Penjelasan Perlakuan Akuntansi Ilustrasi jurnal

P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 73 Bab IV I S u r a t B e r h a r g a dibeli kembali pada harga yang telah ditetapkan atau pada harga jual semula ditambah keuntungan untuk pemberi pinjaman, atau jika aset keuangan dipinjamkan atau dijaminkan dengan kesepakatan bahwa aset yang sama atau yang secara substansial sama akan dikembalikan pada pihak yang mentransfer, maka aset dimaksud tidak dihentikan pengakuannya, karena pihak yang mentransfer secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut. c. Perjanjian Penjualan Efek dengan Janji Dibeli Kembali dan Jaminan surat berharga – hak subs i tusi. Jika perjanjian penjualan efek dengan janji dibeli kembali dengan harga pembelian kembali yang sudah ditetapkan atau harga yang setara dengan harga jual awal ditambah keuntungan pemberi pinjaman, atau transaksi serupa untuk transaksi dengan jaminan surat berharga, memberi hak kepada penerima transfer untuk mensubs i tusi aset yang ditransfer dengan aset serupa dan memiliki nilai wajar yang setara pada tanggal pembelian kembali, maka aset yang dijual atau dijaminkan dalam transaksi pembelian kembali atau transaksi dengan jaminan surat berharga i dak diheni kan pengakuannya karena pihak yang mentransfer secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset dimaksud... PSAK 55: PA66

C. Penjelasan

1. Dalam transaksi penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali repo, bank menjual surat berharga kepada pihak lain dengan harga tertentu dan berjanji untuk membeli kembali dalam jangka waktu tertentu dengan harga tertentu. Untuk transaksi repo yang tidak memenuhi kriteria penghentian pengakuan derecognition maka surat berharga tetap berada pada pihak bank penjual dan tetap disajikan sebagai portofolio surat berharga bank. Selanjutnya, dana yang diterima oleh bank penjual surat berharga pada transaksi repo diakui sebagai kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo. 2. Bank dapat melakukan transaksi repo atas surat berharga dalam seluruh kategori surat berharga. Dalam hal bank melakukan transaksi repo atas surat berharga dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, maka bank harus memastikan dapat mempertahankan atau memperoleh kembali aksesnya terhadap surat berharga tersebut. Jika bank memperkirakan tidak mampu mempertahankan atau 74 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab IV I S u r a t B e r h a r g a memperoleh kembali aksesnya terhadap surat berharga tersebut, maka bank harus mereklasifikasikan surat berharga tersebut. 3. Surat berharga yang dimiliki dan diserahkan sebagai jaminan pinjaman yang diterima tanpa perjanjian repo tidak termasuk dalam surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali.

D. Perlakuan Akuntansi

Pengakuan dan pengukuran 1. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali tetap diakui sebagai aset keuangan dalam neraca bank. 2. Pengakuan dan pengukuran surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali mengacu pada perlakuan akuntansi untuk Surat Berharga. 3. Dana yang diterima oleh bank penjual surat berharga pada transaksi repo diakui sebagai kewajiban. Penyajian Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali disajikan dalam pos yang terpisah dari surat berharga lainnya yang i dak di-repo.

E. Ilustrasi jurnal

Pada awal transaksi penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali 1. Reklasifikasi surat berharga Db. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Kr. Surat berharga 2. Penerimaan dana dari transaksi penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali Db. KasRekening...Giro BI Kr. Kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Jika terdapat biaya transaksi yang dapat diatribusikan pada transaksi repo dan memenuhi persyaratan amortisasi, maka bank harus melakukan amortisasi sampai dengan jatuh tempo kontrak repo. P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 75 Bab IV I S u r a t B e r h a r g a

F. Pengungkapan