Ruang Lingkup Penelitian Fisheries Subsector Analysis in Indramayu Regency Regional Development

keterpaduan antar pelaku pembangunan di dalam dan antar wilayah. Keterpaduan spasial menghendaki pembangunan dilakukan secara merata dan hasilnya dapat dinikmati masyarakat secara menyeluruh di semua wilayah. Dukungan sarana- prasaranainfrastruktur wilayah yang memadai sangat diperlukan dalam mencapai pembangunan yang merata untuk menghindari kesenjangan wilayah dan mendukung sektor perekonomian yang akan dikembangan sesuai dengan potensi sumberdaya yang dimiliki. Gambar 3 Kerangka Pemikiran Penelitian Keterpaduan antar pelaku pembangunan dapat dimaknai sebagai keterlibatan seluruh stakeholders dalam seluruh tahap pembangunan, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi dan pengawasannya. Pembangunan subsektor perikanan memerlukan perencanaan yang bersifat terpadu. Kondisi dan potensi sumber daya alam SDA, sumber daya manusia SDM, sumber daya buatan Keterkaitan Antar Sektor Ekonomi Sarana prasaranaInfra struktur Wilayah Prioritas Pembangunan Analisis I-O Arahan dan Strategi Pengembangan Wilayah Subsektor Perikanan A ’WOT Persepsi Stakeholders Potensi dan Kondisi Wilayah Pembangunan Perikanan Potensi Wilayah Kondisi Wilayah Model Skalogram AHP Persepsi Stakeholders Sarana dan prasarana, serta sumber daya sosial Biaya dan Pasar subsektor perikanan menentukan arah pembangunan yang ingin dicapai sesuai kapasitasnya. Dalam penentuan prioritas pembangunan subsektor perikanan masih perlu diketahui bobot masing-masing faktor sumber daya yang berpengaruh untuk mengetahui alternatif pembangunan subsektor perikanan yang menjadi pilihan berdasarkan faktor-faktor sumber daya ditujukan untuk meningkatkan produksi kegiatan penangkapan dan budidaya dan untuk meningkatkan nilai tambah pengolahan hasil perikanan. Pelaku pembangunan atau stakeholders subsektor perikanan yang berkepentingan dalam pembangunan subsektor perikanan di Kabupaten Indramayu terdiri atas; 1 instansi teknis, yang terdiri atas Dinas Perikanan dan Kelautan Diskanla dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda; 2 pihak swasta pengusaha di bidang perikanan; 3 tokoh masyarakat di bidang perikanan; dan 4 lembaga swadaya masyarakat LSM di bidang lingkungan dan perikanan. Peranan dan sumbangan subsektor perikanan dalam pembangunan harus dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan. Keterpaduan sektoral menuntut adanya keterkaitan fungsional yang sinergis antar sektor pembangunan, sehingga setiap kegiatan pembangunan sektoral dilaksanakan dalam kerangka pembangunan wilayah. Pembangunan wilayah yang berimbang merupakan pembangunan yang merata dari wilayah yang berbeda untuk meningkatkan pertumbuhan yang seoptimal mungkin dari potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah. Identifikasi kondisi, potensi, peranan, serta keterkaitan subsektor perikanan menghasilkan gambaran subsektor perikanan aktual dan potensial. Hasil analisis tersebut yang disintesiskan dengan persepsi stakeholders dan kebijakan pemerintah akan menghasilkan arahan pembangunan dan pengembangan subsektor perikanan di Kabupaten Indramayu. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Isu Utama Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Indramayu

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Indramayu tahun 2010-2015, Pemerintah Kabupaten Indramayu menyatakan isu-isu strategis pembangunan daerah yang berkaitan dengan prioritas pembangunan subsektor perikanan meliputi: 1 potensi pengembangan perikanan dan kelautan relatif tinggi; 2 minimnya infrastruktur; 3 kualitas sumber daya manusia relatif masih rendah; 4 peluang pasar luar daerah belum dimanfaatkan secara optimal; dan 5 tingkat investasi relatif masih rendah. Hal tersebut erat kaitannya dengan visi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Indramayu tahun 2011- 2015, yaitu: ”Mewujudkan Masyarakat Religius, Maju, Mandiri, Sejahtera ” Indramayu Remaja dengan pengertian sebagai berikut: • Religius bermakna mampu menerapkan ajaran agama. • Maju bermakna mampu menerapkan ilmu pengetahuan.