Reklasifikasi Surat Berharga Penetapan Nilai Wajar Instrumen Campuran Penurunan Nilai

P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 43 Bab IV I S u r a t B e r h a r g a 1 Perubahan tingkat bunga pasar dan perubahan yang berhubungan dengan risiko yang sejenis; 2 kebutuhan likuiditas; 3 perubahan dalam ketersediaan dan hasil investasi alternatif; dan 4 perubahan dalam risiko mata uang asing.

5. Reklasifikasi Surat Berharga

Penjelasan mengenai reklasifikasi surat berharga dapat mengacu pada Bab mengenai Penjelasan Umum.

6. Penetapan Nilai Wajar

Penetapan nilai wajar surat berharga dilakukan berdasarkan hirarki berikut: a. Kuotasi di pasar aktif, yaitu berdasarkan bid price harga beli yang dikuotasikan oleh broker atau dealer atau ask price harga jual yang dikuotasikan oleh broker atau dealer. b. Dalam hal tidak terdapat pasar aktif, bank dapat menggunakan teknik penilaian yang meliputi: 1 Harga dari transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar; 2 Harga dari transaksi pasar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama; atau 3 penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi.

7. Instrumen Campuran

Surat berharga yang mengandung derivatif melekat embedded derivative me- ru pakan instrumen campuran yang diatur lebih lanjut dalam Bab mengenai Derivatif.

8. Penurunan Nilai

a. Evaluasi penurunan nilai dilakukan terhadap surat berharga dalam kategori selain yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi. b. Evaluasi penurunan nilai untuk surat berharga dapat mengacu pada penurunan nilai sebagaimana dalam Bab mengenai Kredit. 44 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab IV I S u r a t B e r h a r g a c. Pembayaran setelah surat berharga mengalami penurunan nilai 1 Setelah surat berharga mengalami penurunan nilai, maka setiap pene- rimaan pembayaran dari issuer akan langsung mengurangi nilai tercatat surat berharga. Nilai tercatat surat berharga setelah penurunan nilai merupakan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang mencakup arus kas yang bersumber dari pokok dan bunga yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif. Oleh karena itu, tidak diperlukan proses pengalokasian atas pembayaran yang diterima dari issuer untuk membayar pokok atau bunga. 2 Apabila issuer melakukan pembayaran dengan jumlah yang berbeda dengan estimasi arus kas masa datang, maka bank harus melakukan estimasi arus kas kembali dan menyesuaikan nilai tercatat surat berharga.

9. Pemulihan penurunan nilai