Tumbuhan aromatik Tumbuhan penghasil pangan

penyakit. Pemanfaatan tumbuhan berdasarkan komoditas kegunaannya dapat dikelompokkan menjadi 2 dua macam, yaitu pemanfaatan secara primer dan sekunder Kartikawati 2004.

2.2.2 Tumbuhan obat

Tumbuhan obat adalah semua tumbuhan baik yang sudah ataupun belum dibudidayakan, dapat digunakan sebagai tumbuhan obat, berkisar dari yang terlihat dengan mata hingga yang hanya nampak di bawah mikroskop Hamid et al. 1991. Menurut Suhirman 1990, tanaman obat adalah tanaman yang bagian tanamannya daun, batang atau akar mempunyai khasiat sebagai obat dan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan obat modern atau tradisional, sedangkan menurut Soedibyo 1990 tanaman obat adalah salah satu dahan utama produk-produk jamuobat tradisional yaitu obat yang berdasarkan pengalaman turun-temurun dibuat dari bahan atau panduan bahan-bahan tanaman, hewan atau mineral yang belum berupa zat murni.

2.2.3 Tumbuhan hias

Pengusahaan tumbuhan hias mulai berkembang sejalan dengan adanya minat masyarakat akan keindahan tumbuhan tersebut. Tumbuhan hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk merambat, semak, perdu ataupun pohon yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasanbusana, atau sebagai komponen karangan bunga Dwanasuci 2006.

2.2.4 Tumbuhan aromatik

Menurut Agusta 2000, tumbuhan aromatik dapat juga disebut tumbuhan penghasil minyak atsiri. Tumbuhan penghasil minyak atsiri memiliki ciri bau dan aroma karena fungsinya yang paling luas dan umum diminati sebagai pengharum, baik sebagai parfum, kosmetik, pengharum ruangan, pemberi rasa pada makanan atau pada produk rumah tangga lainnya. Agusta 2000 juga menambahkan bahwa tumbuhan yang yang menghasilkan minyak atsiri mengandung zat yang mudah menguap. Tumbuhan yang berasal dari Famili Lauraceae, Rutaceae, Myristicaceae, Asteraceae, Apocynaceae, Umbeliferae, Pinaceae, Rosaceae, dan Labiate merupakan famili tumbuhan yang sangat populer dikenal sebagai tumbuhan penghasil minyak atsiri. Tumbuhan yang berasal dari Famili Myrtaceae yang menghasilkan minyak atsiri yang sangat terkenal adalah kayu putih dan ekaliptus, dari Famili Myrysticaceae adalah pala, dan dari Famili Lauraceae adalah kayu manis. Menurut Heyne 1987, tumbuhan penghasil minyak atsiri, antara lain dari Famili Poaceae, misalnya akar wangi Andropogon zizinioides, Lauraceae contohnya kayu manis Chinnamomum burmanii, Zingibereceae misalnya jahe Zingiber officinale, Piperaceae misalnya sirih Piper betle, Santalaceae misalnya cendana Santalum album, Anonaceae misalnya kenanga Canangium odoratum dan sebagainya. Tumbuhan penghasil minyak atsiri bersumber dari daun, batang, bunga, biji, kulit, buah dan akar atau umbi rhizoma.

2.2.5 Tumbuhan penghasil pangan

Menurut kamus bahasa Indonesia, tumbuhan pangan adalah segala sesuatu yang tumbuh, hidup, berakar, berdaun, dan dapat dikonsumsi oleh manusia jika pada hewan disebut pakan. Contohnya buah-buahan, sayur-sayuran, gandum dan padi. Sastrapradja et al. 1977 diacu dalam Purnawan 2006, membagi tumbuhan pangan berdasarkan kandungannya : 1. tumbuhan mengandung karbohidrat, 2. tumbuhan mengandung protein, 3. tumbuhan mengandung vitamin, dan 4. tumbuhan mengandung lemak. Tanaman pangan di Indonesia ada yang memiliki daerah penyebaran khususnya hanya terdapat di daerah tertentu karena perbedaan iklim dan ada yang menyeluruh. Demikian pula dengan penggunaannya, selain memenuhi kebutuhan pangan dengan berbagai bentuk, digunakan pula untuk kepentingan lain Moeljopawiro Manwan 1992.

2.2.6 Tumbuhan penghasil pakan ternak