Hipotesis Penelitian Fisheries Subsector Analysis in Indramayu Regency Regional Development
pembangunan baik dari kalangan swasta maupun masyarakat. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Pemilihan
responden dilakukan secara sengaja terhadap para pemangku kepentingan stakeholders bidang perikanan yang berjumlah 15 orang meliputi unsur
pemerintah daerah Dinas Perikanan dan Kelautan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, tokoh masyarakat bidang perikanan, lembaga swadaya
masyarakat LSM dan swastapengusaha di bidang perikanan. Data sekunder dikumpulkan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indramayu, Badan Pusat Statistik serta data-data lain pada instansi terkait. Analisis menggunakan software GAMS.
3.3 Metode Analisis Data 3.3.1 Analisis Keterkaitan antar Sektor
Analisis keterkaitan antar sektor dilakukan dengan menggunakan analisis Input-Output I-O.
Analisis I-O secara teknis dapat menjelaskan karakteristik struktur ekonomi wilayah yang ditunjukkan dengan distribusi sumbangan sektoral
serta keterkaitan sektoral perekonomian wilayah. Selain itu, analisis I-O digunakan untuk mengidentifikasi sektor strategis pada perekonomian Kabupaten
Indramayu, berdasarkan data yang diturunkan dari tabel I-O Provinsi Jawa Barat. Analisis dilakukan mengacu pada tabel I-O Provinsi Jawa barat tahun 2003
dengan 39 sektor perekonomian 39X39 yang di-update ke tahun 2011, kemudian diturunkan ke level kabupaten sehingga diperoleh tabel I-O Kabupaten
Indramayu dengan 22 sektor 22x22 seperti ditampilkan pada Tabel 3.
Tabel 3 Sektor-Sektor Perekonomian Tabel I-O Kabupaten Indramayu Hasil Update
Tahun 2011 22 sektor Kode
I-O Sektor
Kode I-O
Sektor
1 Tanaman Bahan Makanan
12 Bangunan
2 Tanaman Perkebunan
13 Perdagangan Besar dan Eceran
3 Peternakan dan Hasil-hasilnya
14 Hotel
4 Kehutanan
15 Restoran
5 Perikanan
16 Pengangkutan
6 Minyak dan Gas Bumi
17 Komunikasi
7 Penggalian
18 BankLembaga Keuangan Lainnya
8 Industri non Migas
19 Sewa Bangunan
9 Industri Migas
20 Jasa Perusahaan
10 Listrik
21 Pemerintahan Umum
11 Air Bersih
22 Swasta
Asumsi yang digunakan dalam penurunan Tabel I-O dari tingkat provinsi ke tingkat kabupaten adalah terdapat kemiripan struktur ekonomi antara Kabupaten
Indramayu dengan Provinsi Jawa Barat sebagai induknya. Metode yang digunakan untuk mendapatkan Tabel I-O Kabupaten Indramayu tahun 2011
adalah dengan metode RAS. Tahapan metode RAS dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Tahapan Metode RAS Metode RAS merupakan suatu metode untuk memperkirakan matriks
koefisien input yang baru pada tahun t “At” dengan menggunakan informasi
koefisien input tahun dasar “A0”, total permintaan tahun antara t, dan total input
antara tahun t. Secara matematis metode RAS dapat diuraikan sebagai berikut: Andaikan matriks koefisien input pada tahun dasar proyeksi adalah A0 =
{a
ij
0}, i,j = 1,2....n, matriks koefisien input untuk tahun proyeksi t diperkirakan dengan rumus At = R A0 S, dimana R = matriks diagonal yang elemen-
elemennya menunjukkan pengaruh substitusi, dan S = matriks diagonal yang elemen-elemennya menunjukkan pengaruh fabrikasi. Pengaruh substitusi
menunjukkan seberapa jauh suatu komoditas dapat digantikan oleh komoditas lain dalam proses produksi. Pengaruh fabrikasi menunjukkan seberapa jauh suatu
sektor dapat menyerap input antara dari total input yang tersedia.
Andaikan r
i
dan s
j
berturut-turut merupakan elemen matriks diagonal R dan S. Misalkan pula X
ij
0 adalah input antara sektor j yang berasal dari output sektor i pada tahun dasar. Untuk menjaga konsistensi hasil estimasi r
i
dan s
j
, perlu ditambahkan dua persamaan pembatas seperti tertera di bawah ini BPS 2000a.
� =1
0 = , = 1,2 … . . , �
dan
� =1
0 = , = 1,2 … . . , � Dengan b
i
= jumlah permintaan antara sektor i pada tahun t dan k
j
= jumlah input antara sektor j pada tahun t. Hasil dari metode RAS adalah Tabel I-O Kabupaten
Indramayu tahun 2011. Data yang diperoleh antara lain adalah; input antara masing-masing sektor, nilai tambah bruto, total input atau output, dan jumlah
permintaan akhir. Untuk mendetailkan data input primer atau nilai tambah bruto NTB menjadi upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tak langsung
maka didekati dengan nilai proporsi dari tabel I-O dasar.
Tabel I-O Provinsi JABAR Tahun
2003 39X39 sektor Proses agregasi menjadi
Tabel I-O Provinsi JABAR Tahun 2011
24X24 sektor Matriks koefisien teknis
Tabel I-O Provinsi JABAR Tahun 2011
22X22 sektor
Metode RAS
Tabel I-O Kabupaten Indramayu Tahun 2011
22X22 sektor Kabupaten Indramayu Tahun 2011
Konversi data PDRB menjadi total input Kabupaten
Indramayu Tahun 2011 berdasarkan proporsi data PDRB dan total input Provinsi Jawa Barat Tahun 2011
Data Permintaan akhir