86
bagaimana. Kalau dana untuk itu nggak ada kendala ya juga, ya mungkin tergantung kedepannya juga ya, tergantung pimpinan juga ya.
109
Orang-orangnya saling terbuka dan saling sharing dalam mengatasi kendala dan permasalahan yang ada di kantor terutama permasalahan
kegiatan pendidikan dan pelatihan.
110
C. Pembahasan
Pada bagian ini penulis akan menjelaskan secara singkat analisis dari hasil penelitian penulis pada bab 4. Hasil penelitian upaya penyelenggara perpustakaan
dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor yaitu Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten
Bogor telah merencanakan kegiatan ini dalam setiap periode kerja. Kegiatan yang telah direncanakan dan sudah berlangsung yaitu kegiatan seminar serta pelatihan
di bidang ilmu perpustakaan. Sedangkan kegiatan magang dan studi banding masih dalam tahap perencanaan dan belum berjalan.
Kegiatan ini merujuk kepada ketetapan Lembaga Induk yaitu memberikan kepada satu pustakawan secara bergilir atau pemerataan dalam setiap kegiatan
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor. Sehingga perencanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor diatur secara terpusat. Dengan sistem terpusat ini, Perpustakaan Umum Daerah
Kabupaten Bogor melakukan koordinasi. Bentuk koordinasi berupa rapat koordinasi, surat menyurat serta komunikasi melalui telepon. Lembaga Induk
memberikan fasilitas berupa akomodasi, transportasi dan konsumsi kepada
109
Wawancara pribadi dengan Ferry Adnan. 07 Mei 2014
110
Wawancara pribadi dengan Andri Wijayanto. 07 Mei 2014
87
pustakawan yang mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan. Kebijakan Lembaga Induk pun menjadi suatu masalah bagi rencana yang dibuat oleh
Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor. Masalah tersebut berupa kurang tepatnya rencana kegiatan kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia yang telah di buat oleh Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor. Upaya pustakawan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan ditinjau dari
segi kegiatan formal, non-formal dan informal. Dalam kegiatan formal terdapat 4 orang pustakawan yang tidak melakukan kegiatan ini. Tetapi 4 orang pustakawan
tidak beringinan melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan secara formal atau kuliah di bidang ilmu perpustakaan, karena faktor yang mempengaruhi yaitu
waktu, biaya, usia serta malas dalam mengikuti pendidikan formal dalam bidang ilmu perpustakaan. Dalam segi non-formal, semua pustakawan sudah
melaksanakan kegiatan ini dalam tingkat Kabupaten, Provinsi serta nasional. Kegiatan non-formal ini berupa seminar, pelatihan, workshop serta lokakarya.
Kegiatan mencakup tentang pemerintahan pada umumnya, bidang perpustakaan umum, sampai tema yang sesuai dengan kerja masing-masing staf perpustakaan.
Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi staf perpustakaan dalam pengetahuan mengelola perpustakaan umum. Sedangkan dalam kegiatan informal, pustakawan
Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor melakukan kegiatan berupa membaca buku, berdiskusi kepada teman sejawat dan mengajukan diri dalam
kegiatan pendidikan dan pelatihan tanpa adanya tawaran dari penyelenggara perpustakaan serta melakukan kunjungan ke perpustakaan lain yang bertujuan
melakukan penelitian sederhana.
88
Kendala dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dirasakan oleh pihak penyelenggara perpustakaan dan pustakawan Perpustakaan
Umum Daerah Kabupaten Bogor. Bagi penyelenggara perpustakaan, kendala tersebut yaitu masih adanya pustakawan yang kurang dalam mengembangkan
potensi diri. Penyelenggara perpustakaan mengatasi kendala tersebut dengan cara memberikan kompensasi kedisplinan dan tunjangan. Kendala lain berupa
kebijakan Lembaga Induk yang hanya memberikan kepada satu orang pustakawan dalam setiap kegiatan pendidikan dan pelatihan. Dengan kendala seperti itu,
penyelenggara perpustakaan mengatasinya dengan cara menghimbau kepada pustakawan untuk melakukan presentasi kepada teman sejawat mengenai kegiatan
pendidikan dan pelatihan yang telah dilakukan. Sedangkan kendala dalam tema yang tidak sesuai dalam suatu kegiatan pendidikan dan pelatihan belum dapat
teratasi karena kurangnya informasi mengenai kegiatan pendidikan dan pelatihan yang akan dilakukan, misalkan dalam kegiatan seminar atau pelatihan.
Bagi pustakawan kendala tersebut adalah usia, biaya, keterbatasan waktu dalam berdiskusi kepada teman sejawat, dan kemampuan dalam bahasa asing.
Pustakawan mengatasi kendala usia dengan cara bertanya kepada pustakawan yang lebih muda usianya dan mempunyai daya ingat yang kuat. Mengatasi
kendala waktu dengan cara waktu untuk diskusi atau bertanya kepada teman sejawat dengan cara menggunakan jam istirahat untuk melakukan kegiatan diskusi
atau bertanya kepada teman sejawat. Mengatasi kendala kemampuan dalam berbahasa asing dengan cara bantuan katalog online, mempelajari bahasa asing
secara mendalam serta bertanya kepada teman sejawat yang lebih mengerti bahasa asing. Sedangkan kendala biaya belum dapat teratasi karena kurangnya biaya yang
89
dimiliki pustakawan tersebut dan kurangnya informasi dalam pengajuan beasiswa yang dilakukan oleh pemerintah. Kendala terbatasan waktu dalam penyampaian
materi pendidikan dan pelatihan. Kendala tersebut diatasi dengan memperpanjang waktu dalam penyampaian materi pendidikan dan pelatihan, berupaya pustakawan
agar mengerti apa yang dipelajarinya. Kendala Presentasi pendidikan dan pelatihan dengan lebih banyak teorinya daripada praktek, cara mengatasinya pihak
penyelenggara kegiatan pendidikan dan pelatihan harus mengatasi dengan cara penyampaian materi itu harus seimbang dalam penyampaian materi pendidikan
dan pelatihan. Kendala SDM yang lanjut usia kurang mampu menangkap materi yg diberikan, seharus pihak penyelenggara harus mengatasi kendala tersebut
dengan pemberian kesempatan SDM yang usianya muda dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan, sehingga dapat menerima dan mengingat materi dengan
baik.