Tujuan Homeschooling Hakikat Homeschooling

Kemudian untuk sistem evaluasi, pihak komunitas homeschooling merumuskan cara-cara dan alat evaluasi, baik formatif maupun sumatif, dihubungkan dengan tujuan khusus yang ingin dicapai. Hasil belajar siswa homeschooling dapat diakui dari rapor, portofolio dokumentasi proses dan karya-karya selama proses pembelajaran, CV curriculum vitae, sertifikasi, dan berbagai bentuk prestasi lain dan atau tes penempatan. Evaluasi kegiatan belajar dapat dilaksanakan dengan acara berdiskusi antara orangtua dan anak juga dapat digunakan untuk mengetahui apa yang berhasil dan gagal untuk diperbaiki di waktu yang berikutnya.

6. Jenis Homeschooling

Dalam penerapannya homeschooling dibagi menjadi 3 jenis, yaitu homeschooling tunggal, homeschooling majemuk dan homeschooling komunitas. a. Homeschooling tunggal adalah homeschooling yang dilaksanakan oleh orang tua dalam suatu keluarga tanpa bergabung dengan yang lainnya. Biasanya homeschooling jenis ini diterapkan karena adanya tujuan atau alasan khusus yang tidak dapat diketahui atau dikompromikan dengan komunitas homeschooling lainnya. Alasan lain adalah karena lokasi atau tempat tinggal si pelaku homeschooling yang tidak memungkinkan berhubungan dengan komunitas homeschooling lain. 21 b. Homeschooling Majemuk, adalah homeschooling yang dilaksanakan oleh dua keluarga atau lebih untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilakukan oleh orang tua masing-masing. Alasannya terdapat kebutuhan-kebutuhan yang dapat dikompromikan oleh beberapa keluarga untuk melakukan kegiatan bersama. Contohnya kurikulum dari konsorsium, kegiatan olah raga misalnya keluarga atlit tenis, keahlian musik seni, kegiatan sosial dan kegiatan keagamaan. 22 21 Seto Mulyadi. Homeschooling Keluarga Kak Seto: mudah, meriah, dan direstui Pemerintah, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007, Hlm.34 22 Ibid., h.36 c. Homeschooling Komunitas, merupakan gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok olahraga, musikseni, dan bahasa, saranaprasarana, dan jadwal pembelajaran. 23 Peserta didik yang mengikuti homeschooling komunitas memiliki ruang gerak sosialisasi yang lebih luas dibandingkan dengan homeschooling lainnya. Pada homeschooling majemuk dan komunitas homeschooling, para orang tua bisa membentuk suatu jaringan untuk berbagi pengalaman dengan orang tua lain yang juga mendidik anaknya secara homeschooling. Orang tua memiliki peranan penting dalam menentukan jenis-jenis homeschooling apa yang cocok dengan karakter atau kepribadian anaknya, sehingga terwujudnya suasana belajar yang diinginkan anak, bebas, fleksibel, menyenangkan dan sesuai dengan minat anak.

7. Model Homeschooling

Pada dasarnya homeschooling bersifat unique. Karena setiap keluarga mempunyai nilai dan latar belakang berbeda, setiap keluarga akan melahirkan pilihan-pilihan model Homeschooling yang beragam. 24 Pendekatan Homeschooling memiliki rentang yang lebar antara yang sangat tidak terstruktur unschooling hingga yang sangat terstruktur seperti belajar di sekolah school at-home 25 . Ada beberapa model homeschooling yang dapat diaplikasikan dalam penyelenggaraannya, antara lain: a. School At-home Approach, adalah model pendidikan yang serupa dengan yang diselenggarakan di sekolah. Hanya saja, tempatnya tidak di sekolah, tetapi di rumah. Metode ini juga sering disebut textbook approach, traditional approach, atau school approach. b. Unit Study Approach adalah model pendidikan yang berbasis pada tema unit study. Pendakatan ini banyak dipakai oleh orang tua homeschooling. Dalam pendekatan ini, siswa tidak belajar satu mata pelajaran tertentu matematika, bahasa, IPA, IPS, tetapi mempelajari banyak mata pelajaran sekaligus melalui sebuah tema yang dipelajari. 23 Maulia D. Kembara, Op.Cit., h.30-33 24 Sumardiono, Homeschooling A Leap for Better Learning, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2007, h. 33 25 Ibid., h.33