Tabel 20 Jenis Kapal Penangkap Ikan Tahun 2011 Kecamatan
Motor Tempel 10GT
Kapal Motor 10GT
Jumlah Karangampel
131 23
154 Kedokanbunder
- -
- Juntinyuat
850 324
1.174 Sliyeg
- -
- Jatibarang
- -
- Balongan
214 8
222 Indramayu
949 288
1.237 Sindang
183 5
188 Cantigi
446 2
448 Pasekan
337 5
342 Lohbener
- -
- Aarahan
- -
- Losarang
316 9
325 Kandanghaur
1100 100
1.200 Bongas
- -
- Anjatan
- -
- Sukra
167 -
167 Patrol
266 -
266 Jumlah
4959 764
5723 Sumber: BPS Indramayu 2012a
Produksi perikanan tangkap selain ditentukan oleh jenis dan jumlah kapal penangkap ikan, juga sangat ditentukan oleh jenis alat tangkap yang digunakan.
Jumlaj jenis alat tangkap yang digunakan di Kabupaten Indramayu sangat bervariasi dari tahun 2009-2011 seperti terlihat pada Tabel 21.
Tabel 21 Jumlah Alat Penangkap Ikan Tahun 2009-2011 Jenis Alat
2009 2010
2011 Payang
945 944
954 Dogol
138 138
140 Pukat Pantai
1.163 1.173
1.173 Pukat Cincin
178 188
187 Jaring Hanyut
- -
1.861 Jaring Lingkar
- -
729 Jaring Kelitik
334 460
404 Bubu
1.400 -
- Pancing
115 143
1.000 Sero
1.411 1.187
1.187 Alat Lainnya
4.362 4.311
9.113 Sumber: BPS Indramayu 2012a
4.5.2 Perikanan Budidaya
Kegiatan perikanan budidaya yang dilakukan di Kabupaten Indramayu secara umum terus berkembang kecuali hasil budidaya dari sungai. Jumlah
produksi perikanan tahun 2009-2011 terlihat pada Tabel 22.
Tabel 22 Jumlah Produksi Perikanan ton Tahun 2009-2011
Produksi Perikanan ton 2009
2010 2011
Tambak 42.658,30
82.149,80 101.454,95
Kolam Air Tawar 19.777,00
51.852,40 51.214,62
Sungai 19.777,00
5.544,40 5.733,20
Jumlah 82.212,30
139.546,60 158.402,77
Sumber: BPS Indramayu 2012a Jika dilihat nilai produksi kegiatan perikanan budidaya yang dilakukan di
Kabupaten Indramayu, meskipun secara umum produksi terus meningkat seperti yang terlihat pada Tabel 23, namun peningkatan yang sangat besar terdapat pada
produksi perikanan tambak. Dari sisi nilai produksi, produksi perikanan tambak di Kabupaten Indramayu sudah melebihi nilai produksi pada kegiatan perikanan
tangkap maupun budidaya.
Tabel 23 Nilai Produksi Perikanan Tahun 2009-2011 Rupiah
Produksi Perikanan 2009
2010 2011
Tambak 636.102.876.000
1.539.713.259.000 2.021.051.177.000
Kolam Air Tawar 195.792.593.000
531.012.660.000 550.153.536.000
Sungai 35.550.372
69.475.300 74.758.650
Jumlah 831.931.019.372
2.070.795.394.300 2.571.279.471.650
Sumber: BPS Indramayu 2012a Jika dilihat dari nilai produksi, kegiatan perikanan budidaya terutama
budidaya ikan tambak maka sangat dimungkinkan untuk lebih dikembangkan lagi. Meskipun begitu, pengembangan perikanan tambak di Kabupaten Indramayu
sampai saat ini masih mengalami banyak kendala, salah satunya adalah terjadinya konversi lahan dari areal tambak menjadi non tambak. Salah satunya bisa dilihat
dari luas area tambak pada tahun 2011 yang mengalami penurunan seperti terlihat pada Tabel 24.
Tabel 24 Luas Area Pengembangan Tahun 2009-2011 ha
Produksi Perikanan 2009
2010 2011
Tambak 22.625,89
22.625,89 22.514,07
Kolam Air Tawar 404,99
419,99 533,87
Sumber: DPK Indramayu 2012 Selain akibat dari konversi lahan, penurunan luasan area tambak juga
diakibatkan terjadinya pendangkalan saluran. Salah satunya diakibatkan diakibatkan oleh peningkatan sedimentasi lumpur yang tinggi sehingga kebutuhan
air untuk perikanan tambak menjadi berkurang. Data saluran tambak yang rusak tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25 Data Saluran Tambak yang Rusak Tahun 2009
Desa Nama
Saluran Jenis
Saluran Panjng
Saluran Km
Layak Km
Tidak Layak
Km Luas
Tambak ha
Kebutuhan Air tawar
per m
3
Tanjakan Siwarak
Sekunder 3,50
1,00 2,50 150,00
950.000 Kalianyar
Prosida Tersier
4,50 0,50
4,00 140,00 560.00
Kalianyar Tersier
4,50 1,50
3,00 250,00 1.000.000
Sumber : DPK Indramayu 2012 4.5.3 Pengolahan Hasil Perikanan
Penanganan hasil perikanan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah produksi perikanan. Kegiatan pengolahan di
Kabupaten Indramayu terutama ditujukan untuk menghasilkan produk berupa ikan segar, ikan beku, fillet dan bandeng tanpa duri. Produk tersebut selanjutnya
dipasarkan ke luar daerah seperti Cirebon, Bandung, Jakarta dan ke daerah lainnya. Produk sampingan lain dari usaha pengolahan ikan oleh masyarakat
adalah terasi, kerupuk udang, ikan asin dan kerupuk kulit ikan. Ikan asin dan kerupuk udang selain dikonsumsi secara lokal juga dikirim keluar daerah terutama
ke wilayah Jakarta. Kerupuk ikan dengan berbagai variasi bentuknya ditujukan sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Indramayu, sedangkan jenis produk lain
dipasarkan secara lokal. Produksi olahan konsumsi hasil perikanan dan kelautan Kabupaten Indramayu dari tahun 2009-2011 secara berturut-turut yaitu sebesar
15.921 ton, 16.718 ton dan 16.792 ton dengan nilai produksi secara berturut-turut sebesar Rp.185.245.000.000, Rp.209.500.000.000, dan Rp.247.848.000.000.
Usaha pengolahan hasil perikanan menyerap tenaga kerja sebanyak 2.517 orang pada tahun 2009, 5.344 orang pada tahun 2010 dan 5.869 orang pada tahun 2011
DPK Indramayu 2012.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Peranan Subsektor Perikanan dan Keterkaitan antar Sektor
Peranan subsektor perikanan bagi perekonomian wilayah Kabupaten Indramayu dapat diketahui melalui analisis Produk Domestik Regional Bruto
PDRB dan analisis I-O. Analisis PDRB digunakan untuk mengetahui struktur perekonomian Kabupaten Indramayu tahun 2008-2011 sedangkan analisis I-O
digunakan untuk mengetahui keterkaitan antar sektor dan multiplier effect.
5.1.1 Kontribusi Sektor Perikanan terhadap PDRB
Kontribusi PDRB lima sektor teratas di Kabupaten Indramayu mencapai 81,93 dari total PDRB. Lima sektor penyumbang PDRB tertinggi berturut-turut
adalah 1 sektor minyak dan gas bumi 29,26, 2 perdagangan besar dan eceran 18,04, 3 industri migas 16,81, 4 tanaman bahan makanan
11,21, dan 5 subsektor perikanan 6,61. Kontribusi nilai PDRB 22 dua
puluh dua sektorsubsektor penyumbang PDRB di Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26 PDRB Kabupaten Indramayu Atas Dasar Harga Konstan 2000 2011 No.
Lapangan Usaha Sektor Perekonomian
Nilai Juta Rupiah 1 Minyak dan Gas Bumi
4.405.884,10 29,26
2 Perdagangan Besar Eceran 2.716.320,89
18,04 3 Industri Migas
2.531.497,81 16,81
4 Tanaman Bahan Makanan 1.688.645,52
11,21
5 Perikanan 995.067,83
6,61
6 Pengangkutan 470.525,13
3,12 7 Pemerintahan Umum
354.596,62 2,35
8 Industri non Migas 348.500,40
2,31 9 Swasta
324.153,50 2,15
10 Restoran 279.720,78
1,86 11 Bangunan
254.877,72 1,69
12 Peternakan dan Hasil-hasilnya 245.896,32
1,63 13 Sewa Bangunan
112.024,45 0,74
14 Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya 80.372,59
0,53 15 Komunikasi
70.264,75 0,47
16 Kehutanan 57.274,28
0,38 17 Listrik
53.857,93 0,36
18 Penggalian 22.371,16
0,15 19 Jasa Perusahaan
17.759,75 0,12
20 Tanaman Perkebunan 14.484,65
0,10 21 Air Bersih
12.495,33 0,08
22 Hotel 2.033,37
0,01 Jumlah
15.058.624,88 100,00
Sumber: BPS Indramayu 2012b Tren perubahan struktur ekonomi Kabupaten Indramayu antara tahun 2008
hingga 2011 dapat dilihat dari laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Indramayu atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha tahun 2008-2011
sebagaimana disajikan pada Tabel 27. Berdasarkan tabel tersebut, subsektor perikanan memiliki tingkat pertumbuhan PDRB rata-rata sebesar 6,11
peringkat ke-10. Sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan PDRB rata-rata di atas 5 berjumlah 12 sektor dari 22 sektor perekonomian yang ada di Kabupaten
Indramayu. Lima sektor yang memiliki pertumbuhan PDRB rata-rata per tahun paling tinggi di Kabupaten Indramayu adalah: 1 air bersih 17,07; 2 bank
dan lembaga keuangan lainnya 14,12; 3 peternakan dan hasil-hasilnya 14,10; 4 pengangkutan 10,59; dan 5 perdagangan besar dan eceran
8,79.