faktor eksternal sebesar 2,9072. Selanjutnya skor tersebut dipetakan kedalam matriks internal eksternal aspek ekonomi seperti terlihat pada Gambar 39.
Berdasarkan Gambar 39 dapat diketahui bahwa strategi pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekonomi berada pada sel 5. Artinya posisi
pengembangan subsektor perikanan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekonomi memerlukan Growth Strategy yaitu strategi yang didesain untuk
pertumbuhan sendiri atau Stability Strategy yaitu penerapan strategi yang dilakukan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.
Nilai jumlah skor faktor strategi internal Tinggi Rata-rata Lemah
N il
ai j
u m
lah skor
f ak
to r s
tr at
eg i ek
st er
n al
4 3 2,8287 2 1 Tinggi
3 1
GROWTH Konsentrasi melalui
integrasi vertikal 2
GROWTH Konsentrasi melalui
integrasi horizontal 3
RETRENCHMENT Turn around
Rata- rata
4 2,9072
STABILTY Hati-hati
5 GROWTH
Konsentrasi melalui integrasi horizontal
STABILTY Tidak
ada perubahan
profit strategi
6 RETRENCHMENT
Captive company atau
Divestment 2
Lemah 7
GROWTH Diversifikasi
konsentrik 8
GROWTH Diversifikasi
konglomerat 9
RETRENCHMENT Bangkrut atau likuidasi
1
Gambar 39 Hasil Analisis Matriks Internal Eksternal Aspek Ekonomi
5.4.2.4 Matriks SPACE
Berdasarkan hasil analisis IFAS dan EFAS pengembangan subsektor perikanan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekonomi, dapat diketahui
bahwa selisih skor antara kekuatan dan kelemahan pada matriks IFAS adalah - 0,2076 dan selisih skor peluang dan ancaman pada matriks EFAS sebesar 0,2791.
Berdasarkan kombinasi kedua skor ini, dilakukan pemetaan posisi didalam matriks SPACE sehingga diperoleh garis pertemuan yang akan menentukan
kuadran strategi seperti pada Gambar 40.
Berbagai Peluang Kelemahan
Kuadaran III -0,2076 ; 0,2791
Kuadaran I Kekuatan
Internal Kuadaran IV
Kuadaran II Internal
Berbagai Ancaman
Gambar 40 Hasil Analisis Matriks SPACE Aspek Ekonomi
Berdasarkan Gambar 40, dapat diketahui bahwa pertemuan antara garis x dan y untuk pengembangan subsektor perikanan kegiatan perikanan budidaya
dari aspek ekonomi berada dalam Kuadran III Strategi Turn-Around yang menandakan pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekonomi
mempunyai peluang yang sangat besar namun disisi lain memiliki kelemahan internal. Menghadapi situasi ini harus dilakukan usaha meminimalkan masalah-
masalah internal untuk berebut peluang pasar.
5.4.2.5 Tahap Pengambilan Keputusan Dengan Analisis SWOT
Untuk mencapai hasil yang diinginkan, strategi utama pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekonomi adalah melalui: 1
meningkatkan kemampuan modal usaha dengan memudahkan akses sumber- sumber permodalan, 2 meningkatkan kemampuan pengelolaan perikanan
budidaya melalui teknologi tepat guna untuk mendapatkan nilai tambah produksi dan 3 meningkatkan usaha promosi produk perikanan budidaya. Hasil Analisis
Matriks SWOT Aspek Ekonomi dapat dilihat pada Gambar 41.
INTERNAL EKSTERNAL
Kekuatan S
1. Pangsa pasar luas .
2. Dekat dengan pusat
perekonomian. 3.
Sumber matapencaharian
masyarakat . 4.
Memiliki pasar ikan hygienis.
Kelemahan W
1. Keterbatasan
modal untuk perorangan.
2. Kurangnya nilai tambah
produksi. 3.
Pengelolaan secara
konvensional. 4.
Kurangnya promosi
produk budidaya.
Peluang O
1. Memiliki nilai ekonomi tinggi.
2. Terbukanya peluang ekspor.
3. Terbukanya investasi.
4. Dimungkinkannya diversifikasi
produksi.
SO WO
Ancaman T
1. Masih adanya tengkulak .
2. Produksi negara lain melimpah.
3. Distribusi pemasaran negara
lain lebih baik. 4.
Persaingan antara pengusaha
lokal dan investor. ST
WT
Gambar 41 Hasil Analisis Matriks SWOT Aspek Ekonomi Berdasarkan hasil analisis SWOT, rumusan strategi utama dan strategi
alternatif dari aspek ekonomi adalah sebagai berikut: 1.
Strategi SO : a meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan investasi baik lokal ataupun asing di bidang perikanan budidaya; b.
meningkatkan fungsi pasar ikan hygienis dengan memasarkan hasil diversifikasi produksi; c. meningkatkan jaringan pemasaran dengan
memanfaatkan peluang ekspor; dan d. Menjual produk ikan yang memiliki nilai jual tinggi.
2. Strategi WO: a. meningkatkan kemampuan modal usaha dengan memudahkan
akses sumber-sumber permodalan; b. meningkatkan kemampuan pengelolaan
perikanan budidaya melalui teknologi tepat guna untuk mendapatkan nilai tambah produksi; c. meningkatkan usaha promosi produk perikanan budidaya.
3. Strategi ST: meningkatkan sarana dan prasarana pendukung bagi pemasaran
produk perikanan budidaya. 4.
Strategi WT: meningkatkan bantuan stimulus berupa kredit ringan melalui kerjasama Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan Lembaga Perbankan.
5.4.3 Arahan dan Strategi Pengembangan Kegiatan Perikanan Budidaya dari Aspek Sosial
Faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terkait dengan pengembangan kegiatan perikanan budidaya dilihat dari aspek sosial disajikan
pada Tabel 40.
Tabel 40 Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Aspek Sosial
No Faktor internal No Faktor eksternal
1 Kekuatan
3 Peluang
- Budaya turun menurun
- Berkembangnya teknologi budidaya
- Keahlian masyarakat dalam budidaya
ikan -
Bertambahnya kesadaran masyarakat tentang kandungan gizi ikan
- Bisa dilakukan skala rumah tangga
- Adanya kawasan minapolitan
- Menyerap banyak tenaga kerja
- Sudah dikenal luas produk budidaya
2 Kelemahan
4 Ancaman
- Pola fikir pengelolaan perikanan
budidaya secara tradisional -
Berkurangnya regenerasi pembudidaya -
Gaya hidup masyarakat yang konsumtif -
Produk belum diterima sepenuhnya oleh negara lain
- SDM masih rendah
- Pembinaan generasi muda tentang
budidaya perikanan belum optimal -
Penguasaan teknologi budidaya belum merata
- Konflik antar pelaku usaha perikanan
5.4.3.1 Faktor Strategi Internal 5.4.3.1 Faktor Strategi Internal
Dengan menggunakan matriks IFAS, skor akumulasi dari semua faktor kekuatan dan kelemahan pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek
sosial diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dan rating. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai akumulasi skor dari faktor kekuatan sebesar 1,3221
dan nilai akumulasi skor dari faktor kelemahan sebesar 1,3930 sehingga total skor faktor kekuatan dan kelemahan sebesar 2,7151. seperti terlihat pada Tabel 41.
Dalam kolom kekuatan, tidak ada faktor yang memperoleh rating 4 sangat kuat sedangkan faktor kekuatan lainnya mendapat rating 1 sangat lemah yaitu
menyerap tenaga kerja, rating 2 agak lemah yaitu keahlian masyarakat dalam budidaya ikan sedangkan rating 3 agak kuat yaitu budaya turun menurun dan
bisa dilakukan dalam skala rumah tangga.
Dalam kolom kelemahan, tidak ada faktor yang memperoleh rating 2 agak lemah dan rating 4 sangat kuat sedangkan faktor kelemahan lainnya mendapat
rating 1 sangat lemah yaitu gaya hidup masyarakat yang konsumtif dan rating 3
agak kuat yaitu pola fikir pengelolaan perikanan budidaya secara tradisional, SDM masih rendah dan Penguasaan teknologi budidaya belum merata.
Tabel 41 Hasil Analisis Matriks IFAS Aspek Sosial
Faktor-faktor strategi internal Bobot Rating
Skor Kekuatan :
1 Budaya turun menurun
0,2049 3
0,6148 2
Keahlian Masyarakat dalam budidaya ikan 0,0909
2 0,1819
3 Bisa dilakukan dalam skala rumah tangga
0,1606 3
0,4819 4
Menyerap banyak tenaga kerja 0,0435
1 0,0435
Jumlah 0,5000
1,3221 Kelemahan :
1 Pola fikir pengelolaan perikanan budidaya secara
tradisional 0,1448
3 0,4345
2 Gaya hidup masyarakat yang konsumtif
0,0535 1
0,0535 3
SDM masih rendah 0,1644
3 0,4931
4 Penguasaan teknologi budidaya belum merata
0,1373 3
0,4120 Jumlah
0,5000 1,3930
Jumlah Keseluruhan Kekuatan dan Kelemahan 1,0000
2,7151
5.4.3.2 Faktor Strategi Eksternal
Skor akumulasi dari semua faktor peluang dan ancaman pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek sosial diperoleh dari hasil perkalian antara
bobot dan rating. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai akumulasi skor dari faktor peluang sebesar 1,3585 dan nilai akumulasi skor dari faktor ancaman
sebesar 1,3400 sehingga total skor faktor peluang dan ancaman sebesar 2,6984. Hasil analisis Matriks EFAS dapat dilihat pada Tabel 42.
Tabel 42 Hasil Analisis Matriks EFAS Aspek Sosial
Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating
Skor Peluang :
1 Berkembangnya teknologi budidaya 0,1913
3 0,5740
2 Bertambahnya kesadaran
masyarakat tentang
kandungan gizi ikan 0,1671
3 0,5014
3 Adanya kawasan minapolitan 0,0654
2 0,1308
4 Sudah dikenalnya secara luas produk budidaya 0,0761
2 0,1523
Jumlah 0,5000
1,3585 Ancaman :
1 Berkurangnya regenerasi pembudidaya 0,1951
3 0,5854
2 Produk belum diterima sepenuhnya oleh negara lain 0,0468 1
0,0468 3 Pembinaan terhadap generasi muda tentang
budidaya perikanan yang belum optimal 0,1917
3 0,5750
4 Konflik antar pelaku usaha perikanan 0,0664
2 0,1327
Jumlah 0,5000
1,3400 Jumlah Keseluruhan Peluang dan Ancaman
1,0000 2,6984
Dalam kolom faktor peluang, tidak ada yang memperoleh rating 1 sangat lemah dan rating 4 sangat kuat sementara faktor lainnya memperoleh rating 2
agak lemah yaitu adanya kawasan minapolitan dan sudah dikenalnya secara luas produk budidaya sementara rating 3 agak kuat yaitu berkembangnya teknologi
budidaya dan bertambahnya kesadaran masyarakat tentang kandungan gizi ikan.
Dalam kolom faktor ancaman, tidak ada yang memperoleh rating 4 sangat kuat sementara faktor lainnya memperoleh rating 1 sangat lemah yaitu produk
belum diterima sepenuhnya oleh negara lain, rating 2 agak lemah yaitu konflik antar pelaku usaha perikanan dan rating 3 agak kuat yaitu berkurangnya
regenerasi pembudidaya dan pembinaan terhadap generasi muda tentang budidaya perikanan yang belum optimal.
5.4.3.3 Matriks Internal Eksternal
Berdasarkan skor yang diperoleh dari analisis matriks IFAS dan EFAS dapat diketahui bahwa total skor faktor internal untuk pengembangan kegiatan
perikanan budidaya dari aspek sosial sebesar 2,7151 sedangkan total skor faktor eksternal sebesar 2,6984. Setelah diketahui total skor analisis matriks IFAS dan
EFAS
maka selanjutnya skor tersebut dipetakan kedalam matriks internal eksternal seperti terlihat pada Gambar 42.
Nilai jumlah skor faktor strategi internal Tinggi Rata-rata Lemah
N il
ai j
u m
lah skor
f ak
to r s
tr at
eg i ek
st er
n al
4 3 2,7151 2 1 Tinggi
3 1
GROWTH Konsentrasi melalui
integrasi vertikal 2
GROWTH Konsentrasi melalui
integrasi horizontal 3
RETRENCHMENT Turn around
Rata- rata
4 STABILTY
Hati-hati 2,6984
5 GROWTH
Konsentrasi melalui integrasi horizontal
STABILTY Tidak
ada perubahan
profit strategi
6 RETRENCHMENT
Captive company atau
Divestment 2
Lemah 7
GROWTH Diversifikasi
konsentrik 8
GROWTH Diversifikasi
konglomerat 9
RETRENCHMENT Bangkrut atau likuidasi
1
Gambar 42 Hasil Analisis Matriks Internal Eksternal Aspek Sosial Berdasarkan Gambar 42 dapat diketahui bahwa strategi pengembangan
kegiatan perikanan budidaya dari aspek sosial berada pada sel 5. Artinya posisi pengembangan subsektor perikanan kegiatan perikanan budidaya dari aspek sosial
memerlukan Growth Strategy yaitu strategi yang didesain untuk pertumbuhan sendiri atau Stability Strategy yaitu penerapan strategi yang dilakukan tanpa
mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.
5.4.3.4 Matriks SPACE
Berdasarkan hasil analisis IFAS dan EFAS pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek sosial diketahui bahwa selisih skor antara kekuatan
dan kelemahan pada matriks IFAS adalah sebesar -0,0710 dan selisih skor peluang dan ancaman pada matriks EFAS sebesar 0,0185. Kombinasi kedua skor dipetakan
berdasarkan posisi didalam matriks SPACE sehingga diperoleh garis pertemuan yang akan menentukan kuadran strategi seperti pada Gambar 43.