kawasan CA Yanlappa memiliki potensi tumbuhan yang cukup besar yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar setiap harinya.
Menurut Heyne 1950 diacu dalam Gintings et al. 1990, tidak kurang dari 3.000 jenis tumbuhan di Indonesia baik yang berupa pohon maupun yang bukan
pohon dilaporkan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik sebagai sumber pangan, papan, pakan, bahan industri maupun sumber yang
dapat memberikan rasa kesegaran dan kenyamanan. Namun, pemanfaatan tumbuhan tersebut harus disertai dengan pengetahuan mengenai konsep
pemanfaatan yang lestari, sehingga sumberdaya yang digunakan tersebut dapat tetap beregenerasi dan dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia secara
berkelanjutan. Adapun data mengenai daftar spesies pada masing-masing kelompok kegunaan dapat dilihat pada Lampiran 8.
5.2 Bentuk Pemanfaatan Tumbuhan Berguna oleh Masyarakat Sekitar CA Yanlappa
5.2.1 Karakteristik responden 5.2.1.1 Jumlah responden
Responden yang diwawancarai pada penelitian ini berjumlah 30 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 18 perempuan. Hal ini dikarenakan
perempuanlah yang paling banyak mengetahui dan memanfaatkan tumbuhan.
5.2.1.2 Umur responden
Kisaran umur responden yang diwawancarai pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16 Kisaran umur responden
No. Kisaran Umur tahun
Jumlah Laki-laki orang
Jumlah Perempuan orang
1. 20
1 2.
20-30 1
9 3.
31-40 4
7 4.
41-50 5
1 5.
51-60 1
1
5.2.1.3 Pendidikan
Berikut merupakan tingkat pendidikan responden yang diwawancarai di Desa Tapos, dimana sebagian besar responden yang memanfaatkan tumbuhan
merupakan responden yang tingkat pendidikannya masih rendah Gambar 5.
Gambar 5 Tingkat pendidikan responden.
5.2.1.4 Mata pencaharian
Berikut merupakan mata pencaharian 30 orang responden yang diwawancarai, dimana responden yang memanfaatkan tumbuhan sebagian besar
berprofesi sebagai petani. Tabel 17 Data mata pencaharian responden
No. Mata Pencaharian
Jumlah Laki-laki orang
Jumlah Perempuan orang
1. Petani
7 13
2. PenjualPedagang
3 3.
Pemotong kayu 2
- 4.
Pembuat arang 1
- 5.
Karyawan 2
- 6.
Ibu rumah tangga -
2
Berdasarkan Tabel 16 terlihat bahwa sebagian besar responden yang sering berinteraksi dengan tumbuhan adalah masyarakat yang masih tergolong produktif,
yakni berumur 31-40 tahun sebanyak 11 orang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Kondisi seperti ini didukung pula oleh tingkat pendidikan dan
mata pencaharian, dimana responden yang paling banyak berinteraksi dengan tumbuhan tersebut adalah responden yang memiliki tingkat pendidikan yang
rendah, yakni sekitar 7 orang berpendidikan SD, 1 orang SMA, dan 3 orang tidak sekolah. Sedangkan jika dilihat dari mata pencaharian sebanyak 8 orang
responden berprofesi sebagai petani, 1 orang pedagang, 1 orang karyawan, dan 1 orang ibu rumah tangga.
Tingkat pendidikan dan mata pencaharian yang rendah dapat menjadi faktor pemicu terjadinya pemanfaatan sumberdaya, karena dengan pendidikan yang
rendah seseorang akan kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan, sehingga untuk
SD 60
SMASeder ajat
7 Tidak
sekolah 33
memenuhi kebutuhan hidupnya mereka akan memanfaatkan segala sumberdaya yang ada di sekelilingnya. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Salim 2004
yang mengatakan bahwa kerusakan hutan dapat disebabkan oleh berbagai macam
faktor, diantaranya adalah bertambahnya jumlah penduduk, berkurangnya tanah pertanian dan sosial ekonomi masyarakat di sekitar hutan, perladangan berpindah-
pindah, sempitnya lapangan pekerjaan, dan kurangnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya fungsi hutan dan lain-lain.
5.2.2 Komposisi tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat berdasarkan habitus