Akuntansi lindung nilai atas arus kas

286 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab VI I Tr a n s a k s i D e r i v a t i f 2 Mengakui kerugian atas perubahan nilai wajar swap karena harus membayar suku bunga mengambang yang meningkat Db. Kerugian transaksi derivatif – swap Rp. 17.769.554.189 Kr. Kewajiban derivatif swap Rp. 17.769.554.189 Keuntungan atau kerugian obligasi dan IRS dapat saling hapus. Pada awal hari berikutnya, seluruh jurnal yang berkaitan dengan valuasi dilakukan jurnal balik dan selanjutnya dilakukan valuasi kembali sesuai dengan nilai wajar pada akhir hari. 3 Mengakui akrual pembayaran bunga Obligasi Db. Beban bunga Rp. 25.000.000.000 Kr. Beban bunga yang masih harus dibayar Rp. 25.000.000.000 4 Mengakui akrual pembayaran bunga IRS Db. Pendapatan bunga yang masih harus diterima Rp. 25.000.000.000 Kr. Beban bunga yang masih harus dibayar Rp. 23.750.000.000 Kr. Pendapatan bunga Rp. 1.250.000.000 5 Mencatat pembayaran dan penerimaan bunga Db. KasRekening...Giro BI Rp. 1.250.000.000 Db. Beban bunga yang masih harus dibayar Rp. 23.750.000.000 Kr. Pendapatan bunga yang masih harus diterima Rp. 25.000.000.000

4. Akuntansi lindung nilai atas arus kas

Pada tanggal 1 Januari 2009 Bank D memprakirakan akan melakukan transaksi pembelian Surat Utang Negara SUN forecast transac i on pada tanggal 31 Januari 2009 sebesar Rp. 100 milyar untuk jangka waktu 5 tahun dengan suku bunga 9 yang dibayar se i ap 6 bulan. Bank D berkeinginan untuk mempertahankan suku bunga yang akan diperoleh dari SUN tersebut locking in dengan melakukan strategi lindung nilai melalui pembelian opsi beli call op i on atas SUN sebesar Rp. 100 milyar dengan suku bunga 9 dan jatuh tempo pada 31 Januari 2009 strike date. Atas pembelian opsi beli tersebut, Bank D membayar premi sebesar Rp. 14 juta. Jika suku bunga SUN turun dibawah 9, maka Bank D akan mengeksekusi opsi beli, dan sebaliknya jika suku bunga meningkat diatas 9, maka Bank D i dak akan mengeksekusi opsi beli dan membeli SUN di pasar. Bank D menetapkan transaksi pembelian opsi beli tersebut sebagai instrumen lindung nilai dan lindung nilai akan diukur berdasarkan akumulasi perubahan nilai wajar SUN dan nilai intrinsik intrinsic value dari opsi. P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 287 Bab VI I Tr a n s a k s i D e r i v a t i f Asumsi: - Bank D memenuhi seluruh kondisi akuntansi lindung nilai atas nilai wajar, baik secara prospektif maupun retrospektif. - Untuk memudahkan perhitungan, dalam contoh kasus ini tidak dilakukan estimasi perubahan suku bunga mengambang. - Discount rate yang digunakan untuk mengukur nilai intrinsik opsi adalah sebesar 9. Informasi selanjutnya adalah sebagai berikut: Forward rate SUN untuk posisi 31 Desember 2009 Nilai wajar Opsi Beli nilai waktu Rp. Nilai wajar Opsi Beli nilai intrinsik Rp. 01012009 9 14.000.000 30062009 8 8.000.000 4.055.447.890 1 31122009 - - Jurnal transaksi a. Tanggal 1 Januari 2009 1 Pembelian opsi beli call option Db. Tagihan derivatif opsi Rp. 14.000.000 Kr. KasRekening ....Giro BI Rp. 14.000.000 b. Tanggal 30 Juni 2009 1 Mengakui keuntungan atas perubahan nilai wajar opsi nilai intrinsik karena forward rate suku bunga SUN meningkat 1 Db. Tagihan derivatif opsi Rp. 3.634.395.248 Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif lain Rp. 3.634.395.248 2 Mengakui kerugian atas perubahan nilai wajar opsi Db. Kerugian transaksi derivatif – opsi Rp. 6.000.000 Kr. Tagihan derivatif opsi Rp. 6.000.000 Pada awal hari berikutnya, seluruh jurnal yang berkaitan dengan valuasi dilakukan jurnal balik dan selanjutnya dilakukan valuasi kembali sesuai dengan nilai wajar pada akhir hari. [ 9 - 8 x Rp. 100.000.000.0002] 1 + 4,52 n Σ 9 n 1 288 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab VI I Tr a n s a k s i D e r i v a t i f c. Tanggal 31 Desember 2009 1 Menghentikan pengakuan tagihan derivatif opsi karena pada saat jatuh tempo nilai waktu opsi menjadi nol Db. Kerugian transaksi derivatif – opsi Rp. 8.000.000 Kr. Tagihan derivatif opsi Rp. 8.000.000 2 Mengeksekusi opsi beli SUN dengan suku bunga 9 Db. Surat Utang Negara Rp. 100.000.000.000 Kr. KasRekening....Giro BI Rp. 100.000.000.000 3 Sesuai kebijakan akuntansi bank, keuntungan instrumen lindung nilai yang diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi dalam periode yang sama dengan realisasi dan pengakuan aset keuangan dari suatu prakiraan transaksi. Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif lain Rp. 3.634.395.248 Kr. Keuntungan transaksi derivatif Rp. 3.634.395.248 P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 289 Bab VII I E k s p o r I m p o r

Bab VII Transaksi Ekspor Impor

A. Defi nisi

1. Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari wilayah pabean Indonesia sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 2. Impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar daerah pabean ke dalam wilayah pabean Indonesia sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3. Benefi ciary adalah ekspor i r yaitu pihak kepada siapa LC dibuka penerima LC. 4. Impor i r adalah pembeli yaitu pihak yang memberi amanat kepada issuing bank untuk membuka LC. 5. Issuing bank adalah bank penerbit LC. 6. Advising bank adalah bank yang diminta oleh issuing bank untuk menyampaikan LC kepada Benefi ciary. 7. Paying bank adalah bank yang melakukan pembayaran sight LC atau deferred payment LC. 8. Confi rming bank adalah bank yang ikut menjamin pembayaran LC kepada benefi ciary atas penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai syarat LC dengan membubuhkan konfi rmasinya pada LC yang bersangkutan. 9. Accep i ng bank adalah bank yang menjamin pembayaran wesel ekspor berjangka yang diterbitkan atas dasar usance LC dengan melakukan akseptasi pada wesel yang bersangkutan. 10. Nego i ai ng bank adalah bank yang melakukan pembayaran kepada ekspori r dan mengajukan reimbursement claim kepada issuing bank atau paying bank atau reimbursing bank. 11. Reimbursing bank adalah bank yang telah mendapat otorisasi dari issuing bank untuk membayar reimbursement claim dari nego i ai ng bank. Catatan: Dalam Bab VII termasuk pengaturan transaksi Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri SKBDN.