258
I
P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a
Bab VI
I
Tr a n s a k s i D e r i v a t i f
3 Lindung nilai atas komitmen pasti untuk membeli atau menjual aset atau kewajiban non keuangan dalam mata uang asing.
c. Penghentian akuntansi lindung nilai atas arus kas Akuntansi lindung nilai atas arus kas dapat dihentikan secara prospektif dalam
kondisi-kondisi berikut, yaitu: 1 Tiga kondisi sebagaimana pada penghentian akuntansi lindung nilai atas nilai
wajar pada angka 5 huruf e di atas; dan 2 Prakiraan transaksi tidak diharapkan akan terjadi sehingga lindung nilai dapat
dihentikan. Penghentian tidak dapat dilakukan jika transaksi diperkirakan masih akan terjadi
namun kemungkinannya tidak besar no longer highly probable, karena masih diharapkan dapat terjadi.
7. Akuntansi Lindung Nilai atas Investasi Neto pada Operasi di Luar Negeri
a. Lindung nilai atas investasi neto pada operasi di luar negeri merupakan lindung nilai atas kepentingan interest bank pelapor atas aset bersih pada operasi di
luar negeri, yang mencakup perusahaan anak, perusahaan asosiasi, perusahaan patungan, danatau cabang dari bank pelapor yang melakukan kegiatan usaha di
luar negeri atau dalam mata uang yang berbeda dengan bank pelapor. b. Investasi neto pada operasi di luar negeri mencakup item moneter yang merupakan
piutang dari atau utang pada operasi di luar negeri yang berjangka panjang. Item moneter dapat merupakan item yang penyelesaiannya tidak direncanakan maupun
tidak akan mungkin terjadi di masa datang. c. Instrumen derivatif seperti forwards dan swaps dan non derivatif seperti Kredit
dalam mata uang asing dapat digunakan sebagai instrumen lindung nilai atas investasi neto pada operasi di luar negeri.
Sebagai contoh:
Bank A di Indonesia mempunyai perusahaan anak di Hong Kong dengan mata uang fungsional HKD. Nilai bersih aset perusahaan anak tersebut adalah HKD 50 milyar.
Untuk melindungi nilai investasi di perusahaan anak terhadap risiko nilai tukar, Bank A melakukan transaksi jual forward sebesar HKD 50 milyar dan membeli IDR pada harga
yang telah ditentukan. Bank A dapat menerapkan akuntansi lindung nilai atas investasi neto pada perusahaan anak di Hong Kong sebesar HKD 50 milyar dengan transaksi
foreign exchange forward.
P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a
I
259 Bab VI
I
Tr a n s a k s i D e r i v a t i f
8. Akuntansi Lindung Nilai Portofolio Por f olio Hedge
a. Lindung nilai portofolio merupakan lindung nilai terhadap sekelompok komitmen pasti, aset, kewajiban, atau prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi dengan
karakteristik risiko yang sejenis. Umumnya, risiko yang dilindung nilai berdasarkan basis portofolio adalah risiko suku bunga dan pelunasan dipercepat.
b. Lindung nilai portofolio dapat dilakukan dengan lindung nilai atas nilai wajar atau arus kas bergantung pada portofolio risiko yang dilindung nilai, sepanjang
memenuhi 2 kondisi berikut: 1 Item individual dalam portofolio terekspos risiko yang sama yang akan dilindung
nilai; dan 2 Perubahan nilai wajar dari setiap item individual dalam portofolio yang terkait
dengan risiko yang dilindung nilai diperkirakan proporsional dengan perubahan nilai wajar secara keseluruhan.
c. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam penerapan akuntansi lindung nilai portofolio antara lain mencakup:
1 Identifikasi portofolio
item yang akan dilindung nilai, yang dapat meliputi aset atau kewajiban atau kombinasi dari keduanya. Portofolio aset atau kewajiban
yang akan dilindung nilai harus merupakan item yang juga telah memenuhi persyaratan lindung nilai secara individual.
2 Penetapan secara spesifik risiko yang akan dilindung nilai, misalnya risiko suku bunga acuan benchmark interest rate risk.
3 Penetapan portofolio ke dalam periode-periode tertentu, misalnya periode berdasarkan tanggal penyesuaian tingkat bunga atau pelunasan dipercepat
sesuai perkiraan dan bukan sesuai kontrak. 4 Penetapan posisi terbuka neto net open position pada setiap periode dan
jumlah posisi terbuka neto yang akan dilindung nilai. 5 Penetapan
item yang akan dilindung nilai. Posisi terbuka neto dari suatu porto- folio bukan merupakan item yang dilindung nilai. Meskipun suatu portofolio
dapat mencakup posisi aset dan kewajiban keuangan, namun bank harus mene- tapkan posisi yang merupakan item yang dilindung nilai pada setiap periode,
yaitu suatu jumlah aset atau kewajiban keuangan tertentu yang sama dengan jumlah posisi terbuka neto.
6 Penetapan instrumen lindung nilai untuk setiap periode, yang dapat meliputi suatu portofolio derivatif dengan posisi risiko yang dapat saling hapus dengan
item yang dilindung nilai.
260
I
P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a
Bab VI
I
Tr a n s a k s i D e r i v a t i f
7 Pengukuran efektivitas lindung nilai pada saat penetapan awal dan periode selanjutnya untuk memastikan bahwa lindung nilai sangat efektif. Bank harus
memiliki prosedur dan dokumentasi untuk memastikan efektivitas lindung nilai.
8 Pengukuran perubahan nilai wajar dari item yang dilindung nilai yang terkait dengan risiko yang dilindung nilai dan instrumen lindung nilai.
9 Pengakuan efektivitas lindung nilai. Jika lindung nilai 100 efektif, maka dampak neto terhadap laporan laba rugi adalah nol. Namun, jika lindung nilai
tidak efektif, maka perbedaan antara perubahan nilai instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai diakui dalam laporan laba rugi.
D. Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan pengukuran 1. Deriva
i f
a. Pada saat pengakuan awal inception date dan pengukuran selanjutnya, instrumen derivatif diakui di neraca dan diukur pada nilai wajar terlepas apakah memenuhi
kriteria akuntansi lindung nilai atau tidak, kecuali: 1 Instrumen derivatif dengan variabel yang mendasari underlying dalam bentuk
instrumen ekuitas yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar unquoted equity instrument, yang diakui dan diukur pada harga perolehan sampai tanggal
berakhirnya transaksi tersebut; dan 2 Instrumen derivatif yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, yang
diakui pada harga perolehan sampai tanggal berakhirnya transaksi tersebut. b. Umumnya, nilai wajar instrumen derivatif pada saat pengakuan awal adalah
nol. Pada saat pengukuran selanjutnya, nilai wajar instrumen derivatif harus diukur menggunakan harga penawaran bid price untuk long position atau harga
permintaan ask price untuk short position pada setiap akhir hari. Bank dapat menggunakan nilai tengah mid price dari harga pasar untuk menentukan nilai
wajar dari setiap long maupun short position yang terekspos pada risiko pasar yang saling hapus yaitu jika memiliki kesamaan pada variable yang mendasari
dan tanggal jatuh tempo dan melakukan penyesuaian ke harga penawaran atau permintaan bid-ask spread adjustment atas posisi terbuka neto pada setiap
tanggal laporan, baik laporan interim maupun laporan tahunan.