Pemanfaatan Tumbuhan Penelitian Kajian Tumbuhan Berguna

selong, bakau kurap, bayur, bentawas, delimoan, dan gmelina sebagai bahan untuk membuat bangunan.

2.2.12 Tumbuhan penghasil tali, anyaman dan kerajinan

Menurut Wijaya et al. 1989 tumbuhan yang biasa dijadikan untuk anyaman adalah rotan, bambu, pandan, lontar, teki, sagu, gebang, genjer, batang anggrek, dan aren. Tumbuhan di atas biasanya dibuat berbagai macam kerajinan tangan dan ada beberapa yang digunakan untuk upacara adat seperti penarak Bali, baka Toraja, tampah Jawa Tengah, boneka Bali, dan tikar pandan. Menurut Isdijoso 1992, tumbuhan yang termasuk dalam kelompok sumber bahan sandang, tali-temali, dan anyam-anyaman : kapas Gossypium hirsutum, kenaf Hibiscus cannabinus, rosella Hibiscus sabdariffa, yute Corchorus capsularis dan C. olitorius, rami Boehmeria nivea, abaca Musa textilis dan agavesisal Agave sisalana dan A. cantula.

2.3 Pemanfaatan Tumbuhan

Suatu kawasan konservasi pada umumnya berbatasan dengan pemukiman penduduk, perkebunan warga, lahan pertanian, perikanan, kegiatan perindustrian atau kerajinan rakyat dan sektor lainnya. Pada umumnya masyarakat yang ada di sebuah kawasan hutan sangat bergantung terhadap sumberdaya alam hayati yang ada di sekitarnya, hal ini dibuktikan pada masyarakat zaman dahulu yang menggunakan berbagai macam tumbuhan hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari mulai dari sandang, pangan ataupun papan, dan tidak sedikit dari mereka menggunakan tumbuhan tersebut sebagai obat, karena pada zaman dahulu fasilitas kesehatan belum ada. Keadaan ini menyebabkan terjadinya interaksi antara potensi sumberdaya alam yang terdapat di dalamnya dengan mayarakat di sekitar kawasan hutan, dalam hal ini masyarakat berusaha memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Alikodra et al. 1983. Hal tersebut telah memunculkan adanya istilah etnobotani atau ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku bangsa atau masyarakat yang masih terbelakangprimitif Soekarman 1992.

2.4 Penelitian Kajian Tumbuhan Berguna

Beberapa penelitian mengenai kajian tumbuhan berguna di berbagai tempat telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Adapun hasil dari beberapa penelitian tersebut tersaji pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil penelitian mengenai tumbuhan berguna No. Nama Peneliti Tahun Lokasi Hasil 1 Dian Arafah 2005 Taman Nasional Bali Barat Telah teridentifikasi sebanyak 206 spesies, sekitar 107 spesies merupakan tumbuhan berguna dan 14 diantaranya adalah tumbuhan langka. Sebanyak 66 digunakan untuk obat, 12 hias, 3 aromatik, 16 pangan, 21 pakan, 6 pestisida nabati, 22 warna, 2 minuman, 9 adat, 8 kayu bakar dan bangunan, dan 8 anyaman. 2 Nanda Dwanasuci 2006 TN Bali Barat wilayah seksi II Buleleng Telah teridentifikasi sebanyak 257 spesies dari 71 famili yang telah dikelompokan ke dalam 12 kelompok kegunaan, meliputi tumbuhan penghasil pangan 41, pakan 43, obat 63, kayu bakar 10, anyaman 20, pewarna 6, hias 21 spesies dan kegunaan lain. 3 Barkah Ilham Purnawan 2006 Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGP Telah teridentifikasi 762 tumbuhan, 111 famili dan 461 spesies, 12 kelompok kegunaan, 210 obat, 154 hias, bahan bangunan 54, pewarna 19, pangan 38 jenis, serat 4 jenis, pestisida 2, aromatik 4, anyaman 3. 4 Linda Marisa Oktaviana 2008 Cagar Alam Gunung Tilu. Jumlah total spesies tumbuhan obat yang teridentifikasi di Cagar Alam Gunung Tilu sebanyak 114 spesies dari 60 famili. Tumbuhan yang banyak digunakan adalah berasal dari habitus terna dan bagian daun. 5 Irzal Fakhrozi 2009 TN Bukit Tiga Puluh Riau Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku Melayu Tradisional sebanyak 266 spesies dari 94 famili. Penghasil pangan sebanyak 73, obat 173, bahan bangunan 47, penghasil getah dan damar 16, hias 18, kayu bakar 5 spesies, anyaman 22, tumbuhan racun, aromatik dan warna 11, adat 13 dan pakan 9 spesies. 6 Sopian Hidayat 2009 Masyarakat Kampung Adat Dukuh Garut Tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat sebanyak 292 spesies dari 81 famili dan sebanyak 101 spesies digunakan untuk pangan , 34 kayu bakar, 47 bangunan, 19 aromatik, 150 obat, 24 anyaman, Tabel 1 Lanjutan No. Nama Peneliti Tahun Lokasi Hasil 6 Sopian Hidayat 2009 Masyarakat Kampung Adat Dukuh Garut 8 pestisida, 33 pakan, 16 keagamaan, 51 hias, 3 minuman, dan 7 sebagai pewarna. 7 Liana Anggraeni 2010 Masyarakat kampung Keay Kalimantan Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat adat kampung Keay dikelompokan menjadi 16 kelompok kegunaan dan paling banyak digunakan adalah sebagai obat. 8 Alvian Febry A 2010 Di sekitar TN Gunung Merapi Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar TN Gunung Merapi berjumlah 103 spesies dari 54 famili. Tumbuhan yang potensial adalah Parijoto, Anggrek pandan, Bambu legi, Tesek dan Jaka tua. 9 Aisyah Handayani 2010 Cagar Alam Gunung Simpang Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Miduana yakni berjumlah 191 spesies dari 69 famili. Sebanyak 62 untuk pangan, 74 obat, 43 hias, 19 keperluan adat, 9 kayu bakar, 14 anyaman, 4 pewarna, 5 pestisida nabati, 12 aroatik dan pakan ternak, 7 untuk kegunaan lain. 10 Junef Murtri Susantyo 2010 TN Gunung Merapi Telah teridentifikasi sebanyak 108 spesies dari 52 famili tumbuhan berguna dan dikelompokan ke dalam 11 kategori kegunaan, tumbuhan yang paling banyak dijumpai adalah tumbuhan sebagai penghasil pangan 32 spesies.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di CA Yanlappa yaitu pada bulan April sampai Mei 2011. Sumber : www.bakosurtanal.com Gambar 1 Lokasi penelitian.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Alat yang digunakan adalah peta, buku panduan lapang tentang tumbuhan, kamera, kertas koran, kantong plastik, tally sheet, meteran gulung, kompas, tambangtali rafia, meteran jahit, kuisioner, label gantung, gunting, selotip, alkohol 70, alat tulis menulis dan komputer beserta perlengkapannya.