Dalam pelaksanaan homeschooling sendiri Kami menerapkan Model Montessori dengan dipadukan dengan metode modern yang
Islami serta sebagai tambahan The Living of Book yang dikembangkan oleh Charlott Maseon, dan saya menggunakan
bentuk homeschooling komunitas untuk jenisnya. Karena di komunitas anak saya bisa bersosialisasi dengan teman sebayanya.
5
Dari hasil wawancara tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa dalam pelaksanaan homeschooling model dan jenis yang diterapkan
homeschooling komunitas dan model unit pembelajaran unit studies yang Islami, dimana model tersebut mengacu pada minat ana saya dan
kemudian menyatukannya dalam bidang seperti matematika, bahasa, sains, TIK, dan outing. Serta versi orang tua juga yang mengarahkan.
3. Tujuan Melaksanakan Model Homeschooling
Setiap lembaga pendidikan yang ada, pasti memilki tujuan yang ingin dicapai, termasuk homeschooling Imam An-Nawawi Depok, Tujuan
homeschooling pada Komunitas Belajar Imam An-Nawawi berdasarkan hasil wawancara dengan dengan Bapak Saiful Lc., selaku kepala
Komunitas Belajar Imam An-Nawawi Depok tentang tujuan dalam pelaksanaan homeschooling, beliau menuturkan:
Tujuan dalam pelaksanaan homeschooling ini hanya ingin lebih meningkatkan potensi anak secara optimal lebih cepat, fleksibel
dalam materi, meningkatkan potensi dan kreatifitas anak yang dimiliki serta berakhlakul karimah sesuai dengan ajaran Islam, dan
tentunya yang terpenting adalah agar anak termotivasi belajarnya sehingga tidak terhambat dalam mempelajari ilmu pengetahuan
serta menjadi anak yang shaleh dan shalehah.
6
Dengan demikian, berdasarkan pernyataan di atas, tujuan dari implementasi model homeschooling pada Komunitas Belajar Imam An-
Nawawi adalah untuk meningkatkan motivasi belajar anak dan meningkatkan potensi secara optimal pada anak. Jadwal belajar dan materi
5
Wawancara dengan Ibu Humairah., Orang tua dari Fauzi siswa Komunitas Belajar Imam An-Nawawi. Senin 5 Januari 2015 di Sekolah Imam An-Nawawi pukul 10.30 WIB
6
Wawancara dengan Bpk. Saiful, Lc., Kepala Sekolah Komunitas Belajar Imam An- Nawawi. Senin 5 Januari 2015 di Sekolah Imam An-Nawawi pukul 09.15 WIB
fleksibel tergantung kesepakatan orang tua dan anak, peningkatan motivasi belajar dan kreatifitas yang dimiliki oleh anak dan tidak terhambat dalam
segala hal, terutama dalam hal menjadikan anak yang tidak hanya pintar namun juga memiliki akhlakul karimah sesuai dengan ajaran Islam.
Selain di atas, pelaksanaan homeschooling ini juga ingin membentuk karakter anak didik yang shaleh dan shalehah. Sesuai dengan
potensi positif yang dimilkinya. Sehingga karakternya terbangun adalah benar-benar karakter yang Islami yang menjadi modal anak-anak untuk
untuk diamalkan di masyarakat dikemudian hari. Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Bapak Mashudi Rukun:
Di sini menjadikan siswa terbentuk karakter yang Islami sesuai dengan ajaran Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW,
sehingga secara otomatis generasi yang Islami sesuai dengan ajaran Rasulullah. Karakter yang kita bangun dan kita kembangkan
berdasarkan dengan nilai-nilai kehidupan ajaran Islam. Baik agama dan social masyarakat yang ada. Kami selalu memperhatikan betul-
betul karakter yang akan berkembang dalam diri anak
7
. Dari pernyataan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa
beberapa alasan para orang tua memilih homeschooling di Komunitas Imam An-Nawawi Depok yaitu untuk meningkatkan potensi anak secara
optimal, fleksibel dalam materi, juga menanamkan perilaku dan karakter anak secara Islami sesuai dengan ajaran dan tuntunan yang telah
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Di samping itu homeschooling relatif murah yang terpenting supaya anak tidak terhambat perkembangan
ilmu pengetahuannya.
4. Kurikulum dan Materi Pembelajaran Homeschooling yang
Diterapkan
Pelaksanaan pendidikan di homeschooling Imam An-Nawawi Depok memang berbeda dengan proses pembelajaran yang di sekolah
formal. Kalau di homeschooling anak-anak bisa belajar dimanapun
7
Wawancara dengan Bpk. Mashudi Rukun, Wakil Kepala Sekolah Komunitas Belajar Imam An-Nawawi. Senin 5 Januari 2015 di Sekolah Imam An-Nawawi pukul 09.30 WIB
kapanpun, dan dengan siapapun. Sehingga terjadi fleksibelitas belajar. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Saiful Lc.,:
“....Kalau disini kita membimbing anak agar bisa belajar dimana saja yang mereka suka, bisa mengembangkan teori sendiri, di rumah bisa,
di sekolah bisa kalau perlu di bawah pohonpun bisa ”.
8
Fleksibelitas tersebut tentunya tidak mengacuhkan kurikulum nasional untuk mencapai tujuan pendidikan. Dari pernyataan tersebut di
atas, kita bisa menilai bahwa praktek pembelajaran yang dilakukan di homeschooling itu lebih fleksibel, tidak terikat oleh ruang dan waktu yang
kaku dan membosankan. Namun tetap mengacu pada kurikulum nasional yang ada.
Sedangkan untuk jadwal pelaksanaan pembelajaran di komunitas Imam An-Nawawi tidak terlalu padat oleh mata pelajaran. Karena setiap
harinya hanya belajar satu sampai dua mata pelajaran. Kalau jam pelajarannya hanya tiga jam maksimal setiap mata pelajaran.
Hal ini juga tergantung materi dan metode yang digunakannya. Bapak Saibudin menuturkan :
“Setiap mata pelajaran 1 jam. Dalam satu hari ada 1 mata pelajaran, tapi kadang-kadang ada 2 mata pelajaran. Tergantung guru dan
minat anak didik untuk belajar. Di sini kita masuk jam 07.00 pagi secara serentak, mulai setara antara SD dan
SMP”.
9
Pelaksanaan kurikulum, dan sistem evaluasi homeschooling pada Komunitas Belajar Imam An-Nawawi Depok masih ditentukan oleh pihak
sekolah dengan mengacu pada kurikulum Nasional yang dikeluarkan oleh Diknas.
Jadwal dan materi disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi anak bisa dengan mengadaptasi kurikulum Diknas dan membuat kurikulum
sendiri atau kombinasi keduanya. Waktu bisa kapan saja, materi bisa apa
8
Wawancara dengan Bpk. Saiful, Lc., Kepala Sekolah Komunitas Belajar Imam An- Nawawi. Senin 5 Januari 2015 di Sekolah Imam An-Nawawi pukul 09.30 WIB
9
Wawancara dengan Bpk. Saibudin, Guru Agama Islam di Komunitas Belajar Imam An- Nawawi. Senin 5 Januari 2015 di Sekolah Imam An-Nawawi pukul 09.40 WIB
saja sesuai kebutuhan anak. Bapak Saiful Lc., menjelaskan kepada peneliti:
Kalau kurikulum tetap masih dibuat oleh lembaga, dengan tidak keluar dari kurikulum Depdiknas. Dengan sekolah formal kita
tidak menyimpang jauh, hanya kita menerapkan metode-metode homeschooling. Lebih meningkatkan kreatifitas anak-anak, dengan
model mentoserri yang Islami kita kombinasikan dengan kurikulum nasional, tujuannya untuk meningkatkan kreatifitas anak
didik untuk pencapaian prestasinya dan memiliki karakter anak yang Islami.
10
Dengan demikian kurikulum di Komunitas Belajar Imam An- Nawawi Depok dibuat sendiri disesuaikan dengan potensi anak didik dan
tentunya tidak keluar dari kurikulum nasional. Misalnya keluarga pedagang mengajarkan menimbang dengan takaran yang sesuai jujur,
membantu menyiapkan dagangan, menghitung uang kembalian dari pembeli, menghitung keuntungan dari hasil penjualanperdagangan,
melihat dagangan apa saja yang laku terjual atau belum terjual, dan lain sebagainya. Pelayanan khusus untuk anak berkebutuhan khusus seperti
melatih mereka menguasai life skill untuk kehidupan mereka selanjutnya. Menurut hasil wawancara peneliti dengan pengajar di lembaga
Komunitas Belajar Imam An-Nawawi Depok Bapak Muhammad Soleh tentang bagaimana materi, metode serta sistem evaluasi yang digunakan
dalam melaksanakan model homeschooling beliau menuturkan: Untuk proses belajar mengajar saya tanamkan ke anak, bahwa
belajar bisa dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Untuk materi mengkombinasikan antara kurikulum Diknas dan kurikulum
sendiri. Jadi kita sesuaikan juga dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh anak didik di sini. Proses belajar mengajar dapat
dilaksanakan di berbagai lokasi dan tempat yang sudah ada baik milik pemerintah, masyarakat maupun pribadi, seperti gedung
sekolah, madrasah, sarana-sarana yang dimiliki pondok pesantren dan yang lainnya seperti masjid. Termasuk belajar di atas pohon
dan di lapangan.
11
10
Wawancara dengan Bpk. Saiful, Lc., Kepala Sekolah Komunitas Belajar Imam An- Nawawi. Senin 5 Januari 2015 di Sekolah Imam An-Nawawi pukul 09.40 WIB
11
Wawancara dengan Bpk. Muhammad Soleh, Guru Kelas IV di Sekolah Komunitas Belajar Imam An-Nawawi. Senin 5 Januari 2015 di Sekolah Imam An-Nawawi pukul 11.00 WIB