merupakan alternatif penyediaan sumber daya ikan di Kabupaten Indramayu disaat produksi ikan tangkap menurun.
5.3.4 Persepsi Pihak Lembaga Swadaya Masyarakat LSM
Berdasarkan persepsi LSM, alternatif pembangunan subsektor perikanan di Kabupaten Indramayu berturut-turut sangat dipengaruhi oleh faktor SDM
0,3377; PasarKonsumen
0,3090; Sarana
Prasarana 0,1336;
PembiayaanPermodalan 0,1168; dan SDI 0,1029. Gambar 33 menunjukkan persepsi dari pihak LSM sebagai mitra pemerintah Kabupaten Indramayu.
Untuk alternatif kegiatan yang menjadi prioritas, maka alternatif pembangunan terpilih adalah kegiatan perikanan budidaya 0,4739; kegiatan
pengolahan hasil perikanan0,4022; dan kegiatan perikanan tangkap 0,1239. Menurut persepsi LSM, kegiatan budidaya perikanan menjadi pilihan prioritas
untuk dikembangkan, dikarenakan selain ruang wilayah administrasi Kabupaten Indramayu yang cukup luas juga sebagai antisipasi kegiatan perikanan tangkap
yang mengalami penurunan dikarenakan over fishing dan rusaknya ekosistem perairan laut. Selain itu, perikanan budidaya juga dapat menumbuhkan kegiatan
pengolahan hasil perikanan sehingga bisa meningkatkan nilai tambah hasil perikanan tersebut. Dengan berkembangnya kegiatan pengolahan hasil perikanan,
dapat dikembangkan industri-industri pengolahan hasil perikanan yang dapat menyerap lapangan kerja di Kabupaten Indramayu.
Gambar 33 Alternatif Pembangunan Persepsi LSM
5.3.5 Persepsi Pihak SwastaPengusaha di Bidang Perikanan
Berdasarkan hasil analisis AHP terhadap persepsi pihak swastapengusaha di bidang perikanan, menunjukkan bahwa pembangunan subsektor perikanan
memprioritaskan faktor SDI 0,2756; pembiayaanpermodalan 0,2737; SDM 0,1948; sarana prasarana 0,1582; dan PasarKonsumen 0,0977. Berdasarkan
faktor-faktor yang berpengaruh dalam penentuan kebijakan pembangunan sektor tersebut, kegiatan perikanan budidaya dipilih sebagai prioritas untuk
dikembangkan 0,4445, diikuti oleh kegiatan pengolahan hasil perikanan 0,4135 dan kegiatan perikanan tangkap 0,1420. Pembangunan subsektor
perikanan berdasarkan persepsi pihak swastapengusaha dapat dilihat pada Gambar 34.
Pembangunan subsektor
perikanan SDI 0,1029
PasarKonsumen 0,3090 Sarana Prasarana 0,1336
SDM 0,3377
PembiayaanModal 0,1168 Pengolahan
0,4022 Budidaya
0,4739 Tangkap
0,1239
Gambar 34 Alternatif Pembangunan Persepsi Pihak SwastaPengusaha Dari sisi pasar, responden berpendapat bahwa pemasaran baik untuk ikan
segar hasil tangkapan dari laut maupun hasil budidaya tambak serta pemasaran hasil pengolahan hasil perikanan hingga saat ini tidak pernah menjadi kendala.
Faktor pasar tidak berpengaruh signifikan dikarenakan pasar selama ini telah terbentuk dan berjalan dengan baik. Justru hasil produktivitas perikananlah yang
perlu ditingkatkan dengan bantuan modal usaha. Hal ini sejalan dengan hasil analisis AHP dimana masyarakat nelayan menempatkan faktor modal sebagai
faktor prioritas setelah faktor SDI itu sendiri. Ketika permintaan ikan tinggi akan tetapi pada saat bersamaan SDI sedikit baik diakibatkan oleh faktor iklim, hama
dan limbah yang merusak biota laut tentu akan berpengaruh terhadap semua faktor yang lainnya. Biaya atau modal usaha juga menjadi lebih penting dalam
meningkatkan hasil produksi hasil perikanan baik perikanan tangkap, perikanan budidaya maupun pengolahan hasil perikanan.
Alternatif pembangunan perikanan budidaya lebih menjadi prioritas dibandingkan dengan perikanan tangkap dan pengolahan hasil perikanan.
Pembangunan kegiatan perikanan budidaya harus menjadi pertimbangan menurut persepsi masyarakat mengingat semakin menurunnya jumlah ikan hasil tangkapan
yang ada di perairan utara Pulau Jawa terutama di wilayah Pantai Utara Kabupaten Indramayu. Jika kegiatan perikanan budidaya berkembang di
Kabupaten Indramayu, diharapkan petani di bidang perikanan tambak menjadi lebih sejahtera mengingat kepemilikan tambak budidaya di Kabupaten Indramayu
rata-rata dimiliki oleh perorangan bukan oleh perusahaan. Selain itu, hasil perikanan dari kegiatan budidaya juga nantinya dapat ditampung oleh industri-
industri perikanan yang ada di Kabupaten Indramayu.
5.3.6 Persepsi Seluruh Stakeholders
Berdasarkan keseluruhan hasil analisis, alternatif pembangunan subsektor perikanan menurut persepsi seluruh stakeholders menunjukan bahwa kegiatan
perikanan yang menjadi prioritas untuk diutamakan pengembangannya adalah perikanan budidaya 0,4204 dibandingkan dengan kegiatan pengolahan 0,3584
dan kegiatan perikanan tangkap 0,2212.
Meskipun kegiatan perikanan tangkap memiliki kontribusi terbesar bagi produksi perikanan di Kabupaten Indramayu, tetapi kegiatan ini kurang memiliki
potensi untuk dikembangkan karena menghadapi permasalahan dari sisi
Pembangunan subsektor
perikanan SDI 0,2756
PasarKonsumen 0,0977 Sarana Prasarana 0,1582
SDM 0,1948
PembiayaanModal 0,2737 Pengolahan
0,4135 Budidaya
0,4445 Tangkap
0,1420