PSAK 55: Paragraf 24 C. Penjelasan Kategori Surat Berharga

P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 41 Bab IV I S u r a t B e r h a r g a kewajiban jasa pengelolaan. Jika imbalan fee yang akan diterima diperkirakan tidak dapat secara memadai mengkompensasi penyediaaan jasa yang diberikan, maka kewajiban jasa pengelolaan untuk kewajiban penyediaan jasa tersebut diakui pada nilai wajar. Jika imbalan fee yang akan diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi penyediaan jasa yang diberikan, maka aset jasa pengelolaan diakui sebagai hak jasa pengelolaan dengan jumlah yang ditentukan berdasarkan alokasi dari nilai tercatat aset keuangan yang lebih besar sesuai dengan paragraf

27. PSAK 55: Paragraf 24 C. Penjelasan

1. Surat berharga yang dapat dimiliki bank mengikuti peraturan perundang-undangan dan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. 2. Dalam pengertian surat berharga termasuk, antara lain, Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Efek Beragun Aset EBA, negosiasi wesel ekspor, credit links notes, dan reksa dana termasuk penempatan dana awal bank sebagai sponsor dalam reksa dana. 3. Dalam pembukuan surat berharga, bank dapat menggunakan tanggal perdagangan atau tanggal penyelesaian yang harus diterapkan secara konsisten terhadap seluruh pembelian dan penjualan surat berharga yang masuk dalam kategori yang sama. Surat berharga yang diklasifikasikan dalam kategori Diperdagangkan membentuk kategori yang terpisah dari surat berharga yang ditetapkan untuk Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi. 42 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab IV I S u r a t B e r h a r g a

4. Kategori Surat Berharga

a. Secara umum, surat berharga yang dimilikidibeli dapat dibukukan dalam 4 empat kategori aset keuangan, yaitu: No. Kategori Surat Berharga Keterangan 1 Diukur pada Nilai Wajar melalui Lapor- an Laba Rugi 1 Surat berharga yang dimilikidibeli untuk dijual kem- bali dalam waktu dekat, dan atau untuk memperoleh keuntungan jangka pendek. 2 Surat berharga yang pada saat dibeli ditetapkan untuk Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi fair value option meskipun tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan. Untuk dapat diukur pada nilai wajar tersebut, bank harus memenuhi persyaratan dalam PSAK 55 dan ketentuan yang berlaku lainnya mengenai penggunaan fair value option. 2 Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 1 Surat berharga dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan. 2 Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki surat berharga tersebut hingga jatuh tempo. 3 Pinjaman yang Di- berikan dan Piutang Surat berharga dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. 4 Tersedia untuk Dijual 1 Surat berharga yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kategori Tersedia untuk Dijual. 2 Surat berharga yang dimilikidibeli dimana bank mungkin tidak akan memperoleh kembali pokok surat berharga tersebut secara substansial, yang bukan disebabkan penurunan kualitas surat berharga. b. Surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo terbatas pada surat berharga utang dengan tujuan memperoleh pendapatan bunga dan surat berharga utang tersebut baru akan dicairkan pada saat jatuh tempo. Surat berharga utang tidak boleh diklasifikasikan dalam kategori ini apabila maksud pemilikannya hanya untuk periode yang tidak ditentukan dan Tersedia untuk Dijual untuk menghadapi: P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 43 Bab IV I S u r a t B e r h a r g a 1 Perubahan tingkat bunga pasar dan perubahan yang berhubungan dengan risiko yang sejenis; 2 kebutuhan likuiditas; 3 perubahan dalam ketersediaan dan hasil investasi alternatif; dan 4 perubahan dalam risiko mata uang asing.

5. Reklasifikasi Surat Berharga