17
tenaga, sarana dan prasarana, serta dana yang dimiliki dan atau dikuasai oleh perpustakaan. Jadi sumber daya manusia di perpustakaan disebut dengan
pustakawan. Pustakawan pun sebagai salah satu faktor pendukung bagi perpustakaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyedia
informasi bagi masyarakat. Zainuddin menambahkan bahwa pustakawan hendaknya mampu mengatasi setiap persoalan dalam bidang kepustakawanan
serta dapat mengikuti perkembangan pelayanan secara terus menerus
21
. Kedudukan pustakawan pun telah ditetapkan sebagai tenaga kerja di
perpustakaan. Penetapan pustakawan sebagai tenaga kerja perpustakaan terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan pada pasal 29 ayat 1 yang berbunyi tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan. Dengan penjelasan pustakawan
sebagai tenaga kerja di perpustakaan, maka bab ini penulis akan lebih menjelaskan mengenai pustakawan, tugas, dan kewajiban serta standar
kompetensi pustakawan.
1. Pengertian Pustakawan
Dalam Online Dictionary for Library and Information Science menyatakan bahwa pustakawan adalah Seseorang yang terlatih secara profesional bertanggung
jawab untuk mengurus perpustakaan dan isinya, termasuk pemilihan, pengolahan, dan organisasi bahan dan penyampaian informasi, instruksi, dan layanan pinjaman
untuk memenuhi kebutuhan penggunanya untuk melihat contoh-contoh, mencoba pencarian kata kunci pada istilah di Google Images. Dalam online, peran
21
Zaslina Zannudin. Kebutuhan Pustakawan Profesional di Propinsi Sumatra Utara. Artikel diakses pada 6 Februari 2014 dari
http:eprints.rclis.org
18
pustakawan adalah untuk mengelola dan menyedia akses ke informasi dalam bentuk elektronik.
22
Menurut Eileen Abels dkk secara luas pustakawan termasuk kedalam information professional. information professional adalah orang yang
menggunakan informasi dalam membantu lembaga induk dalam mencapai tujuannya. Pekerjaan yang dilakukan yaitu pengembangan, penyebaran dan
pengelolaan serta pelayan informasi.
23
Menurut Sutarno NS dalam buku Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktik, pustakawan diartikan sebagai semua tenaga kerja yang berada
dan bekerja di perpustakaan, baik sebagai pemimpin, staf maupun pelaksana teknis operasional.
24
Lebih jauh Sudarsono menjelaskan pustakawan adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi instansi pemerintah dan atau unit
tertentu lainnya. Sehingga jabatan seorang pustakawan PNS adalah jabatan fungsional
25
. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Bersama SEB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian
22
Joan M Reitz. Online Dictionary of Library and Information Science. Artikel diakses pada 23 Mei 2014 dari
http:www.abc-clio.comODLISsearchODLIS.aspx
23
Eileen Abels dkk. Compentencies for information professionals of the 21
st
Century. Revised edition, June 2003. Artikel diakses pada 7 Februari 2014 dari
http:www.sla.orgcontentlearnmemberscompetenciesindex.cfim
24
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto, 2006, h. 76
25
Blasius Sudarsono. Pustakawan Cinta dan Teknologi. Jakarta: Sagung Seto, 2009, h. 76
19
Negara BAKN No. 53469MPK1988 dan No. 15SE1988 tentang Angka Kredit bagi Jabatan Pustakawan.
26
Pengertian pustakawan di atas berbeda menurut Ikatan Pustakawan Indonesia IPI yang menyatakan bahwa pustakawan adalah seorang professional
yang berkarya di bidang perpustakaan dan dokumentasi dan tidak membedakan status PNS atau Non PNS. Sedangkan dalam Kode Etik Pustakawan Indonesia
menjelaskan bahwa pustakawan adalah seoarang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
tugas lembaga induknya didasari dengan pengetahuan kepustakawanan yang dimilikinya melalui pendidikan.
27
Pengetahuan tentang kepustakawanan itu sendiri menurut Sudarsono adalah ilmu dan profesi di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
28
Orang yang melaksanakan profesinya disebut professional. Jadi, bila pustakawan
tersebut menjalankan tugasnya di bidang ini disebut professional.
29
Dreher mengartikan pustakawan yang professional yaitu pustakawan yang melaksanakan tugasnya dengan kemampuan tinggi dan memiliki banyak
kemampuan yang
meliputi kemampuan
dalam kognitif,
afektif dan
psikomotorik.
30
26
Soetminah. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius, 1992, h. 161-162
27
Hermawan S, Rachman dan Zen, Zulfikar. Etika Kepustakawanan.Jakarta: Sagung Seto, 2006, h. 50-53
28
Blasius Sudarsono. Pustakawan Cinta dan Teknologi. Jakarta: Sagung Seto, 2009, h. 86
29
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan.Jakarta: Gramedia, 2010, h. 39
30
Aziz, Safrudin. Strategi Peningkatan Mutu pada Perpustakaan Perguruan Tinggi. Artikel diakses pada 6 Maret 2014 dari
www.pnri.go.idMajalahOnline
.