51
c. Pendidikan Informal
Selain pendidikan formal dan non formal bagi pustakawan, pendidikan informal pun dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas kepustakawanan.
Pendidikan secara informal ini sangat berpengaruh terhadap kemauan diri pribadi pustakawan tersebut meningkatkan kualitas. Kegiatan yang dapat dilakukan yaitu
seperti belajar sendiri, terutama membaca dan belajar dari pengalaman diri sendiri serta orang lain atau sering melakukan diskusi secara informal dengan sesama
pustakawan. Sedangkan kegiatan lainnya yang mampu menunjang pendidikan informal antara lain seperti berkaryawisata, bertukar pengalaman, kunjung
mengunjungi antar sesama pustakawan atau kunjungan kerja pustakawan.
66
Pengembangan diri sendiri oleh pustakawan tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh sesama pustakawan tetapi dapat dilakukan antar pustakawan
dengan pemustaka. Pengembangan diri ini dilakukan dengan cara saling berbagi pengetahuan dari hasil seminar, workshop atau pelatihan dan dari buku-buku yang
telah dibaca oleh pemustaka atau pustakawan. Dengan cara ini pustakawan diharapkan
mampu mengambil
manfaat dan
dapat mengembangkan
pengetahuannya.
67
Nusantari, 2009
66
Hermawan S, Rachman dan Zen, Zulfikar. Etika Kepustakawanan.Jakarta: Sagung Seto, 2006, h. 159-160
67
Anita Nusantari. Penerapan Manajemen Pengetahuan untuk Meningkatkan Kinerja Perpustakaan Tinggi. Artikel diakses pada 6 Juni 2014 dari
www.pnri.go.idMajalahOnline
52
F. Pelatihan
yang dilaksanakan Sumber Daya Manusia Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor
1. Pengertian Pelatihan
Pengertian pelatihan menurut Olaniyan , “training is a systematic
development of the knowledge, skills and attitudes required by employees that: perform adequately on a given task or job”. Dari pengertian yang dikemukakan
oleh Olaniyan bahwa pelatihan merupakan upaya pengembangan yang sistematis dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan oleh pegawai untuk
melakukan tugas atau pekerjaan yang diberikan.
68
Hal ini diamati pula oleh Adeniyi seperti dikutip oleh Olaniyan dan Ojo, mengungkapkan “staff training and development is a work activity that can make
a very siginificant contribution to the overall effectiveness and profitability of an organization”.
69
Pelatihan merupakan media untuk membangun sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan dan meningkatkan kinerja yang dihasilkan dalam
pekerjaan. Upaya pelatihan memungkinkan sumber daya manusia untuk memperluas kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap pekerjaan.
68
Olaniyan D.A. and Lucas B. Ojo. Staff training and development: a vital tool for organizational effectiveness. European Journal of Scientific Research, Vol.24, No.3. diakses pada
6 Juni 2014 dari http:www.eurojournals.comejsr_24_3_01.pdf
69
Olaniyan D.A. and Lucas B. Ojo. Staff training and development: a vital tool for organizational effectiveness. European Journal of Scientific Research, Vol.24, No.3.
diakses pada 6 Juni 2014 dari http:www.eurojournals.comejsr_24_3_01.pdf