Penggolongan Motivasi Hakikat Motivasi Belajar

b. Hadiah. Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada anak didik yang berprestasi yang berupa uang beasiswa, buku tulis, alat tulis atau buku bacaan lainnya yang dikumpulkan dalam sebuah kotak terbungkus dengan rapi, untuk memotivasi anak didik agar senantiasa mempertahankan prestasi belajar selama berstudi. c. Kompetisi Kompetisi adalah persaingan yang digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah belajar, baik dalam bentuk individu maupun kelompok untuk menjadikan proses belajar mengajar yang kondusif d. Pujian. Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa anak didik dan akan lebih bergairah belajar bila hasil pekerjaannya dipuji dan diperhatikan, tetepi pujian harus diberikan secara merata kepada anak didik sebagai individu bukan kepada yang cantik atau yang pintar. Dengan begitu anak didik tidak antipati terhadap guru, tetapi merupakan figure yang disenangi dan dikagumi e. Hukuman. Meskipun hukuman sebagai reinforcement yang negative, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah dapat berupa sanksi yang diberikan kepada anak didik sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan sehingga anak didik tidak akan mengulangi kesalahan atau pelanggaran di hari mendatang. 43 Berdasarkan dari beberapa pendapat pendidikan tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi sebagai tenaga penggerak bagi seseorang atau peserta didik yang menimbulkan upaya keras untuk melakukan aktivitas mereka sehingga dapat mencapai tujuan belajar. 43 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bina Aksara, 2003, h.54.

6. Indikator – Indikator Motivasi Belajar Siswa

Motivasi yang bekerja dalam diri individu mempunyai kekuatan yang berbeda – beda. Ada motif yang begitu kuat sehingga menguasai motif –motif lainnya. Motif yang paling kuat adalah motif yang menjadi sebab utama tingkah laku individu pada saat tertentu. Motif yang lemah hamper tidak mempunyai pengaruh pada tingkah laku individu. Motif yang kuat pada suatu saat akan menjadi sangat lemah karena ada motif lain yang lebih kuat pada saat itu. Menurut Martin Handoko, untuk mengetahui kekuatan motivasi belajar siswa, dapat dilihat dari beberapa indicator sebagai berikut: a. Kuatnya kemauan untuk berbuat b. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar c. Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain d. Ketekunan dalam mengerjakan tugas. 44 Sedangkan menurut Sardiman indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas b. Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa c. Menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah orang dewasa. d. Lebih senang bekerja mandiri. e. Cepat bosan pada tugas – tugas rutin f. Dapat mempertahankan pendapatnya. 45 Apabila seseorang memiliki ciri –ciri diatas berarti seseorang itu memiliki motivasi yang tinggi. Ciri –ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar akan berhasil baik kalau siswa tekun mngerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri, siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas. Dari indikator – indikator perilaku motivasi belajar yang telah disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, motivasi belajar 44 Martin Handoko, Op.Cit., h.59 45 Sardiman, Op.Cit., h.81 memiliki indikator antara lain: kuatnya kemauan untuk berbuat, jumlah waktu yang disediakan untuk belajar, kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain, ketekunan dalam mengerjakan tugas, ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa, menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah orang dewasa, lebih senang bekerja mandiri, dapat mempertahankan pendapatnya.