Konsistensi penyajian Materialitas dan agregasi Saling hapus O ff sei Periode pelaporan

Bab II I L a p o r a n K e u a n g a n 8 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a 3 Terdapat kesalahan mendasar Koreksi kesalahan mendasar dilakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian ulang untuk seluruh periode sajian dan melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode sajian. h. Pada setiap lembar neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas harus diberi pernyataan bahwa “catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan”. i. Di samping hal-hal di atas, penyajian laporan keuangan bagi bank wajib mengikuti ketentuan yang dikeluarkan Bank Indonesia.

8. Konsistensi penyajian

a. Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar-periode harus konsisten, kecuali: 1 terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi perbankan; atau 2 perubahan tersebut diperkenankan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK. b. Apabila penyajian atau klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan diubah, maka penyajian periode sebelumnya harus direklasifikasi untuk memastikan daya banding, sifat, dan jumlah. Selain itu alasan reklasifikasi juga harus diungkapkan. Dalam hal reklasifikasi dianggap tidak praktis maka cukup diungkapkan alasannya.

9. Materialitas dan agregasi

a. Penyajian laporan keuangan didasarkan pada konsep materialitas. b. Pos-pos yang jumlahnya material disajikan tersendiri dalam laporan keuangan, sedangkan yang jumlahnya tidak material dapat digabungkan sepanjang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis. c. Informasi dianggap material apabila kelalaian untuk mencantumkan ommission atau kesalahan dalam mencatat misstatement informasi tersebut dapat mem- pengaruhi keputusan yang diambil.

10. Saling hapus O ff sei

ng a. Jumlah aset dan kewajiban yang disajikan pada neraca tidak boleh disalinghapuskan dengan kewajiban atau aset lain kecuali secara hukum dibenarkan dan saling hapus tersebut mencerminkan prakiraan realisasi atau penyelesaian aset atau kewajiban. Bab II I L a p o r a n K e u a n g a n P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 9 b. Pos-pos pendapatan dan beban tidak boleh disalinghapuskan, kecuali yang berhubungan dengan transaksi lindung nilai, serta dengan aset dan kewajiban yang disalinghapuskan sebagaimana dimaksud di atas.

11. Periode pelaporan

Laporan keuangan wajib disajikan secara tahunan berdasarkan tahun takwim. Dalam hal bank baru berdiri, laporan keuangan dapat disajikan untuk periode yang lebih pendek dari satu tahun takwim. Selain itu untuk kepen i ngan pihak lainnya, bank dapat membuat dua laporan yaitu dengan menggunakan periode tahun takwim dan periode efek i f, dengan mencantumkan: a. Alasan penggunaan periode pelaporan selain periode satu tahunan. b. Fakta bahwa jumlah yang tercantum dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan tidak dapat diperbandingkan.

12. Informasi kompara i f