Persepsi Tokoh Masyarakat Bidang Perikanan

Gambar 34 Alternatif Pembangunan Persepsi Pihak SwastaPengusaha Dari sisi pasar, responden berpendapat bahwa pemasaran baik untuk ikan segar hasil tangkapan dari laut maupun hasil budidaya tambak serta pemasaran hasil pengolahan hasil perikanan hingga saat ini tidak pernah menjadi kendala. Faktor pasar tidak berpengaruh signifikan dikarenakan pasar selama ini telah terbentuk dan berjalan dengan baik. Justru hasil produktivitas perikananlah yang perlu ditingkatkan dengan bantuan modal usaha. Hal ini sejalan dengan hasil analisis AHP dimana masyarakat nelayan menempatkan faktor modal sebagai faktor prioritas setelah faktor SDI itu sendiri. Ketika permintaan ikan tinggi akan tetapi pada saat bersamaan SDI sedikit baik diakibatkan oleh faktor iklim, hama dan limbah yang merusak biota laut tentu akan berpengaruh terhadap semua faktor yang lainnya. Biaya atau modal usaha juga menjadi lebih penting dalam meningkatkan hasil produksi hasil perikanan baik perikanan tangkap, perikanan budidaya maupun pengolahan hasil perikanan. Alternatif pembangunan perikanan budidaya lebih menjadi prioritas dibandingkan dengan perikanan tangkap dan pengolahan hasil perikanan. Pembangunan kegiatan perikanan budidaya harus menjadi pertimbangan menurut persepsi masyarakat mengingat semakin menurunnya jumlah ikan hasil tangkapan yang ada di perairan utara Pulau Jawa terutama di wilayah Pantai Utara Kabupaten Indramayu. Jika kegiatan perikanan budidaya berkembang di Kabupaten Indramayu, diharapkan petani di bidang perikanan tambak menjadi lebih sejahtera mengingat kepemilikan tambak budidaya di Kabupaten Indramayu rata-rata dimiliki oleh perorangan bukan oleh perusahaan. Selain itu, hasil perikanan dari kegiatan budidaya juga nantinya dapat ditampung oleh industri- industri perikanan yang ada di Kabupaten Indramayu.

5.3.6 Persepsi Seluruh Stakeholders

Berdasarkan keseluruhan hasil analisis, alternatif pembangunan subsektor perikanan menurut persepsi seluruh stakeholders menunjukan bahwa kegiatan perikanan yang menjadi prioritas untuk diutamakan pengembangannya adalah perikanan budidaya 0,4204 dibandingkan dengan kegiatan pengolahan 0,3584 dan kegiatan perikanan tangkap 0,2212. Meskipun kegiatan perikanan tangkap memiliki kontribusi terbesar bagi produksi perikanan di Kabupaten Indramayu, tetapi kegiatan ini kurang memiliki potensi untuk dikembangkan karena menghadapi permasalahan dari sisi Pembangunan subsektor perikanan SDI 0,2756 PasarKonsumen 0,0977 Sarana Prasarana 0,1582 SDM 0,1948 PembiayaanModal 0,2737 Pengolahan 0,4135 Budidaya 0,4445 Tangkap 0,1420 keterbatasan sumberdaya ikan tangkap. Hal ini sejalan dengan pendapat Stobutzki et al. 2006 bahwa salah satu permasalahan utama perikanan tangkap di negara- negara Asia Tenggara termasuk Indonesia adalah kekhawatiran tentang keadaan perikanan pesisir, terutama kondisi penyusutan sumberdaya ikan. Prioritas pembangunan subsektor perikanan perlu mengutamakan pengembangan aspek SDM 0,3366 dibandingkan aspek-aspek lainnya SDI, pembiayaanpermodalan, sarana prasarana, maupun pasarkonsumen. Pembangunan subsektor perikanan kegiatan perikanan budidaya perlu didukung oleh peningkatan kapasitas sumberdaya manusia yang ada. Alternatif pembangunan perikanan berdasarkan persepsi seluruh stakeholders dapat dilihat pada Gambar 35. Sifat dari karakteristik sektor yang bersifat price-taker adalah sifat dimana sektor-sektor primer, terutama pertanian dengan pelaku ekonomi petani tanpa organisasi lembaga penunjang cenderung akan memiliki posisi tawar yang rendah dalam penetapan harga Rustiadi et al. 2011. Berdasarkan landasan teori tersebut maka dalam pengembangan subsektor perikanan, potensi sumberdaya manusia yang sudah ada harus lebih dikembangkan lagi dengan cara meningkatkan pemberdayaan masyarakat empowerment melalui lembaga- lembaga yang ada di Kabupaten Indramayu dengan bantuan pemerintah melalui pelatihan teknis tentang perikanan budidaya sehingga diharapkan bisa menciptakan masyarakat yang mempunyai jiwa enterpreneurship. Gambar 35 Alternatif Pembangunan Persepsi Seluruh Stakeholders 5.4 Arahan dan Strategi Pengembangan Subsektor Perikanan 5.4.1 Arahan dan Strategi Pengembangan Kegiatan Perikanan Budidaya dari Aspek Ekologi Faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terkait dengan pengembangan kegiatan perikanan budidaya dilihat dari aspek ekologi disajikan pada Tabel 34. Pembangunan subsektor perikanan SDI 0,1981 PasarKonsumen 0,1279 Sarana Prasarana 0,1662 SDM 0,3366 PembiayaanModal 0,1711 Pengolahan 0,3584 Budidaya 0,4204 Tangkap 0,2212