Pelatihan untuk Pustakawan TINJAUAN LITERATUR

38 spesifik, yaitu : manajemen arsip atau pembuatan thesaurus records management or thesaurus construction atau berdasarkan topik khusus based on a particular topic, yaitu informasi perusahaan, publikasi resmi, atau statistik bisnis company information, official publications or business statistics. 61 Patricia Layzell Ward seperti dikutip oleh Barbara Allan, mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan untuk manager informasi information manager, yaitu : a. Keterampilan interpersonal dapat dikembangkan melalui : -Hubungan dengan kolega relationship with colleagues -Komunikasi dengan semua level communication at all levels -Keterampilan diagnostik diagnostic skills -Menangani perubahan dan konflik handling change and conflict b. Keterampilan teknik dapat dikembangkan melalui : -Pembuatan indeks dan tesaurus indexing and thesauri construction -Menangani informasi dan teknologi dari yang sederhana sampai yang kompleks information handling and technology from the simple to the complex -Keterampilan mengajar teaching skills -Mengefektifkan biaya costing and assesment of cost-effectiveness 61 Barbara Allan. Training skills for information and library staff. British : Library Association Publishing, 2000, h. 214 39 -Bahasa languages Menurut Michael G. Williamson saperai dikutip oleh Barbara Allan pada umumnya pelatihan dapat dipisahkan dalam lima kategori, yaitu : 1. Pengetahuan: akuisisi fakta the acquisition of facts, informasi information dan prinsip-prinsip principles. 2. Pelatihan keterampilan: menjadi mahir pada tindakan fisik yang khusus becoming adept in particular physical actions, contohnya mengoperasikan komputer. 3. Teknik: menerapkan pengetahuan dan keterampilan pada situasi kehidupan yang nyata melibatkan pendapat dan membuat keputusan the application of knowledge and skill in a real-life situation involving judgement and decision making. 4. Sikap pelatihan Attitude training : Mencoba merubah sikap dasar merupakan hal sulit bagi pengajar tetapi bisa menjadi esensial di banyak aspek kerja attempting to change basic attitudes can be filled with difficulty for the trainer but can be essential in many aspects of our work, contohnya Health and Safety Training. 5. Pengalaman Experience : Kebiasaan dari bentuk sebelumnya di atas merupakan satu periode waktu dan dalam suatu jenis situasi regular 40 practice of all the previous forms over a period of time and in a variety of situations. 62

G. Penelitian Terdahulu

Dalam sub-bab ini, penulis memberikan beberapa penelitian terdahulu mengenai pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di perpustakaan. Penyantuman penelitian di bawah ini bertujuan agar penelitian yang penulis lakukan berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya. Penelitian yang dilakukan Wening Kurniati Dewi Lakhsmi dengan judul “Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Perpustakaan Umum Kotamadya dan Perpustakaan Umum Soemantri Brodjonegoro Pemerintah DKI Jakarta” pada tahun 2008. Tujuan penelitian tersebut yaitu untuk memperoleh gambaran tentang 1 kondisi sumber daya manusia di perpustakaan umum yang digambarkan oleh responden, 2 pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang telah dilakukan, 3 upaya yang telah dilakukan oleh staf perpustakaan umum untuk mengembangkan wawasan dan keterampilan serta 4 program pelatihan dan pengembangan yang telah diikuti oleh para staf dapat membantu dalam melaksanakan pekerjaan. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode survai. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan, bahwa secara umum program dan jumlah pelaksanaan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di perpustakaan umum masih belum memuaskan serta belum dapat mencakup keseluruhan staf yang ada. 62 Barbara Allan. Training skills for information and library staff. British : Library Association Publishing, 2000, h. 227 41 Sebagian besar staf perpustakaan umum merupakan lulusan SLTA dan belum memperoleh pendidikan formal dalam bidang perpustakaan. Meskipun demikian, staf perpustakaan memiliki keinginan untuk maju yang cukup tinggi dan bersedia untuk mengikuti program pelatihan dan pengembangan. Selain program pelatihan di luar dam seminar, perpustakaan umum mengadakan pelatihan di dalam dan rotasi kerja untuk meningkatkan kemampuan kerja. Kendala yang dihadapi adalah hal dana dan minimnya pendidikan yang dimiliki oleh para staf sebagai salah satu syarat untuk mengikuti acara pelatihan. Materi yang pernah diterima yaitu materi kepustakawanan tradisional dan materi yang mangacu pada ilmu-ilmu komputer, komunikasi, dan linguistik. Sedangkan pengetahuan dan kehalian yang dibutuhkan staf adalah pengetahuan komunikasi, komputer dan teknologi informasi, pengadaan, manajemen perpustakaan, pembuatan deskripsi bibliografi dan nomor kalsifikasi, bahasa inggris, dang pengetahuan dalam pembuatan indeks. Perbedaan pada penelitian penulis yaitu terletak pada objek yang memfokuskan kepada sumber daya manusia yang memiliki pendidikan latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan dan tidak pendidikan latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan, tujuan penelitian yaitu mengetahui upaya dan kendala yang dihadapi oleh penyelenggara perpustakaan dan sumber daya manusia dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia. Metode penelitian dalam penelitian yang penulis lakukan pun berbeda, yaitu menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 42 Penelitian yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan: studi kasus di Perpustakaan RSUP Fatmawati” oleh Cintia Septiani, tahun 2008 yang bertujuan untuk memahami manajemen sumber daya manusia yang meliputi penerapan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating dan controlling serta hambatan yang dihadapi di dalam manajemen sumber daya manusia Perpustakaan RSUP Fatmawati. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen sumber daya manusia di Perpustakaan RSUP Fatmawati telah dilakukan secara konsisten. Dalam mengelola sumber daya manusia yang ada, perpustakaan menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating dan controlling. Hanya saja fungsi-fungsi manajemen tersebut tidak berdasarkan pada teori ilmu manajemen, tetapi berdasarkan kebutuhan dan pengalaman yang ada di perpustakaan. Hambatan yang dihadapi adalah perencanaan pengembangan yang terkadang tidak semua dapat terlaksana, keterbatasan sumber daya manusia yang ada di perpustakaan serta adanya kendala yang terkadang dihadapi oleh pimpinan perpustakaan di dalam mengarahkan dan mengerakkan staffnya. Perbedaan pada penelitian yang penulis lakukan tidak meneliti mengenai manajemen sumber daya manusia di perpustakaan sesuai dengan teori manajemen di atas. Penelitian yang penulis lakukan lebih mengarah kepada pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia ditinjau dari segi upaya dan kendala yang dihadapi SDM dan penyelenggara perpustakaan dan sumber daya manusia dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia. 43 Sedangkan penelitian yang berjudul Efektivitas Pola Pembinaan Sumber Daya Perpustakaan oleh Heryati Suryantini, Tuti Sri Sundari, dan Suni Triani yang diterbitkan oleh Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Jurnal Pertanian Vol. 16, Nomor 1 Tahun 2007 bertujuan untuk mengetahui kemampuan sumber daya perpustakaan lingkup Departemen Pertanian, materi pembinaan yang telah diberikan dan aplikasinya di masing-masing perpustakaan, serta mengevaluasi efektivitas pola pembinaan. Tipe penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan metode survai. Hasil yang didapat yaitu lebih dari separuh responden 55,56 telah dibina kurang dari 4 kali durasi 1-2 hari. Materi pembinaan yang diterima meliputi pengolahan bahan pustaka, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan pangkalan data. Materi pembinaan yang telah diaplikasikan lebih dari 75 meliputi pengeolahan bahan pustaka, pelayanan informasi secara manual dan elektronis, dan penataan koleksi, sedangkan materi pengembangan jaringan baru sedikit diaplikasikan. Materi pembinaan yang paling dibutuhkan adalah pengembangan pangkalan data, penyebaran informasi terbaru, dan pengembangan situsweb. Sebagian besar responden 85,19 menyatakan pembinaan dengan cara magang di PUSTAKA paling efektif. Hambatan utama yang dialami responden dalam mengaplikasikan hasil pembinaan adalah ketersediaan fasilitas. Secara garis besar, penelitian di atas yaitu meneliti mengenai efek dari kegiatan pembinaan sumber daya manusia di perpustakaan yang telah sebelumnya oleh SDM di perpustakaan. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan penulis adalah pendidikan dan pelatihan sumber daya perpustakaan sebelum melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan. Lebih lanjut penulis menitikberatkan kepada