Kondisi Ekonomi Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi .1 Kondisi Sosial Budaya

Dari tabel diatas dapat dilihat pada tahun 2008, nilai PDRB Kabupaten Indramayu atas dasar harga berlaku dengan minyak dan gas bumi mencapai Rp. 41.528,32 milyar; kemudian tahun 2009 Rp. 41.956,49 milyar; tahun 2010 Rp. 46.409,62 milyar; dan tahun 2011 Rp. 53.044,75 milyar. Jika unsur minyak dan gas bumi ini dikeluarkan, maka nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang tercapai hanya sebesar Rp. 14.188,35 milyar 2008; Rp.16.489,96 milyar 2009; Rp. 18.232,88 milyar 2010; dan Rp. 20.727,71 milyar 2011. Nilai PDRB Kabupaten Indramayu lebih dari 60 persen berasal dari kegiatan ekonomi yang terkait dengan unsur minyak dan gas bumi. Sampai tahun 2008 lalu, peranan minyak dan gas bumi dalam perekonomian di wilayah Kabupaten Indramayu adalah sebesar 65,83 persen, kemudian menurun menjadi 60,70 persen pada tahun 2009, hal ini disebabkan adanya penurunan produksi migas khususnya di EP VI Balongan serta harga rata-rata minyak per barrel turun menjadi 61,58 . Pada tahun 2010, menjadi sebesar 60,71 persen, dan menjadi 60,92 persen pada tahun 2011. Artinya sektor migas memberikan kontribusi sebesar 60,92 persen terhadap nilai PDRB pada tahun 2011. Pada tahun 2010 dan 2011 produksi pertambangan dan industri migas meningkat disertai dengan kenaikan harga minyak dunia.

4.4 Kondisi Umum 11 Kecamatan di Wilayah Pesisir

Kabupaten Indramayu terletak di pesisir utara Pulau Jawa, berbatasan langsung dengan laut dengan panjang garis pantai 147 Km. Terdapat 36 desa di 11 kecamatan yang berbatasan dengan laut. Panjang garis pantai dan jumlah kecamatandesa di Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Panjang Garis Pantai dan Jumlah Desa Pantai di Kabupaten Indramayu No Kecamatan Jumlah Desa Pantai Panjang Garis Pantai km 1 Krangkeng 2 12 2 Karangampel 1 1 3 Juntinyuat 5 14 4 Balongan 4 7 5 Indramayu 5 8 6 Cantigi 2 20 7 Pasekan 5 37 8 Losarang 1 15 9 Kandanghaur 5 16 10 Sukra 2 7 11 Patrol 4 10 JUMLAH 36 147 Sumber : BPS Indramayu 2012a Berdasarkan topografinya sebagian besar wilayah di Kabupaten Indramayu merupakan dataran atau daerah landai dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0- 2. Keadaan ini berpengaruh terhadap drainase, bila curah hujan cukup tinggi, maka di daerah-daerah tertentu akan terjadi genangan air. Jenis dan luas penggunaan lahan wilayah pesisir Kabupaten Indaramayu dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Jenis dan Luas Penggunaan Lahan di Wilayah Pesisir Kabupaten Indramayu Tahun 2011 ha Kecamatan Jenis Penggunaan Lahan Luas ha Sawah Bukan Sawah Ir igas i N on Ir igas i Tegal K ebun Ladang H um a Per ken un an H ut an R akya t Tam ba k K ol am Pengge m bal aan Lai nny a Krangkeng 3.636 1.860 127 - - - - 15 - - Karangampel 2.030 250 20 - - - 12 4 - - Juntinyuat 3.474 463 221 - - 133 41 2 - 230 Balongan 1.987 - - - - - 190 338 - 249 Indramayu 1.201 535 310 331 311 217 1.564 - - 1.106 Cantigi 1.100 181 57 189 - 2.956 6.594 - - 110 Pasekan 789 - 502 458 - - - 2.894 - 481 Losarang 5.302 1.942 - - - - 1.035 164 - - Kandanghaur 5.942 308 15 - - - 486 21 - 298 Sukra 3.445 - - - - - 72 8 - 331 Patrol 3.060 - - - - - 19 27 - 346 Sumber: BPS Indramayu 2012a Wilayah pesisir Kabupaten Indramayu umumnya merupakan wilyah berciri perdesaan dimana sebagian besar masyarakat umumnya bermata pencaharian di sektor primerpertanian. Berdasarkan Tabel 15 dari 11 kecamatan yang ada di wilayah kecamatan pesisir, sebagian besar menunjukan penggunaan lahan digunakan untuk sektor primerpertanian. Berdasarkan uraian sub bab 4.2 dan 4.3 wilayah pesisir juga relatif lebih padat dibandingkan wilayah non psesisir namun secara ekonomi dan sosial merupakan wilayah dengan tingkat kesenjangan yang sangat tinggi, beberapa kecamatan sentra migas dan memiliki PDRBkapita tinggi tapi beberapa kecamatan merupakan kantung-kantung kemiskinan dengan nilai IPM yang rendah. Sebagai wilayah yang sedang berkembang, pembangunan di wilayah pesisir Kabupaten Indramayu masih banyak menemui kendala karena minimnya sumber daya manusia dan infrastruktur. Oleh karena itu, Kecamatan-kecamatan di wilayah pesisir Kabupaten Indramayu yang terletak di utara Kabupaten Indramayu dengan jarak panjang pantai 147 Km, menyebabkan program-program pembangunan menjadi terhambat sehingga ekonomi di wilayah pesisir Kabupaten Indramayu sulit berkembang secara merata dan menyebabkan terjadinya disparitas antar wilayah. Secara umum 11 Kecamatan yang berada di wilayah pesisir utara Kabupaten Indramayu memiliki suhu udara yang cukup tinggi, yaitu berkisar antara 22,9°-30° Celcius. Sementara rata-rata curah hujan sepanjang tahun 2011 adalah sebesar 1.287 mm dengan jumlah hari hujan 80 hari. Adapun curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Pasekan kurang lebih sebesar 1.720 mm dengan jumlah hari hujan tercatat 105 hari, sedang curah hujan terendah terjadi di Kecamatan Patrol kurang lebih sebesar 538 mm dengan jumlah hari hujan tercatat 54 hari. Jumlah, laju pertumbuhan dan kepadatan penduduk wilayah pesisir Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada Tabel 16 Tabel 16 Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Wilayah Pesisir Kabupaten Indramayu Tahun 2011 No Kecamatan Jumlah Penduduk Jiwa Laju Pertumbuhan Kepadatan Penduduk per km 2 2010 2011 1 Krangkeng 62.520 62.806 0,19 1.048 2 Karangampel 61.182 61.462 0,38 2.083 3 Juntinyuat 76.401 76.751 0,01 1.509 4 Balongan 33.018 38.193 1,17 666 5 Indramayu 106.672 107.160 2,12 1.691 6 Cantigi 22.525 22.628 1,05 248 7 Pasekan 23.424 23.531 1,05 279 8 Losarang 55.018 55.270 1,01 464 9 Kandanghaur 84.657 85.045 0,82 1.110 10 Sukra 43.090 43.288 0,40 998 11 Patrol 53.938 54.184 1,48 1.383 Sumber: BPS Indramayu 2012a Pada Tahun 2011, PDRB Kecamatan Indramayu yang merupakan ibukota kabupaten merupakan penyumbang terbesar dalam menciptakan PDRB Kabupaten Indramayu yaitu sebesar Rp. 2.611,711 milyar, hal ini menjelaskan bahwa pusat pemerintahan identik dengan pusat perekonomian, selain itu Kecamatan Indramayu juga merupakan daerah pesisir dan mempunyai pelabuhan perikanan, sehingga subsektor perikanan memberikan andil yang besar. Posisi kedua, ketiga dan keempat terbesar dalam andil penyumbang PDRB Kabupaten Indramayu adalah Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Sukra dan Kecamatan Patrol yaitu masing-masing sebesar Rp.1.574,67 milyar, Rp.1.289,03 milyar dan Rp.1.264,32 milyar dimana ketiga kecamatan tersebut mempunyai karakteristik yang hampir sama yaitu ketiganya merupakan wilayah lintasan jalur Pantura. Dengan akses ini memberikan kemudahan bagi transportasi dan distribusi barang dan jasa, sehingga pada akhirnya menciptakan nilai tambah dalam aktivitas perekonomian kecamatan. Sedangkan tiga kecamatan dengan andil terkecil dalam menciptakan PDRB Kabupaten Indramayu adalah Kecamatan Cantigi dan Kecamatan Pasekan yaitu masing- masing sebesar Rp. 147,55 milyar dan Rp.158,15 milyar. PDRB Kecamatan Wilayah Pesisir Kabupaten Indramayu Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2011 dapat dilihat pada Tabel 17. Dilihat dari sisi potensi ekonomi dimasing- masing wilayah kecamatan pesisir, terdapat 7 tujuh kecamatan pada tahun 2011 yang besaran PDRBnya lebih dari 500 milyar rupiah, yakni: Kecamatan Indramayu 2.611,711 milyar rupiah, Kecamatan Kandanghaur 1.574,67 milyar rupiah, Kecamatan Sukra 1.289,03 milyar rupiah, Kecamatan Patrol 1.264,32 milyar rupiah, Kecamatan