Kendala dan Cara Mengatasinya oleh Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor

83

b. Kendala dan Cara Mengatasinya oleh Pustakawan

Terdapat beberapa kendala yang dialami oleh pustakawan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor. Dalam penelitian ini ditemukan beberapa yang dialami oleh pustakawan. Kendala tersebut berupa usia, biaya, waktu dan kemampuan dalam bahasa asing . Salah satu informan yaitu JR memiliki kendala berupa biaya dan waktu untuk mengikuti kuliah. Dalam mengatasi kendala ini, informan tidak dapat mengatasi kendala yang dialaminya. Berikut adalah pernyataan JR: Ya kalau kendala saya sendiri dalam pengembangan karir paling biayanya untuk kuliah terus waktu juga. Kalau kita kuliah kan waktu kerja kita kan dari pagi sampai sore jadi sudah waktu kita sudah habis buat kerja. 103 Kendala waktu juga dialami oleh RN. berbeda dengan JR, waktu yang dimaksud oleh RN adalah kurangnya waktu untuk kegiatan diskusi atau bertanya kepada teman sejawat. Informan mengatasi kendala waktu untuk diskusi atau bertanya kepada teman sejawat dengan cara menggunakan jam istirahat untuk melakukan kegiatan diskusi atau bertanya kepada teman sejawat. Hal tersebut tercermin dalam wawancara dengan RN yaitu sebagai berikut: Ya mungkin kendalanya itu keterbatasan waktu. Kita kan kadang-kadang sudah capek dengan tugas kita, jadi kadang-kadang menyita waktu. 104 Kendala waktu dan penyampaian presentasi pendidikan dan pelatihan lebih banyak teorinya daripada praktek dialami oleh AW. Informan menyarankan pihak penyelenggara kegiatan pendidikan dan pelatihan harus mengatasi dengan cara 103 Wawancara pribadi dengan Joko Rianto. 07 Mei 2014 104 Wawancara pribadi dengan Rini Naritha. 07 Mei 2014 84 memperpanjangkan waktu dan penyampaian materi itu harus seimbang dalam penyampaian materi pendidikan dan pelatihan. Berikut hasil wawancara dengan AW: Presentasi teori dengan praktek lebih banyak teorinya, biasanya karena materi dipadatkan dalam waktu singkat sehingga kurangnya daya tangkap peserta terhadap materi, sehingga setelah proses diklat selesai, hasil diklat tidak mampu di aplikasikan di dalam pekerjaaan. 105 Selain kendala waktu ada pula kendala lain yaitu usia. Dalam penelitian ini terdapat informan yang memiliki kendala tersebut yaitu MD. Dengan kendala seperti ini, informan sudah berumur 52 tahun dan merasa lupa mengingat suatu hal. Usia menjadi kendala karena SDM mengalami lupa pada ingatan yang diperoleh dari kegiatan pendidikan dan pelatihan. Sehingga informan mengatasi kendala tersebut dengan bertanya kepada pustakawan yang lebih muda usianya. Sedangkan JR juga menemukan kendala SDM yang lanjut usia kurang mampu menangkap materi yg diberikan. Berikut pernyataan D dan JR dalam wawancara dengan penulis: Dulu kan belum pake komputer sekarang sudah pakai komputer, ya dapat pengarahan dari pimpinan, kalau nggak ngerti ya bertanya sama yang muda-muda. Saya juga udah tua jadi sering blank gtu, sering lupa-lupa juga. 106 Saya juga banyak menemukan SDM yg sudah lanjut usia kurang mampu menangkap materi yg diberikan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan di Bandung. 107 Sedangkan kendala dalam kemampuan berbahasa asing dialami oleh LH. Informan tersebut memiliki kendala dalam mengklasifikasikan bahan pustaka berbahasa asing, khususnya Bahasa Inggris. Dengan kendala seperti itu, informan 105 Wawancara pribadi dengan Andri Wijayanto. 07 Mei 2014 106 Wawancara pribadi dengan Meriyani Dewi. 07 Mei 2014 107 Wawancara pribadi dengan Joko Rianto. 07 Mei 2014 85 mengatasinya dengan melakukan pencarian informasi bahan pustaka tersebut dengan bantuan katalog online dan apabila tidak ditemukan maka informan menyerahkan kepada Koordinator Perpustakaan untuk mengklasifikasikan bahan pustaka tersebut. Kemampuan berbahasa asing memang menjadi salah satu kompetensi bagi pustakawan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sri Rumani. Berikut hasil wawancara dengan LH: Ya masalah klasifikasi doang, apalagi kalau judulnya Bahasa Inggris, kalau disini OPAC gk ada ya gk berani. Kalau Bahasa Inggris kan harus diartiin dulu ya, ini tentang apa. Bagaimana ini kalau di klasifikasi di kelas 400 ya takut salah. Ya udah biarin aja lah, biar bapaknya aja yg ngerjain. Pokoknya disini kerja sebisanya lah. Kalau gk ya nyari-nyari di catalog online kalau gk ada juga ya nyerah aja. 108 Dari keterangan diatas mengenai kendala yang dialami penyelenggara perpustakaan dan pustakawan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor dianggap bukan menjadi suatu penghalang khususnya dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di perpustakaan. Dengan kata lain pustakawan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor telah memiliki kemampuan bekerja sama dan membangun hubungan baik dengan pihak lain. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tjahjono Widijanto. Selanjutnya ditambah oleh FA dan AW yang menyatakan bahwa masalah atau kendala di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor tidak terlalu berat. Hal ini dikarenakan pustakawan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor memiliki sikap terbuka dan saling menolong terhadap sesama. Masalah kayaknya belum tau apa, paling masalah-masalah yang nggak terlalu berat-berat banget. Kalau dari lembaga mendukung ya, dari pandangan mereka juga terbuka juga, sudah tahu perpustakaan harus 108 Wawancara pribadi dengan Lutfi Hikmawan. 07 Mei 2014 86 bagaimana. Kalau dana untuk itu nggak ada kendala ya juga, ya mungkin tergantung kedepannya juga ya, tergantung pimpinan juga ya. 109 Orang-orangnya saling terbuka dan saling sharing dalam mengatasi kendala dan permasalahan yang ada di kantor terutama permasalahan kegiatan pendidikan dan pelatihan. 110

C. Pembahasan

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan secara singkat analisis dari hasil penelitian penulis pada bab 4. Hasil penelitian upaya penyelenggara perpustakaan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor yaitu Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor telah merencanakan kegiatan ini dalam setiap periode kerja. Kegiatan yang telah direncanakan dan sudah berlangsung yaitu kegiatan seminar serta pelatihan di bidang ilmu perpustakaan. Sedangkan kegiatan magang dan studi banding masih dalam tahap perencanaan dan belum berjalan. Kegiatan ini merujuk kepada ketetapan Lembaga Induk yaitu memberikan kepada satu pustakawan secara bergilir atau pemerataan dalam setiap kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor. Sehingga perencanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor diatur secara terpusat. Dengan sistem terpusat ini, Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor melakukan koordinasi. Bentuk koordinasi berupa rapat koordinasi, surat menyurat serta komunikasi melalui telepon. Lembaga Induk memberikan fasilitas berupa akomodasi, transportasi dan konsumsi kepada 109 Wawancara pribadi dengan Ferry Adnan. 07 Mei 2014 110 Wawancara pribadi dengan Andri Wijayanto. 07 Mei 2014