Tingkat Perkembangan Wilayah dan Pengembangan Wilayah Subsektor Perikanan
km. Meski begitu, saluran yang masih layak hanya tinggal 33,25 km sementara sisanya 13,20 km termasuk tidak layak. Dari sisi infrastruktur jalan, hampir semua
desa di kecamatan tersebut sudah berjalan aspal sehingga diharapkan mampu mendukung pengembangan subsektor perikanan. Pengembangan pasar perlu
dilakukan untuk mendukung tata niaga perikanan karena sampai saat ini Kecamatan Krangkeng baru memiliki satu pasar permanen yang berada di desa
Singakerta. Industri kecil dan mikro di subsektor perikanan juga perlu dikembangkan secara optimal karena sampai saat ini Kecamatan Krangkeng baru
memiliki 2 dua industri kecil. Dengan jumlah penduduk yang sedang diharapkan dengan mengembangkan wilayah ini bisa meningkatkan PDRBkapita masyarakat
yang masih rendah sehingga dapat mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan IPM pada Kecamatan Krangkeng.
Kecamatan Juntinyuat memiliki infrastruktur perikanan tangkap yang cukup memadai yang terdiri dari tiga TPI yaitu Glayem, Limbangan dan Lombang serta
satu Pangkalan Pendaratan Ikan yaitu PPI Dadap. Meskipun begitu, bila dilihat dari keberadaan infrastruktur budidaya perikanan khususnya tambak, Kecamatan
Juntinyuat belum memiliki irigasi tambak. Dari sisi infrastruktur jalan, semua jalan desa di Kecamatan Juntinyuat sudah beraspal sehingga mampu mendukung
bagi jalan usaha perikanan. Kecamatan ini memiliki dua pasar yaitu Pasar Segeran dan Pasar Dadap untuk mendukung tata niaga perikanan. Terdapat 48 industri
kecil dan mikro di bidang makanan yang tersebar di 10 desa yang bisa mendukung industri pengolahan hasil perikanan. Jumlah penduduk yang tinggi diharapkan
bisa mendukung pengembangan wilayah subsektor perikanan melalui serapan tenaga kerja pada industri pengolahan hasil perikanan. Hal tersebut diharapkan
bisa meningkatkan PDRBkapita masyarakatnya yang masih rendah sehingga bisa menekan tingkat kemiskinan dan meningkatkan IPM pada Kecamatan Juntinyuat.
Kecamatan Cantigi memiliki infrastruktur perikanan tangkap yang masih harus dikembangkan karena sampai saat ini belum memiliki pangkalan pendaratan
ikan dan hanya memiliki satu TPI yaitu TPI Cangkring. Dari sisi infrastruktur budidaya perikanan, khususnya tambak, Kecamatan Cantigi sudah memiliki
irigasi tambak meski sangat terbatas, yaitu hanya sepanjang 13 km itupun yang layak hanya 1.5 km sehingga pengembangan infrastruktur budidaya perlu menjadi
prioritas. Dari sisi infrastruktur jalan, masih ada satu desa yang belum beraspal sehingga perlu ditingkatkan agar mampu mendukung bagi pengembangan jalan
bagi usaha perikanan. Kecamatan ini baru memiliki satu pasar yaitu Pasar Cemara sehingga perlu ditingkatkan untuk mendukung tata niaga perikanan. Sektor
industri pendukung usaha perikanan juga masih belum berkembang karena baru terdapat 4 industri kecil yang ada di 2 desa. Dengan jumlah penduduk yang
rendah diharapkan dengan mengembangkan wilayah ini bisa meningkatkan PDRBkapita masyarakat yang masih rendah sehingga dapat mengatasi masalah
kemiskinan yang tinggi 54,82-64,57 dan meningkatkan IPM pada Kecamatan Krangkeng.
Kecamatan Pasekan termasuk kecamatan yang perlu dikembangkan dari sisi infrastruktur perikanan tangkap karena belum memiliki Pangkalan Pendaratan
Ikan dan hanya memiliki satu TPI yaitu TPI Brondong. Dari sisi infrastruktur budidaya perikanan, Kecamatan Pasekan termasuk kecamatan yang memiliki
infrastruktur irigasi tambak yang paling baik diantara enam kecamatan lainnya yaitu sepanjang 118,4 km dimana terdapat 68,7 km yang masih layak. Kecamatan
ini juga memiliki satu pabrik es yang diharapkan mampu mendukung usaha perikanan. Dari sisi infrastruktur jalan, dari 7 desa masih ada 1 desa yang belum
beraspal sehingga perlu mendapatkan prioritas pembangunan. Untuk mendukung tata niaga perikanan, perlu dibangun pasar di Kecamatan Pasekan karena sampai
saat ini kecamatan tersebut masih belum memiliki pasar permanen. Pengembangan industri kecil di sektor perikanan juga perlu diprioritaskan karena
kecamatan ini sama sekali tidak memiliki industri. Dengan jumlah penduduk yang rendah diharapkan dengan mengembangkan wilayah ini bisa meningkatkan
PDRBkapita masyarakat yang masih rendah sehingga dapat menekan angka kemiskinan dan meningkatkan IPM pada Kecamatan Pasekan.
Kecamatan Kandanghaur termasuk kecamatan yang perlu dikembangkan dari sisi infrastruktur perikanan tangkap karena meskipun sudah memiliki PPI
Eretan Kulon, tapi belum ada TPI untuk mendukung tata niaga pemasaran hasil perikanan laut. Kecamatan ini sudah memiliki infrastruktur budidaya perikanan
tambak berupa irigasi sepanjang 33,1 km. Sayangnya irigasi tersebut sudah tidak layak sepanjang 14,2 km sehingga perlu dibangun dan dikembangkan dengan
lebih baik. Dari sisi infrastruktur jalan, dari 11 desa, masih ada 2 desa yang belum beraspal. Kecamatan Kandanghaur memiliki tiga pasar permanen yang bisa
digunakan untuk mendukung pengembangan tata niaga perikanan yaitu Pasar Karanganyar, Pasar Bulak dan Pasar Eretan Wetan. Dari sisi industri, Kecamatan
Kandanghaur memiliki 48 industri kecil yang tersebar di 6 desa yang bisa dikembangkan untuk mendukung pengolahan hasil perikanan. Dengan jumlah
penduduk yang sedang, diharapkan dengan mengembangkan wilayah subsektor perikanan di wilayah ini bisa meningkatkan PDRBkapita masyarakatnya
sehingga bisa menekan angka kemiskinan dan meningkatkan IPM Kecamatan Kandanghaur.
Sama halnya dengan Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Patrol termasuk kecamatan yang perlu dikembangkan dari sisi infrastruktur perikanan tangkap
karena belum memiliki Pangkalan Pendaratan Ikan PPI dan hanya memiliki satu Tempat Pelelangan Ikan yaitu TPI Ujunggebang. Dari sisi perikanan budidaya,
kecamatan Patrol belum memiliki infrastruktur irigasi tambak sehingga untuk meningkatkan kegiatan budidaya, perlu dikembangkan areal irigasi tambak yang
memadai. Dari sisi infrastruktur transportasi, Kecamatan Patrol sudah cukup memadai dimana seluruh desanya telah memiliki fasilitas jalan beraspal. Untuk
mendukung tataniaga perikanan, Kecamatan Patrol baru memiliki dua pasar permanen yaitu Pasar Patrol dan Pasar Bugel. Untuk mendukung sektor hilir,
Kecamatan Patrol memiliki 48 industri kecil yang tersebar di 7 desa. Meskipun Kecamatan Patrol memiliki PDRBkapita tinggi namun dengan nilai IPM rendah
dan tingkat kemiskinan sedang menunjukkan pembangunan belum menyentuh permasalahan mikro yang sebenarnya sehingga dengan jumlah penduduk tinggi
diharapakan bisa lebih banyak lagi menyerap tenaga kerja di bidang perikanan melalui pengembangn wilayah subsektor perikanan di Kecamatan Patrol.
Dengan dikembangkannya subsektor perikanan di wilayah Hirarki III, subsektor perikanan berpotensi menjadi sektor strategis yang bisa meningkatkan
perekonomian wilayah Kabupaten Indramayu dan akan menyelesaikan permasalahan disparitas antar wilayah melalui peningkatan keterkaitan kedepan
dengan sektor industri non migas melalui pemanfaatan sumber daya yang ada baik
sumberdaya manusia, modal, teknologi dan bahan baku yang berasal dari sektor primer di wilayah hirarki III.