Reklasifikasi Aset Keuangan Aset Keuangan

P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 21 Bab III I P e n j e l a s a n U m u m

2. Reklasifikasi Aset Keuangan

a. Reklasifikasi aset keuangan dalam kategori Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi 1 Bank tidak dapat: a mereklasifikasi instrumen derivatif dari kategori Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi ke kategori lainnya selama instrumen derivatif tersebut dimiliki; b mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari kategori Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi ke kategori lainnya jika pada saat peng akuan awal instrumen keuangan tersebut telah ditetapkan untuk Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi FVO; c mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari kategori lainnya ke dalam kategori Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi setelah pengakuan awal. 2 Dalam kondisi yang jarang terjadi rare circumstances, bank dapat mereklasi fi kasi aset keuangan yang ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dari kategori Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi ke kategori Pinjaman yang Diberikan dan Piutang, dengan memperhatikan hal-hal berikut: a Aset keuangan yang pada saat pengakuan awal masuk kategori Diper- dagangkan, yang sebenarnya dapat memenuhi definisi kategori Pinjaman yang Diberikan dan Piutang, dapat direklasifikasi ke dalam kategori Pinjam an yang Diberikan dan Piutang jika bank memiliki intensi dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut selama jangka waktu di masa datang yang dapat diprediksi atau sampai jatuh tempo. b Kondisi yang jarang terjadi dapat timbul dari suatu kejadian yang tidak biasa dan sangat tidak mungkin terjadi secara berulang dalam jangka pendek. c Aset keuangan harus direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal re- kla sifikasi. Setiap keuntungan atau kerugian yang telah diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dijurnal balik. d Nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi menjadi biaya per olehan yang baru atau biaya perolehan diamortisasi, mana yang dapat diterapkan. 22 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab III I P e n j e l a s a n U m u m b. Penjualan atau Reklasifikasi aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 1 Bank dapat menjual sebelum jatuh tempo atau mereklasifikasi aset keuangan dari kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ke kategori Tersedia untuk Dijual tanpa menimbulkan pertanyaan mengenai intensi dan kemampuan bank untuk memiliki sisa aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo hanya jika: a Jumlah aset keuangan yang dijual atau direklasifikasi tidak lebih dari jumlah yang tidak signifikan not more than insignificant dibandingkan dengan total seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo; b Aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali misalnya kurang dari 3 bulan sebelum jatuh tempo dimana di perkirakan dalam jangka waktu tersebut tidak terjadi perubahan suku bunga yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan; c Bank telah memperoleh kembali secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadual pembayaran atau bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau d Penjualan atau reklasifikasi tersebut terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh bank, yang dapat mencakup hal-hal berikut: 1 Penurunan kredibilitas penerbit atau debitur secara signifikan, yang dapat tercermin dari: a penurunan peringkat oleh lembaga pemeringkat yang tidak dapat diantisipasi secara logis, misalnya penurunan peringkat 2 tingkat atau lebih dibandingkan peringkat awal; atau b penurunan peringkat berdasarkan sistem pemeringkatan internal bank, sepanjang pendekatan digunakan secara kon- sisten, dapat diandalkan, dan obyektif. 2 Perubahan peraturan perpajakan yang mengeliminasi atau se cara signifikan mengurangi status pengampunan pajak tax forgiveness atas pendapatan bunga yang diperoleh dari aset keuangan; P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 23 Bab III I P e n j e l a s a n U m u m 3 Penggabungan usaha menyeluruh atau pelepasan unit atau seg- men usaha yang penting yang mengharuskan bank menjual atau meng alih kan aset keuangan untuk mempertahankan tingkat risiko suku bunga danatau tetap mematuhi kebijakan risiko kredit; 4 Perubahan ketentuan perundang-undangan atau peraturan yang se cara signifikan mengubah aturan mengenai jenis inves tasi dalam aset keuangan yang diperbolehkan atau jumlah maksi- mum investasi jenis tertentu sehingga bank harus menjual aset keuangan; dan 5 Perubahan ketentuan mengenai kewajiban penyediaan modal mini mum KPMM, yaitu peningkatan signifikan tingkat kecu- kup an modal danatau peningkatan signifikan bobot risiko aset keuangan sehingga memaksa bank harus melakukan perampingan dengan menjual aset keuangan. 2 Dalam hal terjadi perubahan intensi atau kemampuan bank sehingga aset keuangan tidak tepat lagi diklasifikasikan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, maka aset keuangan tersebut harus direklasifikasikan men- jadi aset keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual. 3 Termasuk sebagai penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo karena perubahan intensi adalah penjualan atau reklasifikasi yang disebabkan perubahan manajemen, dimana ma- na jemen baru memutuskan untuk menjual sebagian aset keuangan ter sebut untuk mendanai strategi ekspansi yang telah ditetapkan dan disetujui Direksi. Pen jualan atau reklasifikasi tersebut akan menimbulkan pertanyaan mengenai intensi bank untuk memiliki sisa aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo. 4 Dalam hal bank menjual atau mereklasifikasi aset keuangan dari kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan more than insignificant dan tidak memenuhi kondisi pada angka 1 tersebut di atas, maka bank: a tidak dapat mengklasifikasikan seluruh portofolio aset keuangan dalam ka tegori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo selama periode tahun berjalan ter jadi nya penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dan 2 tahun buku berikutnya; dan 24 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab III I P e n j e l a s a n U m u m b wajib mereklasifkasi sisa portofolio aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ke dalam kategori Tersedia untuk Dijual tainting rule. 5 Penetapan batasan jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan more than insignificant didasarkan pada persentase tertentu dari total seluruh aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo. 6 Jika bank telah menjual atau mereklasifikaskan aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo dalam laporan keuangan konsolidasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan more than insignificant dan tidak memenuhi kondisi lainnya sebagaimana pada angka 1 diatas, maka bank tidak dapat mengklasifikasikan setiap aset keuangan yang dimilikinya dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo dalam laporan keuangan konsolidasi. Artinya, dalam hal bank wajib dikenakan ketentuan dalam angka 4 di atas, maka hal yang sama juga diberlakukan terhadap seluruh perusahaan anak termasuk yang berada di negara lain yang memenuhi kriteria untuk dikonsolidasi sehingga akan tercermin dalam laporan konsolidasi bank. c. Reklasifikasi aset keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual 1 Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dari kategori Tersedia untuk Dijual ke kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo jika: a terdapat perubahan intensi atau kemampuan bank; b dilakukan dalam kondisi yang jarang terjadi yang timbul dari suatu kejadian yang tidak biasa dan sangat tidak mungkin terjadi secara berulang dalam jangka pendek, sehingga ukuran yang andal atas nilai wajar tidak lagi tersedia; atau c pengenaan sanksi untuk tidak boleh mengklasifikasikan seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo telah terlewati. 2 Apabila bank mereklasifikasi aset keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual ke kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo karena terjadi perubahan intensi atau kemampuan, maka harus dipastikan bahwa: a Bank memang memiliki intensi positif untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo. Bank tidak memiliki intensi positif jika: P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 25 Bab III I P e n j e l a s a n U m u m 1 bermaksud memiliki aset keuangan untuk suatu periode yang di masa datang yang belum ditetapkan; 2 bermaksud menjual aset keuangan tersebut sewaktu-waktu sebagai reaksi terhadap perubahan suku bunga atau risiko pasar, kebutuhan likuiditas, perubahan ketersediaan dan tingkat imbal hasil atas investasi aset keuangan lain, perubahan sumber dan syarat pembiayaan, atau perubahan risiko mata uang asing; atau 3 penerbit aset keuangan memiliki hak untuk melakukan pemba- yar an kembali atau pelunasan pada suatu jumlah yang secara signifikan lebih rendah dari biaya perolehan diamortisasi. b Bank memang memiliki kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo. Bank tidak memiliki kemampuan jika: 1 tidak memiliki sumber daya keuangan yang tersedia untuk melan- jutkan pendanaan investasi hingga jatuh tempo; atau 2 bank adalah subyek dari peraturan hukum yang berlaku atau ba- tasan lainnya yang dapat mengganggu intensinya untuk me miliki aset keuangan hingga jatuh tempo. 3 Dalam kondisi yang jarang terjadi, bank dapat mereklasifikasi aset keuangan yang pada saat pengakuan awal masuk kategori Tersedia untuk Dijual, yang sebenarnya dapat memenuhi definisi kategori Pinjaman yang Diberikan dan Piutang, ke dalam kategori Pinjaman yang Diberikan dan Piutang, jika bank memiliki intensi dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut selama jangka waktu di masa datang yang dapat diprediksi atau sampai jatuh tempo. 4 Reklasifikasi aset keuangan dari kategori Tersedia untuk Dijual ke kategori Pinjaman yang Diberikan dan Piutang harus memperhatikan hal-hal berikut: a Aset keuangan harus direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi. b Setiap keuntungan dan kerugian atas aset tersebut yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas pendapatan komprehensif lainnya harus dicatat dengan cara sebagai berikut: 1 dalam hal aset keuangan memiliki jatuh tempo yang tetap, maka keuntungan atau kerugian yang terjadi diamortisasi pada laporan laba rugi selama sisa umur investasi dimiliki hingga jatuh tempo dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 26 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab III I P e n j e l a s a n U m u m 2 dalam hal aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo yang tetap, maka keuntungan atau kerugian tetap diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dijual atau dilepaskan dan pada saat itu keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi. c Nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi menjadi biaya perolehan yang baru atau biaya perolehan diamortisasi, mana yang dapat diterapkan.

B. Kewajiban Keuangan