Dioscoreaceae Oxalidaceae
Aspleniaceae Balsaminaceae
Nyctaginaceae Annonaceae
Bombacaceae Bromeliaceae
Musaceae Ebenaceae
Menispermaceae Fabaceae
Gnetaceae Pandanaceae
Limnocharitaceae Cucurbitaceae
Caricaceae Apocynaceae
Jumlah spesies F
a m
ili
5.2.4 Presentase bagian yang dimanfaatkan