20
Sehingga bagi penulis, seorang pustakawan adalah orang yang bekerja di perpustakaan dengan pengetahuan tentang kepustakawanan yang dimilikinya,
tanpa melihat status sebagai PNS atau Non PNS, serta mampu bekerja secara professional.
2. Tugas dan Kewajiban Pustakawan a. Tugas Pustakawan
Sebagai pustakawan tentu memiliki tugas dalam melakukan pekerjaannya. Tugas tersebut adalah tugas kepustakawanan yang wajib dilakukan oleh setiap
pustakawan. Tugas pokok pustakawan yaitu melakukan kegiatan teknis perpustakaan seperti pengadaan dan pengolahan bahan pustaka serta pelayanan
perpustakaan, menyimpan dan melestarikan serta menyebar informasi, memberikan penyuluhan tentang manfaat perpustakaan kepada masyarakat dan
melakukan pameran tentang hasil dari kegiatan perpustakaan kepada masyarakat dan kemampuan sumber informasi perpustakaan.
31
Sebagai seorang professional, pustakawan hendaknya dapat melakukan pembinaan dan pengembangan program dan sistem informasi secara tepat guna
yang dapat memenuhi kebutuhan pemustaka. Pustakawan professional ini dibantu oleh seorang teknisi perpustakaan dalam memperoleh dan mempersiapkan materi
dan membantu pemustaka dalam menemukan informasi.
32
31
Hermawan S, Rachman dan Zen, Zulfikar. Etika Kepustakawanan.Jakarta: Sagung Seto, 2006, h. 50-53
32
Zannudin. Kebutuhan Pustakawan Profesional di Propinsi Sumatra Utara. Artikel diakses pada 6 Maret 2014 dari
http:eprints.rclis.org
21
Menurut Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, tugas pustakawan ditinjau dari segi jabatannya adalah
pustakawan, asisten pustakawan, tenaga fungsional dan tenaga administrasi. Seorang pustakawan dengan pendidikan Strata 1 bidang perpustakaan atau bidang
lain yang memiliki kompetensi dalam pengelolaan perpustakaan bertugas melaksanakan tugas keprofesian dalam bidang perpustakaan. Asisten pustakawan
dengan pendidikan diploma memiliki tugas sebagai penunjang keprofesian dalam bidang perpustakaan. Tenaga fungsional dengan pendidikan kejuruan atau
keahlian tingkat kesarjanaan dengan tugas melaksanakan pekerjaan penunjang keprofesian seperti pranata komputer dan kearsipan. Sedangkan tenaga
administrasi melaksanakan
tugas kegiatan
kepegawaian, keuangan,
kerumahtanggaan, perlengkapan, penjilidan, pelistrikan dan lain-lain. Tenaga tersebut diartikan sebagai pelengkap tugas kepustakawanan.
33
Sesuai dengan penjelasan di atas, secara singkat tugas pustakawan meliputi: kegiatan manajerial maupun teknis perpustakaan. Pembagian tugas juga
dilihat dari segi kemampuan dan tingkat atau jabatan pustakawan itu sendiri.
33
Departemen Pendidikan Nasional RI DIrektorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi ed. 3. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional RI DIrektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2005, h. 25-26
22
b. Kewajiban Pustakawan
Kewajiban pustakawan telah dituangkan dalam Kode Etik Pustakawan Indonesia. Kewajiban tersebut meliputi: kewajiban umum, kewajiban kepada
organisasi dan profesi, kewajiban antar sesama pustakawan dan diri sendiri.
34
Kewajiban umum pustakawan meliputi: mengemban tugas pendidikan dan penelitian serta mengamalkan ilmu pengetahuannya kepada masyarakat, menjaga
martabat dan moral serta mengutamakan pengabdian pada bangsa dan Negara, menghargai dan mencintai kepribadian dan kebudayaan Indonesia serta menjaga
kerahasiaan informasi yang diperoleh dari masyarakat yang dilayani. Kewajiban kepada organisasi dan profesi yaitu memanfaatkan Ikatan Pustakawan Indonesia
sebagai sarana kerjasama, konsultasi dalam pengembangan profesi, memberikan kontribusi seperti tenaga, pikiran, dan dana kepada organisasi untuk kepentingan
pengembangan ilmu dan perpustakaan di Indonesia serta menjaga nama baik Ikatan Pustakawan Indonesia. Kewajiban antar sesama pustakawan yaitu menjalin
hubungan baik, saling membantu, menasehati dan menghargai pendapat dan sikap antar sesama pustakawan. Kewajiban terhadap diri sendiri yaitu selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang perpustakaan, menjaga tingkah laku dan kesehatan serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
Mengacu kepada kewajiban pustakawan terhadap diri sendiri di atas, Santoso 2001 menambahkan bahwan kewajiban pustakawan meliputi: menjaga
tingkah laku dari perbuatan curang, merugikan dan membahayakan dalam bekerja,
34
B asyral Hamidy Harahap dkk. Kiprah Pustakawan: Seperempat Abad Ikatan
Pustakawan Indonesia 1973-1998. Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Pustakawan Indonesia, 1998, h. 1-3
23
memelihara hubungan baik dengan pemustaka dan sesama pustakawan serta berpegang teguh pada peraturan kerja.
C. Standar Kompetensi Pustakawan
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 1 ayat 8 menerangkan bahwa pustakawan adalah seseorang
yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan danatau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan
pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Saiful-Haq dkk menambahkan bahwa dalam penyusunan dan pengelolaan tenaga kerja perpustakaan dibutuhkan sebuah
kompetensi.
35
Kompetensi yang diartikan oleh Perpustakaan Nasional RI dalam Rekomendasi Komisi I: program pengembangan karir pustakawan berbasis
kompetensi yaitu kemampuan seseorang yang mecakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dapat terobservasi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan.
36
Menurut Ernawati kompetensi adalah pencapaian standar kinerja oleh pustakawan dengan cara pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dimiliki
oleh pustakawan yang disesuaikan dengan lembaga induk sebagai tempat bekerja
35
Rizal Saiful Haq. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h. 45
36
Perpustakaan Nasional RI. “Rekomendasi Komisi I: Program pengembangan karir pustakawan berba
sis kompetensi”. Artikel diakses pada 16 Mei 2012 dari httppustakawan.pnri.go.id
.