Upaya Mengatasi Hambatan pada Implementasi Model

dan kemudian menyatukannya dalam bidang seperti matematika, bahasa, sains, TIK teknologi informasi dan komunikasi, Agama Qur’an hadist, akidah akhlak, fiqih dan outing. Serta versi orang tua, pengajar, dan anak juga yang mengarahkan. Model ini dapat menjadi model pembelajaran yang santai sambil bereksplorasi berdasarkan minat melalui suatu obyek atau pendekatan alamiah yang terdapat dalam paket unit pengajaran. Keuntungan model ini terletak pada minat anak. Pada kenyataannya, anak akan belajar lebih baik bila ia memiliki minat pada topikmateri belajar. Kekurangannya, kadang-kadang orang tua terlalu bersemangat dan berlebihan dalam membahas topikmateri belajar. Akibatnya, anak menjadi takut membicarakan hal lain yang ia minati. Komunitas Belajar Imam An-Nawawi Depok juga mengimplementasikan model homeschooling Charlotte Mason yang meliputi: Narration, Copywork, Nature Notebook, Fine Arts, Languages, Literature-based curriculum, dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam model Charlotte Mason, anak membaca buku atau literature lainnya kemudian menceritakannya kembali dengan bahasanya sendiri. Hal ini memastikan bahwa mereka mengerti apa yang dibacanya. Model ini juga menekankan nature notebook, yaitu orang tuapengajar dan anak keluar rumah outing, melakukan pengamatan dan mencatatnya dalam buku, bila perlu dengan gambar. Kemudian anak menulis ulang apa yang ia lakukan dalam bentuk cerita. Model homeschooling ini disebut juga dengan konsep Buku Hidup. Lain dengan text book yang ditulis oleh beberapa penulis mengenai satu subjek tertentu, buku hidup ini ditulis oleh satu penulis. Buku ini bercerita dan tidak hanya menyampaikan fakta. Anak biasanya akan lebih ingat bila mereka membaca cerita daripada membaca text book. Di samping itu, setiap pembelajaran yang disampaikan oleh pengajar dipadukan dengan konsep atau nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari- hari kepada anak yang dikaitkan dengan materi pelajaran. Sehingga anak dari sejak dini telah ditanamkan nilai-nilai atau ajaran-ajaran Islam untuk diamalkan, anak bukan hanya cerdas namun juga memiliki karakter dan jiwa yang berakhlakul karimah. Selain itu mereka juga mengimplementasikan sekolah Imam An- Nawawi Depok merupakan homeschooling komunitas, jenis ini merupakan gabungan dari homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok, sarana dan prasarana, serta jadwal pelajaran. Apabila dilihat ada kemiripan antara homeschooling dengan sekolah biasa. Walaupun belajar dengan beberapa orang anak seperti sekolah formal, namun esensinya tetap homeschooling. Karena mereka tetap belajar secara bebas, fleksibel, menyenangkan dan sesuai dengan minat mereka. Tidak ada ketentuan waktu untuk belajar. Sehingga anak mampu mengutarakan aspirasi dan inisiatif mereka dalam belajar.

2. Tujuan Melaksanakan Model Homeschooling

Berdasarkan Pemaparan data penelitian di atas, Tujuan dari implementasi model homeschooling pada Komunitas Belajar Imam An- Nawawi adalah untuk meningkatkan potensi secara optimal pada anak, jadwal belajar dan materi fleksibel tergantung kesepakatan orang tua dan anak, peningkatan potensi dan kreatifitas yang dimiliki oleh anak dan tidak terhambat dalam segala hal. Ditambah dengan penanaman nilai-nilai Islami yang diajarkannya melalui perpaduan materi pelajaran yang sedang dipelajarinya. Selain di atas, pelaksanaan homeschooling ini juga ingin membentuk karakter anak didik yang baik sesuai dengan tuntunan dan anjuran Al Qur’an dan hadist Rasulullah SAW. Sesuai dengan potensi positif yang dimilkinya. Sehingga karakternya terbangun adalah benar- benar karakter yang Islami yang menjadi modal anak-anak bermasyarakat untuk diamalkan pada saat belajar maupun dikemudian hari.

3. Kurikulum dan Materi Pembelajaran Homeschooling yang

Diterapkan Pelaksanaan pendidikan di homeschooling Imam An-Nawawi Depok memang berbeda dengan proses pembelajaran yang di sekolah