Tujuan Melaksanakan Model Homeschooling

saja sesuai kebutuhan anak. Bapak Saiful Lc., menjelaskan kepada peneliti: Kalau kurikulum tetap masih dibuat oleh lembaga, dengan tidak keluar dari kurikulum Depdiknas. Dengan sekolah formal kita tidak menyimpang jauh, hanya kita menerapkan metode-metode homeschooling. Lebih meningkatkan kreatifitas anak-anak, dengan model mentoserri yang Islami kita kombinasikan dengan kurikulum nasional, tujuannya untuk meningkatkan kreatifitas anak didik untuk pencapaian prestasinya dan memiliki karakter anak yang Islami. 10 Dengan demikian kurikulum di Komunitas Belajar Imam An- Nawawi Depok dibuat sendiri disesuaikan dengan potensi anak didik dan tentunya tidak keluar dari kurikulum nasional. Misalnya keluarga pedagang mengajarkan menimbang dengan takaran yang sesuai jujur, membantu menyiapkan dagangan, menghitung uang kembalian dari pembeli, menghitung keuntungan dari hasil penjualanperdagangan, melihat dagangan apa saja yang laku terjual atau belum terjual, dan lain sebagainya. Pelayanan khusus untuk anak berkebutuhan khusus seperti melatih mereka menguasai life skill untuk kehidupan mereka selanjutnya. Menurut hasil wawancara peneliti dengan pengajar di lembaga Komunitas Belajar Imam An-Nawawi Depok Bapak Muhammad Soleh tentang bagaimana materi, metode serta sistem evaluasi yang digunakan dalam melaksanakan model homeschooling beliau menuturkan: Untuk proses belajar mengajar saya tanamkan ke anak, bahwa belajar bisa dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Untuk materi mengkombinasikan antara kurikulum Diknas dan kurikulum sendiri. Jadi kita sesuaikan juga dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh anak didik di sini. Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di berbagai lokasi dan tempat yang sudah ada baik milik pemerintah, masyarakat maupun pribadi, seperti gedung sekolah, madrasah, sarana-sarana yang dimiliki pondok pesantren dan yang lainnya seperti masjid. Termasuk belajar di atas pohon dan di lapangan. 11 10 Wawancara dengan Bpk. Saiful, Lc., Kepala Sekolah Komunitas Belajar Imam An- Nawawi. Senin 5 Januari 2015 di Sekolah Imam An-Nawawi pukul 09.40 WIB 11 Wawancara dengan Bpk. Muhammad Soleh, Guru Kelas IV di Sekolah Komunitas Belajar Imam An-Nawawi. Senin 5 Januari 2015 di Sekolah Imam An-Nawawi pukul 11.00 WIB Tentunya materi yang digunakan masih mengacu pada kurikulum nasional. Diantara materi yang diberikan itu bisa diambil dari internet atau dari yang lain seperti Al Qur’an maupun Hadist. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Saibudin: Kalau materi kita guru yang menyiapkan, yang diambil dari mana saja, bisa dari buku materipegangan, internet, Al Qur’an atau hadist tergantung pada materi dan pelajaran yang akan dipelajari. Sedangkan materi belajarnya itu adalah membaca, kemudian mereka mempresentasikan kembali apa yang dibacanya, sehingga mereka butuh konsentrasi tinggi dalam belajar. 12 Walaupun materinya dan kurikulum dalam sistem homeschooling itu masih fleksibel dan terkesan bebas. Namun guru yang mengajar di homeschooling komunitas perlu memiliki target dalam mengajar. Sehingga kompetensi yang dicapainya tidak keluar dari acuan kurikulum Nasional sebagai kurikulum bersama. Pengajar di homeschooling memang lebih flaksibel dan lebih akrab dengan siswa, sehingga bagi siswa yang memilki tingkat kecerdasan yang rendah bisa mendapatkan perlakuan lebih dari guru. Dengan demikian anak yang belajar pada homeschooling, akan lebih termotivasi dalam belajarnya. Rasa beban dalam mempelajari ilmu pengetahuan jauh lebih rendah, dikarenakan proses belajar yang menyenangkan sesuai dengan kebutuhan anak, namun daripada itu proses pembelajaran dan pemberian materi tetaplah mengacu kepada kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan kesepakatan yang telah dibuat oleh komunitas homeschooling tersebut. 5. Metode Pembelajaran Homeschooling Sedangkan metode yang digunakan dalam menyampaikan materi dan kurikulum pembelajaran di Komunitas Imam An-Nawawi adalah metode Peta pikiran yang dibangun oleh Adamcho menjadi metode utama, yang telah dikembangkan secara Islami oleh komunitas tersebut. Namun 12 Wawancara dengan Bpk. Saibudin, Guru Agama di Sekolah Komunitas Belajar Imam An-Nawawi. Senin 5 Januari 2015 di Sekolah Imam An-Nawawi pukul 10.30 WIB